Persepsi Kelompok Tani terhadap Peranan Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Gabungan Kelompok Tani di Kabupaten Sukoharjo

Diky Dwi Prasetyo, Eny Lestari, Agung Wibowo

Abstract

Farmer group cooperation is one of the condition to achievement of agricultultural development in an area. Farmer group cooperation can be a combination of farmer groups. This research uses a qualitative basic method with the inductive data analysis method of interactive records. The research site was conducted by Dalangan village, Tawangsari District, Sukoharjo Regency. The determination of informant is done purposive sampling. The number of informant in this study is 10 informant. Data validity is obtained using data triangulation. The results of the research came to the conclusion that the farmer group's perception of agricultural extension role in the development of the farmer group combined in Sukoharjo district has been optimal, it is demonstrated by the presence of extension in the first and Various training, mentoring and providing information submitted by the extension is already implemented by members of the farmer group. The obstacles in the development of the gapoktan village of Dalangan are two kinds of internal and external, barriers that are internal in the time of routine meeting Gapoktan schedule often the bustle of each caretaker and members of gapoktan, Financial administration in its details. The external obstacles faced are in the limited partnership of gapoktan with outside parties or agribusiness actors. Impact of agricultural extension role in the development of gapoktan namely gapoktan Village Dalangan experienced increased development with the involvement of agricultural extension from the beginning of the formation to the developing stage at the moment.

Keywords

Gapoktan; Extention; Agricultural; Gapoktan; Penyuluh; Pertanian

Full Text:

PDF

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo. (2018). Kabupaten Sukoharjo dalam Angka 2018. Sukoharjo: BPS Kabupaten Sukoharjo.

Bahua, M. I. (2016). Kinerja Penyuluh Pertanian.Yogyakarta: Deepublisher.

Faqih, A. (2016). Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Terhadap Kinerja Kelompok Tani. Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian. Vol. 26 No. 1.

Fitriani, (2015). Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gapoktan Melalui Pembentukan Koperasi Pertanian Masyarakat. Kebudayaan dan Politik. Vol. 28. No. 1.

Haryanto, Y., Sumardjo, S., Amanah, S., & Tjitropranoto, P. (2018). Efektivitas Peran Penyuluh Swadaya dalam Pemberdayaan Petani di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 20 No. 2.

Hermanto, R. (2007). Rancangan Kelembagaan Petani Dalam Implementasi Prima Tani di Sumatera Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. Vol. 5 No. 2.

Jarmie, M. J. (2000). Peranan Ilmu Penyuluhan Menuju Pembangunan Pertanian yang Berwawasan Agribisnis. Disertasi. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Khususiyah, N. (2017). Dampak Pendampingan Terhadap Penghidupan Petani Agroforestri di Sulawesi Selatan. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program. Bogor.

Mardikanto, T. (1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta.

Mulyono, J. (2016). Strategi Pembangunan Pertanian Di Kabupaten Bantul Dengan Pendekatan A’wot. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 19 No. 3.

Nurjanah, S. (2016). Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompoktani di Desa Kemuning Muda Kecamatan Bungaraya Kabupaten Siak. Jom Faperta Vol. 3 No. 2 Oktober 2016.

Nlerum, F. E., & Akanji, P. D. (2015). Analysis of Agricultural Extension Teaching Methods of Bayelsa and Rivers State Agricultural Development Programmes. Canadian Open Applied Sociology Journal, Vol. 1 (1) : pp. 1-6.

Okeke, M. N., Nwalieji, H. U., & Uzuegbunam, C. O. (2015). Emerging Role of Information Communication Technologies in Extension Service Delivery in Nigeria: A Review. Journal of Agricultural Extension, Vol. 19 (1) : 128-141.

Pujiharto, (2010). Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian Di Pedesaan. Agritech, Vol. XII No. 1.

Rohi, A. S., & Lumintang, R. W. E. (2009). Efektivitas Komunikasi Pemuka Kelompok Tani Dalam Menggunakan Teknologi Usahatani Padi. Jurnal Komunikasi Pembangunan, Vol. 07, No 1.

Saputri, R. D. (2016). Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Dengan Tingkat Perkembangan Kelompok Tani Di Kabupaten Sukoharjo. Agrista. Vol. 4 No. 3 September 2016.

Suhardiyono, L. (1992). Penyuluhan : Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga Jakarta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan F&D. Alfabeta: Bandung.

Syahyuti. (2014). Peran Strategis Penyuluh Swadaya Dalam Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Indonesia . Forum Penelitian Agro Ekonomi . Vol 32 No.1.

Yulida, R., Kausar, & Marjelita, L. (2012). Dampak Kegiatan Penyuluhan Terhadap Perubahan Perilaku Petani Sayuran Di Kota Pekanbaru. Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE). Volume 3, Nomor 1.

Hidayat, Y., Batubara, M. M., & Kurniawan, R. (2017). Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Mendampingi Kelompok Tani Padi Di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin. Societa Volume VI No. 1, Juni 2017.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.