Peran Penyuluh Pertanian dalam Proses Adopsi Inovasi Pupuk Organik pada Kelompok Tani Tirto Mulyo Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi
Abstract
This study examines the role of agricultural extension workers in supporting the adoption of organic farming. This research is motivated by the need to understand the effectiveness of agricultural extension agents in promoting the adoption of organic fertilizer innovations amid shortages of inorganic fertilizers and declining soil fertility. Therefore, the purpose of this research is to analyze the roles of extension agents at each stage of the innovation adoption process within the Tirto Mulyo Farmer Group in Bumiharjo Village, Glenmore Sub-district, Banyuwangi. A qualitative approach was employed, with informants selected purposively. Data were collected through interviews, observations, and documentation, and analyzed using the interactive model of Miles and Huberman. The findings show that the roles of extension agents vary across the stages of innovation adoption. In the knowledge stage, agents acted as facilitators, motivators, dynamicators, and educators, but did not yet function as consultants. The persuasion stage revealed only the facilitator role, while in the decision stage, the agents acted as both motivators and consultants. During the implementation stage, they fulfilled the roles of facilitator, motivator, educator, and consultant, although the dynamicator role remained absent. In the confirmation stage, the facilitator, motivator, and consultant roles were evident, while the dynamicator and educator roles did not appear. This study concludes that the roles of extension agents have not been fully optimized across all stages of adoption. It is recommended that extension agents strengthen their consultant and dynamicator functions—particularly in the early and final stages of adoption—and continually enhance the quality of facilitation and technical assistance.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, A. A., Imran, S., & Sirajuddin, Z. (2023). Adopsi inovasi pupuk organik untuk pengelolaan lingkungan berkelanjutan di Kecamatan Tilongkabila Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian, 8(3), 102–109. https://doi.org/10.37149/jimdp.v8i3.362
Ariana, S., Sundari, R. S., & Umbara, D. S. (2021). Peran penyuluh pertanian terhadap hasil produksi padi sawah di Desa Cibuniasih Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 7(2), 1474–1487. http://dx.doi.org/10.25157/ma.v7i2.5452
Auliandari, T., Suriyanti, L. H., & Azmi, Z. (2022). Determinan adopsi e-commerce dan pengaruhnya terhadap kinerja UMKM (Studi kasus pada UMKM fashion di Pekanbaru). Accountia Journal (Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal), 6(2), 153–170. https://doi.org/10.35915/accountia.v6i2.703
Bahtra, N., Mujiburrahmad, M., & Abdullah, O. N. (2021). Peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani tanaman kopi di Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 6(3), 17–22. https://doi.org/10.17969/jimfp.v6i3.17506
BPS. (2025). Kabupaten Banyuwangi dalam angka 2025. Badan Pusat Statistik. Tersedia dari https://banyuwangikab.bps.go.id/id/publication/2025/02/28/25f240ae065ac34d05735411/kabupaten-banyuwangi-dalam-angka-2025.html
Buku Profil Desa Bumiharjo. (2024). Profil Desa Bumiharjo. Banyuwangi: Profil Desa Bumiharjo
Candra, M. W., Sofia, S., Puspaningrum, D., & Luthfiyah, L. (2024). Peran penyuluh pertanian dalam pembuatan pupuk organik melalui budidaya maggot di Desa Sukamakmur Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. AGRITEXTS: Journal of Agricultural Extension, 48(2), 97–108. http://dx.doi.org/10.20961/agritexts.v48i2.95269
Dewi, K. (2021). Analisis demografi dan kewilayahan Banyuwangi dengan pendekatan HINCO untuk pengembangan wilayah. DEMOS: Journal of Demography, Ethnography and Social Transformation, 1(1), 24–34. https://doi.org/10.30631/demos.v1i1.1025
Effendi. (2005). Ilmu komunikasi: Teori dan praktik. Bandung: Remaja Rosdakarrya.
Effendi, M., Juita, F., & Elkana, V. (2021). Peran penyuluh pertanian lapangan terhadap tingkat kepuasan petani di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(1), 66–80. https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.309
Farida, N. I. (2020). Proses difusi dan adopsi inovasi dalam menyebarkan teknologi lokalita tanaman sukulen di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Jurnal AgroSainTa: Widyaiswara Mandiri Membangun Bangsa, 4(1), 25–33. Tersedia dari https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/ags/article/download/11/11
Febriyanti, R. (2020). Penyuluhan sosial: Membaca konteks dan memberdayakan masyarakat. Lekkas.
Fitriana, N. H. I., & Setiawan, R. F. (2023). Peran penyuluhan pertanian dalam proses adopsi inovasi di Desa Sadang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Manajemen Agribisnis, 11(2), 81–91. https://doi.org/10.33005/jimaemagri.v11i2.11
Hasani, A. N., Hasan, M., Kamaruddin, C. A., Nurdiana, N., & Nurjannah, N. (2022). Pengembangan potensi dan inovasi pertanian perkotaan di Kota Makassar. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 3(1), 150–169. https://doi.org/10.47687/snppvp.v3i1.302
Hidayat, D. A., Anantanyu, S., & Rusdiyana, E. (2024). Peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam adopsi inovasi padi rojolele varietas Srinuk (Studi kasus di Kecamatan Delanggu). Jurnal Perencanaan Pembangunan Pertanian, 1(1), 23–37. Tersedia dari https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/jp3/article/view/3897
Rahmawati, D., & Subekti, S. (2022). Peran penyuluhan pertanian dalam proses adopsi inovasi di Desa Sumberrejo. Jurnal Ilmu dan Manajemen Agribisnis, 10(2), 123–135.
Rinaldi, M. (2021). Panduan mengolah & bisnis pupuk kompos skala rumahan & pertanian. Ilmu Cemerlang Group.
Roger, E. M. (1983). Diffusion of INnovation. New York: A Division of Macmillan Publishing Co., Inc.
Rosyid, S. A., Sawitri, B., & Purnomo, D. (2021). Hubungan karakteristik petani dengan tingkat adopsi inovasi pembuatan bokashi dari limbah ternak sapi. Jurnal Kirana, 2(1), 54–64. https://doi.org/doi.org/10.19184/jkrn.v2i1.27154
Saputra, D. S., Kholil, M., Rahayu, Y., Tauhidah, D., & Salwa, R. F. (2023). Bersinergi dalam penentuan eksternalitas objek wisata Desa Sumbergondo Banyuwangi. SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2(3), 137–148. https://doi.org/10.56910/sewagati.v2i3.806
Sofia, S., Suryaningrum, F. L., & Subekti, S. (2022). Peran penyuluh pada proses adopsi inovasi petani dalam menunjang pembangunan pertanian. Agribios, 20(1), 151–160. https://doi.org/10.36841/agribios.v20i1.1865
Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, M. (2015). Introduction to qualitative research methods: A guidebook and resource. Canada: John Wiley & Sons
Undang-Undang Republik Indonesia. (2006). Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Dalam UU No 16 Tahun 2006.
Wardhiani, W. F. (2019). Peran politik pertanian dalam pembangunan pertanian menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Sektor pertanian. JISIPOL| Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 83–94. Tersedia dari https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/jisipol/article/view/120
Zulman, U. (2015). Budidaya padi pada lahan marginal: Kiat meningkatkan produksi padi. Yogyakarta: Penerbit CV Andi Offset.
Refbacks
- There are currently no refbacks.





