ANALISIS MAKNA SIMBOLIK DALAM TRADISI PANCENAN DI DUKUH JATEN KABUPATEN SRAGEN
Abstract
This research aims to (1) find out the ubarampe in the Pancenan tradition of Dukuh Jaten, Sragen Regency (2) analyze the symbolic meaning in the ubarampe of the Pancenan tradition in Jaten Dukuh, Sragen Regency. The data used is photo documentation of Ubarampe while the research data source is the results of interviews. The data collection technique uses documentation about the Pancenan tradition of ubarampe. The analytical technique used by the Miles and Huberman interactive model is divided into four stages (1) The appropriate data analysis technique used for the descriptive type is through four activity flows, namely (1) collecting data, (2) data reduction, (3) presenting data, and (4) drawing conclusions or verification. Based on the results of the analysis, it was found that the research results (1) mentioned the form of ubarampe in the Jenang Sura tradition, (2) explained the symbolic meaning contained in the ubarampe of the Pancenan tradition.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agussalim, A., Aswati, A., & Erina, D. (2023). Makna Simbolik dalam Tradisi Mappaleppe Tinja Masyarakat Bugis Hulo di Bone. Societies: Jounal of Sciences and Humanities, 3(1), 46-48.
Alharthi, A. (2014). “Humous and Culture” International Journal of Humanities and Cultural Studies. 1(3), 1-13.
Anissa, N. D., & Koentjara. (2023). Pancenan dan Perdamaian dalam Tradisi Jawa. Kibar Prociding Koferensi Berbahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI, hlm. 377-378. Universitas Indraprasta PGRI. Diakses pada tanggal 13 Januari 2024 pukul 8.42 WIB. https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/kibar/article/view/6333
Creswell, J.W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative and mixed methods approaches: Fourth edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Erawanto, U. (2022). Makna Simbolik pada Piranti Tradisi Nyadran Bumi Desa Songowareng Kecamatan Bluluk Kabupaten Lamongan sebagai Referensi Pendidikan Budaya Lokal. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 14(1), 1-12.
Hartanto, A.F.A., Wijayanti, Y., & Nurholis, E. (2022). Nilai-Nilai Filosofis Tradisi Among-Among Desa Purwodadi Kabupaten Ciamis. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 150-151.
Indrahti, S., Maziyah, S., & Alamsyah, A. (2018). Makna Simbolis dan Filosofis Kuliner Tradisional pada Upacara Tradisi di Kudus. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 2(1), 88-101.
Jati, I. R. A. P. (2014). Local Wisdom Behind Tumpeng as an Icon of Indonesian Traditional Cuisine. Nutrition & Food Science, 44(4), 324-334.
Karimah, N. U., & Sudrajat, A. (2022). Motif Sosial Tradisi Pancenan Keluarga Muhammadiyah di Desa Junjung Kecamatan Sumbergembol Kabupaten Tulungagung. Paradigma, 11(1).
Kholis, N., & Sudrajat, A. (2022). Makna Tradisi Sesajen dalam Acara Ewoh (Studi Kasus Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban). Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu, 13(2), 161-175.
Kristianto. (2013). Makna Uborampe Upacara Kematian pada Masyarakat Jawa di Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Jurnal Pesagi, 1(5), 1-12.
Lestari, N. S., & Pratami, K. E. N. (2018). Ayam Ingkung sebagai Pelengkap Upacara Adat di Bantul Yogyakarta. Jurnal Sains Terapan Pariwisata, 3(3), 306–320.
Miles and Huberman. (2014). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Na’imah, L. (2023). Menggali Nilai Kearifan Lokal Lewat Sesaji dan Prosesi Tradisi Nyadran di Desa Ngepringan Kabupaten Sragen Relevansinya Sebagai Materi Ajar Bahasa Jawa Kelas XI SMK. Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies: Conference Series, 1(1), 116-125.
Novia, S., Wardani, N., & Purnomo, D. T. (2020). Representasi Makna Simbolik Pada Tradisi Takiran Dan Relevansinya Dengan Nilai-Nilai Virati Cetasika (Studi Kasus Di Vihara Dhamma Tirta Mulia Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar). PATISAMBHIDA: Jurnal Pemikiran Buddha Dan Filsafat Agama, 1(1), 22-41.
Nur Janah, A.I. (2020). Makna Simbolik Tradisi Mondhosio di Dusun Pancot, Kalisoro, Tawangmangu, Karanganyar. Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy, 1(1), 77–87.
Nurhayati, (2014). Inventarisasi Makanan Tradisional Jawa Unsur Sesaji di Pasar-Pasar Tradisional Kabupaten Bantul. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(2), 124-140.
Prayogi, R. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture di Kecamatan Bonai Darusalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal Humanika, 23(1), 150.
Pribadi, N.H., Saddhono, K., & Suhita, R. (2021). The power of local foods in the Kebo-Keboan traditional ceremony of Alasmalang, Banyuwangi, Indonesia: a philosophical study and cultural promotion. Food Research 5(6), 72–79.
Riyadi, A. (2017). Kearifan Lokal Tradisi Nyadran Lintas Agama di Desa Kayen Juwangi Kabupaten Boyolali. Jurnal Smart Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi, 3(2), 125-257.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND. Alfabeta.
Sulistyaningsih, C., & Badraningsih, L. M. (2017). Makna Simbolik Makanan pada Upacara Tradisional Pager Bumi Rebo Wekasan di Dusun Pulesari, Sleman. Journal of Culinary Education and Tecnology, 6(3), 7-9.
Thoriqul Aziz, & Ahmad Khoiri. (2022). Makna Filosofis Uborampe dan Prosesi Temu Manten di Jawa. Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam Dan Tasawuf, 7(2), 155-171.
Wardani, (2019). Akulturasi Tradisi Pancen dan Sikap Keagamaan Umat Buddha dalam Mendukung Tumbuhnya Karakter Bangsa. Jurnal Raden Wijaya, 5(1), 2-5.
Wulandari, S. (2014). Bentuk dan Fungsi Tradisi Merdi Desa terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat pada Tahun 1985 dan 2012 di Desa Karangsambung Kabupaten Kebumen (Kajian Perubahan Budaya). Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo, 4(2), 32-37.
Wulandari, S. (2020). Makna Simbolik dalam Tahlilan Masyarakat Gorontalo di Desa Panggulo. Jurnal Bahasa dan Sastra, 5(1), 81-90.
Refbacks
- There are currently no refbacks.