Potensi pengembangan Transit-Oriented Development di kawasan Stasiun Klaten

Ahmad Fariski, Paramita Rahayu, Candraningratri Ekaputri Widodo

Abstract

Urbanisasi memengaruhi perkembangan Perkotaan Klaten dan meningkatkan kebutuhan pelayanan penduduk, terutama akses transportasi, lapangan kerja, serta peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum guna mengurangi kemacetan, polusi udara, dan pengangguran. Pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD) merupakan konsep pembangunan yang ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda, didukung transportasi umum yang terintegrasi dengan tata guna lahan dan jaringan transportasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi kawasan Stasiun Klaten sebagai kawasan TOD berdasarkan prinsip keberagaman, kepadatan, konektivitas, serta kemudahan berjalan kaki dan bersepeda. Pendekatan yang digunakan bersifat deduktif dengan metode deskriptif kuantitatif melalui analisis spasial, analisis deskriptif, mixed-use development, dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Stasiun Klaten memenuhi kriteria TOD Sub-Kota dengan skor 53,8% pada prinsip keberagaman. Kawasan ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Namun, tantangannya meliputi integrasi Stasiun Klaten dengan Terminal Ir. Soekarno, penyediaan transportasi umum dalam kota, peningkatan jalur pedestrian, parkir sepeda, serta kolaborasi kelembagaan untuk perencanaan TOD. Ketersediaan lahan dapat dimanfaatkan untuk fasilitas publik, komersial, dan hunian guna meningkatkan kepadatan kawasan.

Keywords

Pengembangan Kawasan; Stasiun Klaten; Transit-Oriented Development

Full Text:

PDF

References

[1]Yunus HS. Struktur Tata Ruang Kota. 5th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2000.

[2]McGranahan G, Satterthwaite D. Urbanisation Concepts and Trends. vol. 220. London: JSTOR; 2014.

[3]Chindyana A, Romadlon F, Ananda R. Potensi Peningkatan Kualitas Layanan Kereta Rel Listrik Solo-Jogja Berbasis Pola Mobilitas Komuter. J Transp 2022;22:131–42. https://doi.org/10.26593/jtrans.v22i2.6063.131-142.

[4]Anenberg SC, Miller J, Henze DK, Minjares R, Achakulwisut P. The Global Burden of Transportation Tailpipe Emissions on Air Pollution-Related Mortality in 2010 and 2015. Environ Res Lett 2019;14:094012. https://doi.org/10.1088/1748-9326/ab35fc.

[5]Litman T. Developing Indicators for Comprehensive and Sustainable Transport Planning. Transp Res Rec J Transp Res Board 2007;2017:10–5. https://doi.org/10.3141/2017-02.

[6]Calthorpe P. The Next American Metropolis. vol. 23. New York: New York: Princeton Architectural Press; 1993.

[7]Kasuku S. Evaluating the Socio-Economic Benefits of Transit-Oriented Development (TOD) along Thika Road Corridor, Nairobi. AFRICA HABITAT Rev 2024;19:3002–15.

[8]Giyarsih SR. Koridor Antar Kota sebagai Penentu Sinergisme Spasial: Kajian Geografi yang Semakin Penting. TATALOKA 2016;14:90–7. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/tataloka.14.2.90-97.

[9]Aryoko FZ. Visualisasi Hasil Analisis Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Pemberhentian KRL Jogja - Solo. Universitas Gadjah Mada, 2023.

[10]Handy S. Smart Growth and the Transportation-Land Use Connection: What Does the Research Tell Us? Int Reg Sci Rev 2005;28:146–67. https://doi.org/10.1177/0160017604273626.

[11]Belzer D, Autler G. Transit Oriented Development: Moving from Rhetoric to Reality. Washington, DC: Brookings Institution Center on Urban and Metropolitan Policy Washington, DC; 2002.

[12]Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. Jakarta: 2017.

[13]Tamin OZ. Perencanaan & Pemodelan Transportasi. 2nd ed. Bandung: Penerbit ITB; 2000.

[14]Lynch K. The Image of the City. MIT press; 1964.

[15]Gehl J. Cities for People. (2010). London: London; 2013.

[16]Segnita A, Handayani W. Pengukuran Penggunaan Lahan Campuran (Mixed Use) dengan Indeks Entropy di Kota Semarang. J Riptek 2019;11:135–50. https://doi.org/https://doi.org/10.35475/riptek.v11i2.33.

[17]Institute for Transportation and Development Policy. TOD Standard. 3rd ed. Institute for Transportation and Development Policy; 2017.

[18]Nugroho RH. Aplikasi ArcGIS Model Builder untuk Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang. Geo Spat Proceeding 2021.

[19]Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2019.

[20]Annisa Kamila N. Analisis Pengaruh Kesesuaian Karakteristik Kawasan Berdasarkan Transit Oriented Development (TOD) Terhadap Pola Pergerakan Penggunaan Kereta Api (Studi Kasus: Stasiun Jurangmangu). Universitas Esa Unggul, 2019.

[21]Cervero R, Ferrell C, Murphy S. Transit-Oriented Development and Joint Development in The United States: A Literature Review. TCRP Res Results Dig 2002.

[22]Cervero R. Transit-Oriented Development in The United States: Experiences, Challenges, and Prospects. Washington, DC: Transportation Research Board; 2004.

[23]Ali L, Nawaz A, Iqbal S, Aamir Basheer M, Hameed J, Albasher G, et al. Dynamics of Transit Oriented Development, Role of Greenhouse Gases and Urban Environment: A Study for Management and Policy. Sustainability 2021;13:2536. https://doi.org/10.3390/su13052536.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.