Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Dini
Abstract
Pendahuluan: Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018, persentase perempuan usia 20-24 tahun yang melangsungkan pernikahan pertama baik kurang dari usia 15 tahun adalah 0,56% sedangkan yang di bawah usia 18 tahun adalah sebesar 11,21%. Pernikahan dini dapat memberikan pengaruh buruk bagi remaja yang menjalaninya atau anak yang dikandungnya. Organ reproduksi belum matang di masa remaja sehingga akan berisiko apabila seorang remaja perempuan mengandung anaknya. Maka dari itu, perlu dilakukan sosialisasi kepada para remaja mengenai kesehatan reproduksi sedini mungkin. Dengan adanya pengetahuan terkait kesehatan reproduksi yang adekuat, maka remaja akan lebih paham mengenai apa yang terjadi dalam dirinya pada masa remaja, pentingnya menjaga organ reproduksi, dan dampak yang akan terjadi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehamilan di masa remaja.
Metode: Sosialisasi dilakukan di posyandu Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Sosialisasi diawali dengan pengerjaan pretest kemudian dilanjutkan edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja. Pengerjaan posttest dilakukan setelahnya dengan harapan tercapainya output dari edukasi yaitu peningkatan nilai tes dengan rata-rata nilai di atas 80.
Hasil dan pembahasan: Rata-rata nilai yang didapatkan para peserta sebesar 87,2 sehingga sudah mencapai rata-rata nilai target yang ditetapkan,
Kesimpulan: Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Desa Gawan, Tanon, Sragen sudah terlaksana dengan baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
1. Galbinur E, Defitra MA, Venny. Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja. Pros SEMNAS BIO [Internet]. 2021;221–8. Available from: https://dp3appkb.kalteng.go.id/artikel/pentingnya-pengetahuan-kesehatan-reproduksibagi-remaja.html
2. Damanik DW, Saragih J, Purba ER. Edukasi Kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi pada Remaja di Dusun I Manik Hataran Simalungun. J Pengabdi Masy. 2023;3(1):118–23.
3. UNICEF (United Nations Children’s Fund). Profil Remaja 2021. Unicef [Internet]. 2021;917(2016):1–2. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/media/9546/file/Profil Remaja.pdf
4. Miswanto. Pentingnya Pendidikan dan Seksualitas pada Remaja. J Stud Pemuda [Internet]. 2019;3(2):111–22. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jurnalpemuda/article/view/32027/19351
5. Batubara JR. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatr. 2016;12(1):21.
6. Ernawati H. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Daerah Pedesaan. Indones J Heal Sci. 2018;2(1):58.
7. Badan Pusat Statistik. Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Badan Pus Stat. 2020;6–10.
8. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun ke Atas menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan Umur Perkawinan Pertama (Persen), 2022 [Internet]. Bps. 2023. Available from: https://jateng.bps.go.id/indicator/12/1877/1/persentase-perempuan-yang-pernah-kawin-berumur-10-tahun-ke-atas-menurut-kabupaten-kota-di-jawa-tengah-dan-umur-perkawinan-pertama.html
9. Sekarayu SY, Nurwati N. Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadap Kesehatan Reproduksi. J Penelit dan Pengabdi Kpd Masy. 2021;2(1):37.
10. Tjandraningtyas JM, Rohinsa M, Kiswantomo H, Rahmani K, Tiopan D, Karyady MD, et al. Psikoedukasi Pencegahan Pernikahan Dini Pada Remaja Di Garut. SWARNA J Pengabdi Kpd Masy. 2022;1(4):410–8.
11. Yuli Astuti E, Setyoningrum N. Sosialisasi Dampak Pernikahan Dini. Pros Semin Nas Pengabdi Masy Univ Ma Chung. 2021;1:112–9.
12. Basri AI, Prasetyo A, Astiti YD, Tisya VA. Peningkatan kesadaran dan kognitif remaja Dusun Sidorejo RT 06 Ngestiharjo Kasihan Bantul melalui edukasi kesehatan reproduksi remaja dan dampak pergaulan bebas berbasis pedagogis. Transform J Pengabdi Masy. 2021;17(2):220–32.
13. Elba F, Wijaya M. Efektivitas Pembekalan Materi Kesehatan Reproduksi Tentang Bahaya Pernikahan Dini Untuk Remaja Putri. J Sehat Masada. 2020;14(1):14–21.
14. Oktavia ER, Agustin FR, Magai NM, Cahyati WH. Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini pada Remaja Umur 13-19 Tahun. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev. 2018;2(2):239–48.
Refbacks
- There are currently no refbacks.