Keterkaitan Partisipasi Masyarakat terhadap Kesuksesan Pelaksanaan Kegiatan Daerah Pangan Mandiri di Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas

Karist Dwi Wibowo, Muamar Kadafi

Abstract

Independent food area activities describe activities to empower communities against food resistance. Community participation is needed to enable people to achieve success in activities. This study aims to see the extent of community participation in independent food areas and the level of success of independent food areas, as well as examine the relationship between the level of participation and the success of independent food areas. This study design uses a quantitative approach. This assessment technique applies survey techniques and uses questionnaires. The study location was chosen purposively in Adisana Village, Kebasen Sub-district, Banyumas Regency. The sampling technique used was probability sampling, using the method of saturated sampling (census) of 60 people. The analysis tool uses descriptive analysis and Rank Spearman Correlation statistical analysis. This study shows that (1) the community is actively implementing “pangan mandiri” at the stage of enjoying the benefits; (2) obtained a correlation between the stages of participation and independent food activities. This research concludes that the participation stages at each stage are actively involved in the success of independent food activities. There is a correlation between the level of community involvement and the success of independent food activities. Implementing this study activity will likely lead to increased support for independent food initiatives, thereby facilitating the further development of independent food areas.

Keywords

linkage; participation; success of independent food activities; kesuksesan kegiatan pangan mandiri; keterkaitan; partisipasi

Full Text:

PDF

References

Aini, A., & Setiawan, A. H. (2006). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota koperasi serbausaha (Ksu) unit usahasimpan pinjam (Usp) karyawan pemerintah daerah Kota Semarang. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), 3(2), 184–195. Tersedia dari http://eprints.undip.ac.id/16996/

Arnstein, S. R. (1969). A ladder of citizen participation. Journal of the American Institute of planners, 35(4), 216–224. https://doi.org/10.1080/01944366908977225

BPS. (2022). Jumlah Desa Menurut Provinsi dan Letak Geografis. Badan Pusat Statistik. Tersedia dari https://katalog.data.go.id/dataset/jumlah-desa-menurut-provinsi-dan-letak-geografi

Cohen, J. M., & Uphoff, N. T. (1980). Participation's place in rural development: Seeking clarity through specificity. World development, 8(3), 213–235. https://doi.org/10.1016/0305-750X(80)90011-X

Chirenje, L. I., Giliba, R. A., & Musamba, E. B. (2013). Local communities’ participation in decision-making processes through planning and budgeting in African countries. Chinese journal of population resources and environment, 11(1), 10–16. https://doi.org/10.1080/10042857.2013.777198

Darwis, V. (2012). Gerakan kemandirian pangan melalui program desa mandiri pangan: Analisis kinerja dan kendala. Analisis Kebijakan Pertanian, 10(2), 159–179. Tersedia dari https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/1014

Deizi, F. M., & Fatchiya, A. (2020). Partisipasi anggota binaan kelompok ekowisata di Desa Cikole Bandung Barat. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 4(5), 581–592. https://doi.org/10.29244/jskpm.v4i5.688

Ermayanti, E. (2015). Studi pengembangan kelembagaan berdasarkan kultur masyarakat lokal pada kelompok nelayan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 16(2), 149–165. https://doi.org/10.25077/jantro.v16.n2.p149-165.2014

Iskandar, J., & Ginanjar, A. (2002). Perubahan pengelolaan hutan oleh masyarakat Dayak akibat kegiatan HPH/HPHH di Kutai Barat Kalimantan Timur. Jurnal Sosiohumaniora, 4(3), 209–223. Tersedia dari https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1550009

Mulyadi, M. (2011). Partisipasi masyarakat dalam pembangunan masyarakat desa. Yogyakarta: Nadi Pustaka.

Nasdian, F. T. (2014). Pengembangan masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Ningrum, H. A. (2014). Partisipasi masyarakat dalam program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM Mandiri) di Kelurahan Karang Anyar Samarinda ULU. E-Journal Sosiologi, 2(3), 1–24. Tersedia dari https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/09/19.JOURNAL%20GANJIL%20(09-02-14-02-49-28).pdf

Novia. (2015). Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program alokasi dana desa studi di Desa Semongan Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau. Sociodev, 4(3), 1–17. Tersedia dari https://jurmafis.untan.ac.id/index.php/sociodev/article/view/674

Nurkatamso, A., & Listyaningsih, U. (2013). Tingkat partisipasi masyarakat dalam program fisik program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan di Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia, 2(2), 63–67. Tersedia dari https://core.ac.uk/reader/295175990

Nurmanaf, A. R. (2007). Lembaga informal pembiayaan mikro lebih dekat dengan petani. Analisis Kebijakan Pertanian, 5(2), 99–109.

Permentan. (2014). Program aksi desa mandiri pangan. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan.

Permentan. (2015). Pedoman desa mandiri pangan. Jakarta: Kementerian Pertanian.

[Permentan] Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 15/Permentan/ HK.140/4/2015 tentang Pedoman Desa Mandiri Pangan Tahun 2015.

Purnamasari, I. (2008). Studi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi (Doctoral dissertation). Semarang: Universitas Diponegoro. Tersedia dari http://eprints.undip.ac.id/17845/

Rihadini, M. (2012). Efektivitas pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan pada kelompok simpan pinjam perempuan (PNPM MP SPP) di Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada Periode 2010. Makassar: Univrsitas Hasanuddin. Tersedia dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1672.

Riristuningsia, D., Wahyunadi, I. H., & Harsono, I. (2017). Public participation in rural development planning. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 9(1), 57–65. http://dx.doi.org/10.17977/um002v9i12017p057

Rosyida, I., & Nasdian, F. T. (2011). Partisipasi masyarakat dan stakeholder dalam penyelenggaraan program corporate social responsibility (csr) dan dampaknya terhadap komunitas perdesaan. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 5(1), 51–70. https://doi.org/10.22500/sodality.v5i1.5832

Sasono. (2010). Pengaruh karakteristik penduduk dan sosialisasi pemerintah dalam membayar pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Jatingaleh, Kota Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.

Setiawati, R. (2013). Pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) “Seruni” berbasis sumber daya lokal di Dusun Gamelan Sendangtirto Berbah Sleman (Skripsi). Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.

Simanullang, L. J., & Badarrudidin, S. A. (2013). Pengaruh tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan melalui program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Laguboti Toba Samosir. Jurnal Ekonom, 16(3), 125–131.

Slamet, Y. (1994). Pembangunan masyarakat berwawasan partisipasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Smeru. (2008). Efektifitas pelaksanaan raskin. Jakarta: SMERU Research Institute.

Suaib, H. (2017). Suku Moi: Nilai–nilai kearifan lokal dan modal sosial dalam pemberdayaan masyarakat. Tanggerang: An1mage.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[UU] Undang-Undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Winata, A., & Yuliana, E. (2012). Tingkat partisipasi petani hutan dalam program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) perhutani. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 28(1), 65–76. https://doi.org/10.29313/mimbar.v28i1.340

Refbacks

  • There are currently no refbacks.