Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kategori Stres pada Remaja di SMP Brawijaya Smart School

Catur Saptaning Wilujeng, Intan Yusuf Habibie, Agustiana Dwi Indiah Ventyaningsih

Abstract

Pendahuluan:  Gangguan Kesehatan mental yang sering terjadi pada usia remaja adalah depresi dan kecemasan.  Di Kota Malang, Jawa Timur, ditemukan bahwa terdapat 32,5% remaja SMU depresi ringan, 28,2 % depresi sedang dan 11,1% depresi berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress pada remaja putri di SMP Brawijaya Smart School (BSS).

Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 61 siswa kelas 8. Data stres pada remaja diambil dengan menggunakan kuesioner DASS (Depression Anxiety Stres Scale). Untuk menguji adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stres menggunakan Chi-square.

Hasil dan pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 129 siswa SMP Brawijaya Smart School (BSS), sebanyak 51,9% kategori stressnya adalah normal. Tetapi terdapat 14,0% termasuk kategori stress ringan, 14,0% termasuk kategori stress sedang, 17,8% termasuk kategori stress berat dan 2,3% termasuk kategori stress sangat berat. Hasil uji Chi square menunjukkan bahwa  ada hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress (p=0,041)

Kesimpulan: Sebagian besar tingkat stress remaja adalah pada kategori normal baik pada siswa laki-laki maupun perempuan. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan kategori stress remaja. Kesehatan mental pada remaja merupakan fenomena yang harus mendapatkan perhatian khusus dari sekolah melalui guru Bimbingan Konseling (BK) dan edukasi melalui guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Keywords

remaja; jenis kelamin; stres

Full Text:

PDF

References

Deshpande RC. A healthy way to handle work place stres through Yoga, Meditation and Soothing Humor. International Journal of Environmental Sciences. 2012; 2(4). 2. Gregson, L., 2005. Managing Stress: Mengatasi Stres Secara Mandiri. Yogyakarta: Baca. 3. World Health Organization. 2003. Investing in MENTAL HEALTH. Geneva. 4. Asmika, Harijanto and Handayani, N. 2008. ‘Prevalensi depresi dan gambaran stressor psikolososial pada remaja sekolah menengah umum di wilayah Kotamadya Malang [The prevalence of depression and description of phsycosocial stressor in adolescent of senior high schools in Malang District]’, Jurnal Kedokteran Brawijaya, 24(1), pp. 15–21. 5. Jacka, F. N. et al. 2011. ‘A prospective study of diet quality and mental health in adolescents’, PLoS ONE, 6(9), pp. 1–7. doi: 10.1371/journal.pone.0024805. 6. Kim, T. et al. 2015. ‘Original Study Associations between Dietary Pattern and Depression in Korean Adolescent Girls’, Journal of Pediatric and Adolescent Gynecology, 28(6), pp. 533–537. doi: 10.1016/j.jpag.2015.04.005. 7. Health and Safety Executive. Stres and Psychological Disorders in Great Britain, 2013. 8. National Institute of Child Health and Human Development. National Institute of Health. Stres system malfunction could lead to serious, life threatening disease, 2007. Retrieved April 1, 2007, from http://www.nih.gov/news/pr/sep2002/nichd-09.htm 9. Walker, J. (2002). Teens in Distress Series Adolescent Stress and Depression. http://www.extension.umn.edu/distribution/youthdevelopment/DA3083.html 10. Krapić, N., Hudek-Knežević, J., Kardum, I., 2015. Stress in Adolescence: Effects on Development. In: James D. Wright (editor-in-chief), International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 2nd edition, Vol 23. Oxford: Elsevier. pp. 562–569. ISBN: 9780080970868 11. Brizendine L. The Female Brain. Penerjemah: Meda Satrio. Jakarta: Ufuk Press. 2007. 12. Nasrani, L dan Purnawati, S. 2015. Perbedaan Tingkat Stres Antara Laki-Laki Dan Perempuan Pada Peserta Yoga Di Kota Denpasar. E-jurnal Medika Udayana. Volume 4 nomor 12. 13. Charbonneau A, Amy H, Janet S. 2009. Stres and Emotional Reactivity as Explanations for Gender Differences in Adolescents’ Depressive Symptoms. J Youth Adolescence.; 38:1050–58 14. Wang J, Korczykowski M, Rao H, Fan Y, Pluta J, Gur RC, McEwen BS, Detre JA.2007. Gender difference in neural response to psychological stres. Soc Cogn Affect Neurosci.2007 Sep;2(3):227-39. doi: 10.1093/scan/nsm018 15. Leistner, D dan Menke, A. 2020. Hypothalamic-pituitary-adrenal axis and stress. Review Handb Clin Neurol ;175:55-64. doi: 10.1016/B978-0-444-64123-6.00004-7.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.