Skrining Kesehatan pada Anak Panti Asuhan Nur Hidayah Surakarta Terkait Penyakit Kecacingan, Penilaian Status Gizi serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Anindita Rahmawati, Sigit Setyawan, Selfi Handayani, Sri Haryati

Abstract

Pendahuluan: Soil transmitted helminthiasis mempunyai dampak buruk terhadap status gizi seseorang. Maka, sangatlah penting untuk mengelola angka kesakitan dengan memberikan perawatan rutin di tempat-tempat rentan, seperti panti asuhan tempat tinggal anak-anak yatim piatu. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melihat prevalensi dan pemberian edukasi terkait infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) serta penerapan Perilaku  Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilakukan pada anak-anak asuh di panti.

Metode: Pengabdian masyarakat didahului dengan permohonan ijin dan ethical clearance, dilanjutkan pengambilan data dengan pembagian informed consent dan kuisioner kepada orang tua asuh responden dan kegiatan penyuluhan kepada anak dan pengelola panti asuhan. Penyuluhan ini terkait penyakit kecacingan, perilaku hidup bersih dan sehat serta cara pencapaian tingkat gizi yang baik.  Dilakukan analisis data kuesioner dari responden (yang meliputi identitas diri, dan praktik hidup sehat) dan data prevalensi kecacingan. Anak-anak sebelumnya juga sudah diminta untuk mengumpulkan sampel feses pada pot yang sudah disediakan. Kemudian dilakukan pemeriksaan feses secara makroskopis dan mikroskopis.

Hasil dan pembahasan: Hasil pemeriksaan sampel feses menunjukkan bahwa seluruh sampel dinyatakan negatif kecacingan. Hasil kuisioner didapatkan hasil tingkat self hygiene tergolong baik (1 anak dengan tingkat self hygiene buruk dari 31 anak asuh yang mengisi kuisioner). Hasil pemeriksaan status gizi didapatkan 61,29% anak dengan IMT tidak normal (kurus dan overweight).

Kesimpulan: Hubungan kecacingan dengan status gizi serta perilaku hidup bersih dan sehat anak asuh usia sekolah pada Panti Asuhan Nur Hidayah Surakarta tidak dapat ditentukan karena tidak ditemukan sampel dengan tanda infeksi didalamnya.

Keywords

kecacingan; status gizi; personal hygiene, bersih, sehat

Full Text:

PDF

References

  1. Risa H, Warganegara E, Rachmawati E, Mutiara H. Hubungan antara Personal Hygiene dan Status Gizi dengan Infeksi Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri di Natar. J AgromedUnila 2017;4:326–32.
  2. Sigalingging G, Sitopu SD, Daeli DW. Pengetahuan tentang Cacingan dan Upaya Pencegahan Kecacingan. J Darma Agung Husada 2019;6:96–104.
  3. Mahmudah U. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah terhadap Kejadian Infeksi Kecacingan pada Anak Sekolah Dasar. J Kesehat 2017;10:32. https://doi.org/10.23917/jurkes.v10i1.5490 .
  4. Lalangpuling IE. Prevalensi Kecacingan dan Hubungan Dengan PHBS Pada Anak Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. J Anal Med Biosains 2020;7:26. https://doi.org/10.32807/jambs.v7i1.166.
  5. WHO. Soil-transmitted helminth infections 2023. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections . (accessed December 10, 2023).
  6. Kidul DG. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan 2022. https://dinkes.gunungkidulkab.go.id/pemberian-obat-pencegahan-massal-popm-kecacingan/ (accessed December 10, 2023).
  7. Sandy S, Sumarni S, Soeyoko S. Analisis Model Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Infeksi Kecacingan Yang Ditularkan Melalui Tanah Pada Siswa Sekolah Dasar Di Distrik Arso Kabupaten Keerom, Papua. Media Penelit Dan Pengemb Kesehat 2015;25:1–14. https://doi.org/10.22435/mpk.v25i1.4091.1-14.
  8. WHO. Global Summit on Soil-Transmitted Helminthiasis! 2022. https://www.who.int/bangladesh/news/detail/14-07-2022-global-summit-on-soil-transmitted-helminthiasis (accessed December 10, 2023).
  9. WHO. Soil-transmitted helminth infection 2019. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections (accessed December 10, 2023).
  10. Kemenkes RI. Permenkes RI Nomor 15 Tahun 2017 Penanggulangan Cacingan. Menteri Kesehatan Indonesia 2017.
  11. Abdullah B. Insiden Kecacingan Dikaitkan Dengan Higiene Perorangan Di Sd Inpres Kera-Kera Kota Makassar. Skripsi. 2020.
  12. Rusmini H. Hubungan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan terjadinya enterobiasis pada siswa kelas vi sdn makmurjaya 1 karawang. Ilmu Kedokt Dan Kesehat 2015;2:1.
  13. Nusa, L.A., Umboh, J.M.L., dan Pijoh, V.D. 2013. Hubungan antara Higiene Perorangan dengan Infestasi Cacing Usus pada Siswa Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Imanuel Akas Kecamatan Damau Kabupaten Kepulauan Talaud. FK Universitas Sam Ratulangi. http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/listra-jurnal.pdf Chadijah S, Sumolang PPF, Veridiana NN. Hubungan Pengetahuan, Perilaku, Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Angka Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Kota Palu. Media Peneliti Dan Pengembangan Kesehatan 2014;24:50–6. https://doi.org/10.22435/mpk.v24i1.3487.50-56.
  14. Munirma, Ramadani AS. Identifikasi Telur Cacing Pada Spesimen Feses Anak 2019;5:45–51.
  15. Trisyandi EFA.Hubungan Personal Hygiene, Kepadatan Hunian, Dan Kelembaban Kamar Dengan Kejadian Pediculosis Capitis Di Panti Asuhan Asyiyah Se-Kota Padang. Skripsi.2017.
  16. Bestari RS, Puspita RD, Wangiana R, Putri Y. Insidensi Kecacingan Berpengaruh terhadap Status Gizi dan Prestasi Belajar pada Siswa SD di Indonesia Achievement of Elementary Students in Indonesia n.d.:410–8.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.