KOMPARASI PENGAMPUAN (CURATELE) ANTARA INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT

Danindra Kurnia Dafa, Zakki Adlhiyati

Abstract

This article analyzes the comparison of guardianship or curatele between Indonesia and the United States. This article aims to determine the types and differences between guardianship (curatele) in Indonesia and the United States. The research method used in this article is a normative legal research method. This research has a descriptive research nature. The collection of legal materials is done by literature study with primary and secondary legal materials. Based on the results of the research, it can be concluded that there are differences between Indonesia and the United States, the differences are in the types of guardianship that exist in both countries, namely Indonesia and America. In Indonesia, a guardian (curator) usually only has rights and duties in accordance with what has been decided or determined by the Court at the time of the appointment of a guardian, while in the United States, guardianship is divided into 3, namely, guardianship of the person, guardianship of the estate, and guardian ad litem.

Keywords: Comparison, Guardianship, Indonesia and United States

Keywords

Comparison, Guardianship, Indonesia and United States

Full Text:

PDF

References

Aninda Zoraya Putri. “Pembatalan Akta Hibah Wasiat Sebagai Akta Otentik Dalam Proses Pemeriksaan Perkara Perdata (Studi Kasus Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 53/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel.)”, Jurnal Verstek, Vol. 4 No. 3 (2016), 216

Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group;2014), 3-4

H.F.A. Vollmar, Pengantar Studi Hukum Perdata, Cet.2, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), 176

Imma Indra Dewi. “Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Perdata Orang Yang Tidak Cakap Hukum di Kabupaten Sleman, Mimbar Hukum, Vol. 26 No. 3, 559

Imran Nating, Peranan dan Tanggung Jawab Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit. Cet. 1, (Jakarta: RajaGrafindo Persada , (2004), 115

Indonesia (1), Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek., Diterjemahkan oleh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, cet. 8, (Jakarta: Pradnya Paramita, (2017), ps. 434.

Jennifer Moye dan Aanand D.Naik. “Preserving Rights for Individuals Facing Guardianship”, National Library of Medicine, Vol. 365 No. 9 (2011), 936-937

JUSTIA. “Guardianship Law” https://www.justia.com/family/guardianships/ dikases tanggal 04 Juli 2023

Kristin Booth Glen, “Changing Paradigms: Mental Capacity, Legal Capacity, Guardianship and Beyond”, Columbia Human Rights Law Review, Vol. 44 No. 93 (2012), 102

Leslie Salzman. “Rethinking Guarsianship (Again): Subtituted Decision Making as a Violation of the Integration Mandate of Title II of the Americans with Disabilities Act), University of Columbia, Vol. 81 (2010), 161

P.N.H. Simanjuntak , Pokok-pokok Hukum Perdata Indonesia, Cet. 3, (Jakarta: Djambatan, 2007), 26

Pasal 433 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peter Mahmud Marzuki,Penelitian Hukum Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,2016), 3

R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Hukum Orang dan Keluarga (Personen en Familie-Recht).(Surabaya: Airlangga University Press, 2000), 237

Sheila E. Shea dan Carol Pressman. “Guardianship: A Civil Right Perspective”, NYSBA Journal (2018), 20

Sri Soesilowati Mahdi, Surini Ahlan Sjarif, Akhmad Budi Cahyono, Hukum Perdata (Suatu Pengantar), Cet. 1, (Jakarta: Gitamajaya Jakarta (2005), 41

Vitria Hana Sharfina dan Satria Sukananda. “Perlindungan Hukum atas Hak Keperdataan Bagi Orang Yang Berada Dalam Pengampuan (Studi Kasus Penetapan Nomor 0020/Pdt.P/2015/PA.Btl)”, Justia Jurnal Hukum, Vol. 3, No.2 (2019), 319

Wahyono Dharmabrata, Hukum Perdata Asas-asas Hukum Orang dan Keluarga, (Jakarta: Gitamajaya, 2004), 14

Refbacks

  • There are currently no refbacks.