PERAN PENELITIAN MATERIAL UNTUK ENERGI TERBARUKAN AKSELERATOR MENUJU SOCIETY 5.0

Deni Shidqi Khaerudini

Abstract

Pemerintah Indonesia telah mendukung dan berkomitmen pengurangan emisi karbon atas upaya mandiri sebanyak 29% atau dengan bantuan internasional sebanyak 41% pada tahun 2030. Kondisi saat ini, angka implementasi energi baru dan terbarukan di Indonesia secara kapasitas terpasang masih rendah dibandingkan beberapa negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Philipina. Oleh karena itu, diperlukan pemanfaatan teknologi baru dan penelitian khususnya di sektor material untuk energi dan kelistrikan untuk mencapai target low carbon economy tersebut. Penelitian material untuk energi terbarukan dapat dilakukan dengan memprioritaskan dan mengoptimalkan potensi sumber daya lokal dan pemanfaatan material sekunder (limbah) termasuk limbah biomasa, limbah industri yang memiliki kandungan mineral berharga (mill scale, aluminium dross, zinc dross), seperti unsur logam tanah jarang atau unsur esensial lain untuk aplikasi energi terbarukan. Langkah tersebut dinilai sebagai pendekatan yang dari segi dampak lingkungan dan jaminan ketersediaan suplainya relatif aman, sekaligus menjawab masalah lingkungan akibat kegiatan industri atau dari aktivitas lainnya. Potensi pengembangan material tersebut dapat diolah sampai hilir untuk aplikasi elektronik, baterai, magnet, katalis, green hydrogen, fuel cell dan energi baru terbarukan lainnya. Strategi ini diharapkan akan mengakselerasi implementasi teknologi energi terbarukan dan sekaligus menciptakan nilai baru yaitu terbentuknya berbagai model bisnis energi dengan ditopang data digital seperti pemanfaatan big data dalam konteks energi untuk suplai energi yang efisien, bersih, handal dan terjangkau. Tatanan masyarakat inilah yang sedang dituju dunia Society 5.0, dimana energi terbarukan menjadi salah satu pilar utama keberhasilan untuk mewujudkannya.

Keywords

Penelitian, Material; Energi terbarukan; Society 5.0

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.