TEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP IDEOLOGI PENERJEMAHAN KATA-KATA BERKONSEP BUDAYA DALAM BUKU TERJEMAHAN MUHAMMAD: HIS LIFE BASED ON THE EARLIEST SOURCES KARYA MARTIN LINGS
Abstract
Ketika melakukan penerjemahan pada kata-kata berkonsep budaya, metode dan teknik penerjemahan diperlukan ketepatan karena biasanya terdapat kata berkonsep budaya yang tidak dapat diterjemahkan secara literal. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis ideologi penerjemahan pada kata-kata berkonsep budaya dalam buku Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources karya Martin Lings dengan memakai teori Peter New Mark terkait kategori budaya dan metode penerjemahan, teori Molina dan Albir mengenai teknik penerjemahan, serta teori Lawrence Venuti terkait ideologi penerjemahan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari buku Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources karya Martin Lings dan terjemahannya oleh Qamaruddin SF yang mengandung konsep budaya di dalamnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini memakai pendekatan deskriptif komparatif. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan atau mengkategorikan istilah budaya, melakukan analisis metode, teknik, dan ideologi penerjemahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 120 data kategori budaya. Dalam buku terjemahan tersebut, kategori budaya seperti yang disampaikan Peter Newmark adalah ekologi, budaya material, budaya sosial, organisasi sosial, kebiasaan, dan budaya lainnya. Penerjemah dalam mengalihbahasakan kata-kata berkonsep budaya tersebut memakai teknik adaptasi, amplifikasi, peminjaman, kalke, deskripsi, kesepadanan lazim, generalisasi, terjemahan literal, dan partikularisasi. Sedangkan metode penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah adalah kata per kata, literal, semantik, adaptasi, dan penerjemahan komunikatif. Ideologi yang digunakan oleh penerjemah yaitu banyak dijumpai memakai ideologi domestikasi untuk mengalihbahasakan kata-kata berkonsep budaya tersebut.
Refbacks
- There are currently no refbacks.