ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI DESA WONODOYO, KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI
Abstract
Tobacco is one of Indonesia's most important trading commodities. One of the centers of tobacco production is Boyolali Regency, precisely in Wonodoyo Village, which is located in Cepogo Sub-district. As one of the areas that has good potential in cultivating tobacco, Wonodoyo Village farmers are expected to get higher revenue compared to the production costs that have been incurred so that farmers receive high income. This study aims to analyze farm income as an effort to streamline costs incurred and improve the welfare of farmers in tobacco farming. This research method is descriptive and analytical, the research location in Wonodoyo Village, Cepogo District, Boyolali Regency, Central Java Province. Data were obtained using a questionnaire through direct interviews. Data analysis used income analysis which is the difference between revenue and total costs of tobacco farming and using the Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) approach to determine the feasibility of tobacco farming. The average total cost of tobacco farming in Wonodoyo Village is Rp 42,421,111/UT or Rp 87,692,219/Ha. Farmers' income in this tobacco farming is Rp 71,796,000/UT or Rp 1,48,415,504/Ha. The amount of tobacco production obtained by farmers is 1,545 kg/UT or Rp 3,194 kg/Ha. The income of tobacco farmers in one planting period is Rp 29,374,889/UT or Rp 60,723,285/Ha. The R/C ratio value is 1,7 indicating that tobacco farming in Wonodoyo village is worth the effort.
Tembakau adalah salah satu komoditas perdagangan Indonesia yang sangat penting. Salah satu sentra produksi tembakau adalah Kabupaten Boyolali tepatnya di Desa Wonodoyo yang terletak di Kecamatan Cepogo. Sebagai salah satu daerah yang berpotensi cukup baik dalam mengusahakan tembakau, petani Desa Wonodoyo diharapkan mendapatkan penerimaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan agar petani menerima pendapatan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani sebagai upaya untuk mengefisienkan biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan kesejahteraan petani dalam usahatani tembakau. Metode penelitian ini adalah deskriptif dan analitis, lokasi penelitian yaitu Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Data diperoleh menggunakan kuesioner melalui wawancara langsung. Analisis data menggunakan analisis pendapatan yang merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total usahatani tembakau serta menggunakan pendekatan Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) untuk mengetahui kelayakan usahatani tembakau . Jumlah rata-rata biaya total untuk usahatani tembakau di Desa Wonodoyo adalah sebesar Rp 42.421.111/UT atau Rp 87.692.219/Ha. Penerimaan petani dalam usahatani tembakau ini adalah sebesar Rp 71.796.000/UT atau Rp 1.48.415.504/Ha. Jumlah produksi tembakau yang diperoleh petani sebesar 1.545 kg/UT atau Rp 3.194 kg/Ha. Pendapatan petani tembakau dalam satu masa tanam adalah sebesar Rp 29.374.889/UT atau Rp 60.723.285/Ha. Nilai R/C ratio sebesar 1,7 menunjukkan bahwa usahatani tembakau di Desa Wonodoyo layak diusahakan.
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Barokah, U., Rahayu, W., & Sundari, M.T. (2014). Analisis Biaya dan Pendapatan Usaatani Padi di Kabupaten Karanganyar. AGRIC, 26(1&2): 12-19.
BPS. (2022). Statistik Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta.
____. (2023). Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Semarang.
Evizal, Rusdi. (2014). Dasar-Dasar Produksi Perkebunan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Murti, S. A., Santoso, I. S., & Budiraharjo, K. (2019). Analisis Profitabilitas Usahatani Tembakau di Kelompok Tani Taruna Tani Desa Legoksari Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 13(3): 366-379.
Oktania, A., Suyono, & Sutanto, A. (2021). Analisis Kelayakan Usahatani Padi Sawah Apung pada Lahan Sawah Rawan Banjir di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 5(3): 762-775.
Prasetyowati & Endang, R. (2016). Pendapatan dan Serapan Tenaga Kerja pada Usahatani Tembakau Rakyat di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Journal Ilmiah Rinjani, 4: 1588-266.
Putri, E. A., Suwandari, A., & Ridjal, J. A. (2015). Analisis Pendapatan dan Efisiensi Biaya Usahatani Tembakau Maesan 2 di Kabupaten Bondowoso. JSEP, 8(1): 64-69.
Rukmana, R., Yuyun Y. O.. 2002. Rambutan Komoditas Unggulan dan Prospek Agribisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Singarambun, M., & Effendi, S. (2006). Metode Penelitian Survey (Editor). Jakarta: LP3ES.
Sudrajat. (2020). Kelayakan Usahatani Padi dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Petani di Desa Magoluwih Kecamatan Seyegan.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhirman & Yusup J. (2016). Analisis Pendapatan Usaha Tani Tembakau (Nicotiana tabacum L) Studi Kasus di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan, 2(1): 1-8.
Widodo, A. B., & Mahagiyani. (2022). Analisis Kebrangkutan dan Mitigasi Risiko pada Perusahaan Perkebunan. Jurnal Pengelolaan Perkebunan, 3(1): 25-35.
Wiharnata, A. I., Sumardi, & Saparto. (2021). Pengaruh Biaya Sarana Produksi dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Padi Inpari. Jurnal Pertanian Agros, 23(1): 121-133.
Refbacks
- There are currently no refbacks.