PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI KOTORAN KAMBING DI DESA KETITANG, JUWIRING, KLATEN

Abstract

Pelaksanaan KKN di Desa Ketitang ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para petani tentang pupuk organik, serta mendorong masyarakat agar kembali bergerak untuk kembali berproduksi secara maksimal di masa normal baru ini. Pupuk organik adalah pupuk yang dihasilkan dari proses biologi oleh aktivator mikroorganisme dekomposer dalam menguraikan/ dekomposisi bahan organik menjadi humus. Pupuk organik sangat berperan penting dalam meningkatkan kesuburan tanah, menetralkan pH tanah, meningkatkan mikroorganisme tanah, dan meningkatkan kualitas hasil panen. Pembuatan pupuk organik bahan yang digunakan adalah kotoran kambing, dolomit, dan starter berupa stardec. Sedangkan alat yang digunakan adalah drum besar plastik dan cangkul. Selanjutnya langkah kerja dalam pembuatan pupuk organik adalah: (1) Penumpukan kotoran kambing segar setinggi 20 cm lalu ditaburkan campuran stardec dengan dolomit (1:4) tumpuk lagi sampai ketinggian 0,6 – 1 m, (2) Setelah itu, adonan pupuk yang telah dicampur kemudian dimasukkan ke dalam drum, (3) Lakukan pembalikan setiap 6-7 hari sampai kompos umur 4-6 minggu, (4) Kompos dinyatakan matang jika tumpukan berwarna coklat kehitaman, lapuk, dan tekstur dan baunya sudah seperti tanah. Penggunaan pupuk organik di Dusun Sidomulyo, Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring, Klaten dapat dikatakan rendah, petani di Desa Ketitang banyak yang menggunakan pupuk anorganik untuk pertanian. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan penyuluhan pembuatan pupuk organik untuk menarik minat masyarakat desa tentang pupuk organik sehingga para petani dapat beralih untuk mengaplikasikan pupuk organik dalam pertanian.