Nilai Pendidikan Karakter Wayang Kulit Lakon Indrajit Anak Gunawan sebagai Bahan Ajar Tingkat SMP

Dila Retno Kusumastutik, Atikah Anindyarini, Astiana Ajeng Rahadini

Abstract

Pembelajaran bahasa Jawa, materi wayang menjadi salah satu materi yang mengajarkan tentang nilai-nilai pendidikan karakter. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam wayang kulit lakon Indrajit Anak Gunawan yang digunakan dalam bahan ajar. Data penelitian ini diperoleh dengan dokumentasi cerita wayang kulit lakon Indrajit Anak Gunawan oleh Ki Manteb Soedharsono. Wawancara pada nara sumber yang terdiri dari dalang wayang kulit purwa, ahli bahasa dan sastra pewayangan, guru mata pelajaran Bahasa Jawa dan dua siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kartasura. Analisis isi dilakukan dengan mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan nilai pendidikan karakter dalam cerita wayang kulit lakon Indrajit Anak Gunawan untuk mengetahui relevansinya sebagai bahan ajar mata pelajaran Bahasa Jawa di tingkat SMP. Hasil penelitian pada cerita wayang kulit lakon Indrajit Anak Gunawan terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yaitu nilai religius, kejujuran, toleransi, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab, dan peduli sosial. Dapat disimpulkan bahwa cerita wayang kulit lakon tersebut memiliki nilai pendidikan karakter yang baik, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan isi cerita dalam lakon tersebut juga sesuai dengan aspek kematangan jiwa (psikologis) siswa kelas IX.

Keywords

nilai; pendidikan; karakter; bahan ajar

Full Text:

PDF

References

Dewi, K., R., S., Suhita, R., & Waluyo, B. (2017). Kajian Struktural dan Konflik Sosial Wayang Orang Balai Sigala- Gala dan Relevansinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Jawa Pembentuk Sikap Sosial Siswa SMA. Sabdasastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa. 1 (1). Diperoleh 16 April 2021, dari https://jurnal.uns.ac.id/sab/article/ view/47208/29584 Hamengkubuwono XII, “Merayakan Perbedaan untuk Keadilan dalam Satu Bangsa” dalam Makalah Sambutan Penutupan Konferensi Nasional“Agama-Agama untuk Keadilan dan Perdamaian di NKRI”, Yogyakarta, 15 Oktober 2011. Herlyna. Elly. (2013). Pagelaran Wayang Purwa Sebagai Media Penanaman Nilai Religius Islam pada Masyarakat Jawa. TAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam. 14 (1). 128-144. Diperoleh 17 November 2020, dari https://www.researchgate.net/publi cation/325546476 Marzuki, (2000). Metode Riset. Yogyakarta: BPFE-UII. Moerdowo. (1982). Wayang, its Significance in Indonesian Society. Jakarta: Balai Pustaka. Mulyadi, M. (2012). Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. 16 (1), 71-80. Diperoleh 22 November 2020, dari https://media.neliti.com/media/pub lications/196624 Purwanto, S. (2018). Pendidikan Nilai Dalam Pagelaran Wayang Kulit. TA’ALLUM: Jurnal Pendidikan Islam. 6(1), 1-30. Diperoleh 31 Agustus 2021, dari https://core.ac.uk/download/pdf/3 33813518.pdf Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2016). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet. Suyanto. (2013). Pertunjukan Wayang sebagai Salah Satu Bentuk Ruang Mediasi Pendidikan Budi Pekerti. Jurnal Seni & Budaya Panggung. 23 (1),1-108. Diperoleh 22 November 2020, dari file:///C:/Users/PERSON~1/AppD ata/Local/Temp/90-174-1-SM.pdf Utami, H., R. (2019). Analisis Konflik Batin dan Nilai Pendidikan Karakter Tokoh Bratasena dalam Cerita Wayang Purwa Lakon Bima Suci serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Bahasa Jawa di SMP. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Verrysaputro, E, A, Arini, B, C, N,. (2020). Nilai Pendidikan Karakter Pada Lakon Cerita Wayang Sumantri Ngenger Oleh Ki Manteb Soedharsono Untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an. 7 (2). 312-317. Diperoleh 11 November 2020, dari https://journal.upy.ac.id/index.php/ es/article/view/780 Wahyudi, Aris. 2008. Bima dan Drona dalam Lakon Dewa Ruci. Yogyakarta: UGM.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.