Analisis Tingkat Kondisi Fisik Pemain U16 Persis Solo

Islahhuzaman Nuryadin, Rumi Iqbal Doewes

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik pemain U16 persis Solo yang terdiri dari Vertical jump, leg dynamometer, lari 50 meter, shuttle run, bleeptest . Penelitian deskriptif dengan strategi penelitian survei digunakan dalam penelitian ini. Pada tanggal 25 September 2021, penelitian dilakukan di lapangan Baturan. Sebanyak 30 pemain dilibatkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini mendapatkan hasil kondisi fisik aspek vertical jump pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 66,7667 dan sebagian besar kategori baik sekali sebanyak 13 atlet (43,33%). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek lari 50 meter pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 6,8917 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 16 atlet (53,33 %). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek shuttle run pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 13,2343 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 26 atlet (86,67 %). Rata-rata tingkat kondisi fisik aspek bleeptest pemain U16 Persis Solo mempunyai rata-rata sebesar 8,957 dan sebagian besar dikategorikan kurang dan sedang sebanyak 11 atlet (36,67 %).Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata kondisi fisik pemain U16 Persis Solo secara keseluruhan mempunyai rata-rata sebesar 3,9 dan sebagian besar dikategorikan baik sebanyak 23 atlet (76,67 %).

 

Kata Kunci: analisis, kondisi fisik, Sepakbola

Full Text:

PDF

References

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian. Rineka.

Arif, Y. (2020). Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Jurnal Keolahragaaan Dan Kesehatan Masyarakat, 5, 89–101.

Arsil. (2000). Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Wineka Media.

Bolotin, Alexander, and Vladislav. B. (2017). Pedagogical Conditions Required to Improve the Speed-Strength Training of Young Football Players. Journal of Physical Education and Sport, 17, 38–42.

Cipta, A. (2000). Pembinaan Kondisi Fisik. FIK UNP.

Golek, P. P. (2019). Relation Between The Physical Demands And Success In Professional Soccer Players. Journal Universidad De Alicante, 8, 89–102.

Hidayat, H. (2011). Studi Kemampuan VO2max Siswa SMA Negeri 1 Kecamatan 2xII Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Pendidikan Olahraga, 2, 67–80.

Katis, A. (2009). Effects of Small-Sided Games on Physical Conditioning and Performance in Young Soccer Players (D. of P. E. and S. S. of S. aboratory of Neuromuscular Control and Therapeutic Exercise (ed.)). Aristotle University of Thessaloniki.

Kartal, R. (2016). Comparison of Speed, Agility, Anaerobic Strength and Anthropometric Characteristics in Male Football and Futsal Players. Journal of Education and Training, 4, 47–53.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penerbit Erlangga.

Murni, S. (2015). Tinjauan Kemampuan Volume Oksigen Maksimal VO2max Atlet Pencak Silat Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Barat Tahun 2015. Jurnal FIK UNP, 3, 1–13.

Nirwandi. (2017). Tinjauan Tingkat VO2max Pemain Sepakbola Sekolah Sepakbola Bima Junior Kota Bukittinggi. Jurnal Penjakora, 4, 45–78.

Putra, R., & Umar. (2020). Tinjauan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. Jurnal Patriot, 2, 464–476.

Ridwan, M. (2020). Kondisi Fisik Pemain Sekolah Sepakbola (SSB) Kota Padang. Jurnal Performa Olahraga, 5, 65–72.

Rainer, M. (2004). Successful coaching. Human Kinetics.

Rahman, Taufiq, & Hermanzoni. (2019). Tinjauan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. Jurnal Patriot, 1, 98–114.

Sajoto, M. (2000). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. DEPDIKBUD.

Sciences, S. (2018). Physical Condition Differences between SemiProfessional and Amateur Socce r Players. Journal of Physical Education and Sport, 6, 191–202.

Sucipto. (2000). Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII. IKIP Yogyakarta.

Syafruddin. (2012). Pengantar Ilmu Melatih. FPOK IKIP Padang.

Undang-Undang. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Dengan. Presiden RI.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.