Pemanfaatan Sumber Daya Alam Lokal Sebagai Makanan Pendamping ASI di Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali

Aldayanti Puspitasari, Arthur Marc Gutomo, Aulia Malika, Dinari Febriyanti, Henti Adila, Joseph Levy Pratomo, Nadhifa Mulia Anugerah Supoyo, Rajasa Fathahillah, Regita Ayu Miftchuljannah, T. Amelia Carolin Peggy Andriani, Eti Poncorini Pamungkasari

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan kesehatan yang hingga kini masih dialami oleh masyarakat Desa Ngleses justru banyak terjadi di balita yakni kejadian stunting. Stunting merupakan kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak serta kecerdasan di mana tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya akibat masalah gizi kronis yang ditandai dengan z-score menurut TB/U kurang dari -2 SD. Faktor risiko terjadinya stunting salah satunya adalah kurang terpenuhinya kebutuhan gizi. Pemberian MPASI yang terlambat mengakibatkan kurangnya makanan ekstra yang dibutuhkan anak untuk mengisi kesenjangan energi dan nutrisinya. Oleh sebab itu, Workshop MPASI ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu mengenai MPASI

Metode: Metode yang dilakukan adalah melakukan pemberian edukasi mengenai MPASI dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan demonstrasi pembuatan beberapa resep MPASI ke ibu hamil dan ibu dengan balita. Sasaran dari program ini adalah 20 orang ibu dari balita di Desa Ngleses. Media yang digunakan adalah berupa Power Point dan juga demo memasak dengan peralatan masak seperti kompor, gas, wajan, dan sudip. Prosedur pelaksanaan kegiatan adalah persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan analisis. Evaluasi dilakukan dengan instrumen berupa soal ujian pre-test dan post-test yang diberikan sebelum dan sesudah pemaparan materi.

Hasil dan pembahasan: Dalam proses pelaksanaan, 20 ibu-ibu Desa Ngleses yang hadir menunjukkan atensi dan antusias yang baik dalam mengikuti pemaparan materi dan demonstrasi masak. Tingkat pemahaman peserta juga meningkat yang dilihat dengan cara membandingkan nilai post-test dengan nilai pre-test peserta. Rata-rata nilai pre-test adalah 50 dan rata-rata nilai post-test adalah 79 sehingga terjadi peningkatan nilai sebanyak 29 poin. Selain itu, dari program ini dihasilkan 6 resep makanan pendamping ASI disertai dengan harga pokok penjualan yang dikompilasi membentuk buku resep. Nantinya buku tersebut akan dibagikan kepada ibu-ibu kader sebagai salah satu luaran program ini.

Kesimpulan: Workshop pemanfaatan sumber daya alam lokal sebagai pendamping ASI efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita.

Keywords

MPASI; stunting; workshop; ibu hamil; ibu dengan balita

Full Text:

PDF

References

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota tahun 2021; 2021. Diakses di Hasil SSGI Tahun 2021 Tingkat Kabupaten_Kota.pdf pada 18 Agustus 2022
  2. World Health Organization. SDG Target 2.2 Malnutrition; 2020. Diakses di https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/sdg-target-2_2-malnutrition#:~:text=SDG%20Target%202.2%20End%20all,lactating%20women%20and%20older%20persons pada 18 Agustus 2022.
  3. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 100 Kabupaten / Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) Ringkasan. Sekretariat Wakil Presiden RI. Jakarta; 2017. Diakses di 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) pada 18 Agustus 2022
  4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. Diakses di Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia - Pusdatin Kemkeshttps://pusdatin.kemkes.go.id › download › Buleti… pada 18 Agustus 2022
  5. Nirmalasari NO. Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreaming. 2020; 14(1), 19–28.
  6. Soyanita E dan Kumalasari D. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Sesuai Dengan Usia Bayi Di Desa Bawang Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Journal Ilmu Kesehatan. 2019; 4(2), 7-11
  7. World Health Organization. Complementary Feeding; 2022. Diakses di https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding pada 18 Agustus 2022
  8. Lestiarini S dan Sulistyorini Y. Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian. The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education; 2020. 8(1), 1 - 11
  9. Daracantika A, Ainin A, Besral B. Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan. 2021; 1(2), 113.
  10. Schmidt dan Charles W. Beyond Malnutrition, The Role of Sanitation in Stunted Growth. Environmental Health Perspectives. 2014; 122(11),298-303.
  11. Briliannita A, Ismail Z, Lasupu L. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-7 Tahun. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA). 2022; (1), 90–97.
  12. Ramadhani AI, Sukoco LA, Sari Y. Penyuluhan Ibu Balita Stunting-Wasting tentang Isi Piringku Kaya Protein Hewani Usia 2-5 Tahun di Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali. Jurnal Abidas. 2023; 4(4),318 – 323
  13. Sofiana L, Sabrina NK, Aprilia PS, Kusumaningrum DM. Edukasi Asi Dan Mpasi Pada Ibu Balita Di Pedukuhan Dayakan, Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu. J Pemberdaya Publ Has Pengabdi Kpd Masy. 2020;4(1):85–90.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.