EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DALAM PEMBINAAN SEPAKBOLA USIA DINI DI PAPUA BARAT MELALUI UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH (UNIMUDA) SORONG BERKOLABORASI DENGAN PSSI PROVINSI PAPUA BARAT

Waskito Aji Rustamaji

Abstract

Kehadiran sekolah agama modern “Muhammadiyah” (1911) menjadi prototype berdirinya organisasi modern : Muhammadiyah (1922). Dan semakin berkembangnya peradaban, Muhammadiyah menjelma menjadi Organisasi yang Tangguh. AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) merupakan salah satu hasil Ketangguhan dari Organisasi ini. 1.111 Sekolah menengah Pertama, 1.291 Sekolah Menengah Atas, 67 Pondok Pesantren dan 171 Perguruan Tinggi per 21 Maret 2019 (Yunus:2016). Data menunjukkan progresitifitas dari Muhammadiyah memang begitu sangat maju. Tujuan pendidikan di Muhammadiyah selalu mengalami perubahan, perubahan itu merupakan respon imajinatif dari Muhammadiyah untuk terus maju atas arus perubahan di masyarakat, pergeseran orientasi kehidupan maupun kemajuan ilmu tekhnologi.

Dalam menanggapi resonansi kemunduran dibeberapa lini, Muhamadiyah juga ikut andil dalam melakukan perubahan salah satunya adalah dalam dunia olahraga yaitu sepakbola. Sepakbola di Indonesia pada umumnya merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat diminati dan dinikmati, khususnya bagi adik-adik di wilayah timur Indonesia, Papua Barat. Dalam beberapa tahun ini sepakbola di Papua barat mengalami kemunduran yang cepat khususnya di Sepakbola Usia Dini karena kurangnya pembinaan, kompetisi, kaderisasi, manajerial dan masih banyak aspek yang menyebabkan itu. Total lebih dari 100 SSB yang ada di Papua Barat (2% SSB di Indonesia) dan terbengkalai sampai saat ini (Asprov Papua Barat:2017). Dari sana Muhammadiyah melalui salah satu AUM yang dimiliki (UNIMUDA Sorong)  mencoba merekonstruksi pembinaan SSB yang ada di Papua Barat dengan mengakomodir dengan pembinaan anak usia dini (kompetisi resmi yang berkesinambungan), pembinaan pelatih (lisensi D Nasional pelatihan pelatih), pembinaan wasit (penataran wasit isensi C-II dan CIII) serta pelatihan manajerial untuk manajemen klub yang berada di pusat agar bisa ditarik kebawah guna kemajuan sepakbola di wilayah timur Indonesia khususnya Papua Barat.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Selanjutnya, data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, kuesioner dan wawancara. Data yang didapatkan akan dianalisis dengan menggunakan analisis Triangulasi Data. Sasaran luaran yang akan dituju dalam penelitian ini adalah 1). Buku 2). Junal Nasional Ber ISBN 3) Konferensi Internasional ICOCIT-MUDA 2019 Terindeks Scopus.

 

Kata Kunci : Eksistensi, Muhammadiyah, Pendidikan Usia Dini, Sepakbola

 

Full Text:

PDF

References

Anas Sudijono. (2006). Studi Etnografi Bagi Para Peneliti. Jakarta: PT Grafindo Persada

Ary Ginanjar Agustian. (2010). Rahasia Sukses Membangun Mendidik Anak Usia Dini Jilid 1. Jakarta: PT. Arga Tilanta.

Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar kepelatihan. Yogyakarta: Surat Perjanjian Pelaksanaan Diktat.

Desmita. (2010). Psikologi Peerkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Detik sport (2013). Pemain persiwa pukul wasit sampai berdarah. http//sport.detik.com.Diunduh pada tanggal 8 maret 2015 pukul 14.30 WIB

Efva Nonalisa. (2013). Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Sekolah Sepak Bola Di Yogyakarta.Diunduh melaui e-journal.uajy.ac.id 8 maret 2019 pukul 17.23 WIB

Fauzi Yunus (2016). Pergerakan Muhammadiyah. Jakarta: PT Ekstra Persada

Papua Barat Asprov. (2017). Notulensi program Kerja Asisten provinsi Papua Barat 2018-2023.

Sulistyo, dkk. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.