Analisis Metafora dan Nilai Pendidikan dalam Antologi Geguritan Salam Sapan Saka Gunung Gamping Karya Sunaryata Soemardjo serta Relevansinya sebagai Materi Ajar pada Pembelajaran Menulis Geguritan Kelas VII SMP

Ema Khafidhotur Qur’ainin, Raheni Suhita, Kenfitria Diah Wijayanti

Abstract

Masalah yang ditemukan dalam pembelajaran menulis geguritan terkait dengan keterbatasan materi yang didapat siswa terpaku pada buku teks, lembar kerja siswa dan penjelasan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur metafora beserta pilihan citranya, nilai pendidikan, serta relevansi antologi geguritan Salam Sapan saka Gunung Gamping karya Sunaryata Soemardjo sebagai materi ajar kelas VII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan semantik. Data pada penelitian ini yaitu analisis struktur metafora serta pilihan citranya, nilai pendidikan, dan relevansi antologi tersebut sebagai materi ajar SMP kelas VII. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas data dalam penelitian ini dengan teknik triangulasi teori dan sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi melalui empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Simpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan struktur metafora ditemukan dalam bentuk tataran frasa dan klausa serta citra metaforanya yaitu: antropomorfik, hewan, abstrak ke konkret, dan sinestesia. Nilai pendidikan yang terkandung meliputi: nilai religius, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya. Antologi geguritan Salam Sapan saka Gunung Gamping karya Sunaryata Soemardjo terbukti relevan untuk dijadikan materi ajar kelas VII SMP. Saran dari peneliti hendaknya guru memanfaatkan antologi geguritan ini sebagai materi ajar yang didukung dengan metode dan media kreatif serta siswa hendaknya menumbuhkan rasa cinta terhadap sastra Jawa melalui kegiatan menulis geguritan.

Keywords

materi ajar; geguritan; struktur dan citra metafora; nilai pendidikan

Full Text:

PDF

References

Heriwati, H.S. (2010). Metafora dalam Cakepan Tembang-Tembang Jawa. Jurnal Harmonia 10 (01). Diperoleh pada 3 Januari 2021 dari https://media.neliti.com/media/pu blications/66025-ID-none.pdf Fulandi, A.I. (2013) Lelewaning Basa sajroning Antologi Geguritan Salam Sapan saka Gunung Gamping Anggitane Sunaryata Soemardjo: Tintingan Stilistika. Jurnal Baradha, 01(01), 11-13. Diperoleh pada 17 Oktober 2020. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/1713/5193. Fitriyati, R. (2014). Analisis Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Kawal Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Umrah, Vol 8, Nomor 2 (2014), 30-32. Gubernur Jawa Timur. (2014). Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib Disekolah/Madrasah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim. Diperoleh 22 September 2020 dari http://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/ pergub_19.pdf. Tarigan, H.G. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Satiyoko, A.Y. (2018). Satire dalam Geguritan Serere Adhuh Lae Karya Turiyo Ragilputro. E-Jurnal Widyasastra 01 (01) 33-44. Diperoleh pada 5 Januari 2021 dari https://widyasastra.kemdikbud.go. id/index Setiaji, A.B. (2018). Struktur Metafora pada Kumpulan Puisi Tidak Ada Newyork Hari Ini Karya M.Aan Mansyur. Jurnal Totobuang 06 (02), 229-244. Diperoleh pada 15 Desember 2020 dari https://www.researchgate.net/publ ication/336235537

Refbacks

  • There are currently no refbacks.