Analisis hubungan tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan wilayah di Indonesia
Abstract
Ketimpangan menjadi salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pembangunan di negara berkembang. Variasi tingkat perkembangan wilayah mengarah pada munculnya wilayah maju dan wilayah terbelakang. Di Indonesia, perkembangan wilayah dengan tingkat relatif tinggi terkonsentrasi di Pulau Jawa karena adanya konsentrasi pembangunan di pulau ini. Hal ini berdampak pada terjadinya ketimpangan terhadap provinsi-provinsi lain di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi tingkat perkembangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022; mengidentifikasi tingkat ketimpangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022; dan menganalisis hubungan tingkat perkembangan wilayah dengan ketimpangan wilayah di Indonesia tahun 2018-2022. Metode yang digunakan adalah analisis faktor, analisis Indeks Williamson, analisis korelasi rank spearman, dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan wilayah di Indonesia sepanjang 2018-2022. Selain itu, terjadi hubungan antara ketimpangan wilayah dengan tingkat perkembangan wilayah pada beberapa faktor di tahun 2018 hingga 2022.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1]Muljarijadi B. Pembangunan Ekonomi Wilayah: Pendekatan Analisis Tabel Input-Output. Sumedang: UNPAD Press; 2017.
[2]Anwar A. Ketimpangan spasial pembangunan ekonomi dan modal manusia di Pulau Jawa: Pendekatan explatory spatial data analysis. AJIE (Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship) 2017;2:90–109.
[3]Andiyan A, Rachmat A. Analisis Manfaat Pembangunan Infrastruktur Keretaapi Di Pulau Jawa. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia 2021;1:121–9. https://doi.org/10.52436/1.jpti.22.
[4]Kurniawan W. Pengaruh Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia (Dengan Kewilayahan Sebagai Variabel Moderasi). Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan 2017;1:22–38. https://doi.org/10.32630/sukowati.v1i1.3.
[5]Badan Pusat Statistik. Ekonomi Indonesia Triwulan II-2022 Tumbuh 5,44 Persen (y-on-y). Badan Pusat Statistik 2022.
[6]Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019 2015.
[7]Toana AA, Rosidin A, Nugroho KS, Marbun KN, Kosandi M, Labolo M, et al. Jakarta Pasca Pemindahan Ibu Kota Negara 2023.
[8]Dewi O. Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah dan Hubungannya dengan Kesenjangan Antar Wilayah di Kabupaten Kudus Tahun 2005 dan 2010. Undergraduate Thesis. Universitas Negeri Semarang, 2013.
[9]Efendi F, Daryono. Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah dan Ketimpangan Antar Wilayah di Kabupaten Pasuruan Tahun 2011 dan Tahun 2015. Swara Bhumi 2018;5:1–9.
[10]Ginting ISP. Tingkat Perkembangan Wilayah dan Disparitas Wilayah Kabupaten Asahan Pasca Pemekaran. Magister Thesis. Universitas Gadjah Mada, 2017.
[11]Martono N. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada; 2012.
[12]Sugiharti L, Farihah E, Hartadinata OS, Ajija SR. Statistik multivariat untuk ekonomi dan bisnis: menggunakan software SPSS. Surabaya: Airlangga University Press; 2021.
[13]Santoso S. Statistik Multivariat Edisi Revisi: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2014.
[14]Albab U, Muta’ali L, Kurniawan A. Analisis Tipologi Desa Tertinggal di Kabupaten Bojonegoro. Media Komunikasi Geografi 2019;20:128. https://doi.org/10.23887/mkg.v20i2.19491.
[15]Sjafrizal. Ekonomi Regional. Jakarta: Baduose Media; 2008.
[16]Widodo S. Analisis Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor-Sektor Pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Kabupaten Daerah Tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017-2019. Jurnal Budget : Isu Dan Masalah Keuangan Negara 2021;6. https://doi.org/10.22212/jbudget.v6i2.114.
[17]Purba D, Purba M. Aplikasi Analisis Korelasi dan Regresi menggunakan Pearson Product Moment dan Simple Linear Regression. Citra Sains Teknologi 2022;1:97–103.
[18]Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta; 2009.
[19]Suharyat Y. Metode Penelitian Pendidikan. Banyumas: Wawasan Ilmu; 2022.
[20]Care FRAM, Subagio BS, Rahman H. Porous concrete basic property criteria as rigid pavement base layer in indonesia. MATEC Web of Conferences 2018;147. https://doi.org/10.1051/matecconf/201814702008.
[21]Majid MSA. Analisis Tingkat Pendidikan dan Kemiskinan di Aceh. Jurnal Pencerahan 2014;8.
[22]Kahar MS, Ibrahim I, Rusdi A, Sukmawati S. Pemberdayaan Masyarakat Papua Di Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw Melalui Pemberantasan Buta Aksara. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2019;2:129–38. https://doi.org/10.31960/caradde.v2i1.275.
[23]Nurcahyo AM. Analisis Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah di Jawa Timur (Studi Kasus 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2022;10.
[24]Nasution M. Ketimpangan antar wilayah & hubungannya dengan belanja pemerintah: studi di Indonesia. Jurnal Budget: Isu Dan Masalah Keuangan Negara 2020;5:84–102.
[25]Faqihuddin F, Sufyadi D, Suyudi S. Kajian Tentang Sektor Pertanian dan Kaitannya dengan Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat). Jurnal Agristan 2019;1.
[26]Hamdika H, Osmet O, Wahyuni S. Sektor Pertanian dan Ketimpangan Pendapatan Antar Wilayah di Provinsi Sumatera Barat. JOSETA: Journal of Socio-Economics on Tropical Agriculture 2019;1. https://doi.org/10.25077/joseta.v1i1.5.
[27]Murty VK, Shankar SS. Towards a Scalable Architecture for Smart Villages: The Discovery Phase. Sustainability 2020;12:7580. https://doi.org/10.3390/su12187580.
[28]Sun Y, Qin Y, Hu Y, Wang S, Bi X. The Correlation Analysis of Education Level and Regional Economic Growth Quality in Guangdong Province. Proceedings of the 7th International Conference on Social Science and Higher Education (ICSSHE 2021), 2021. https://doi.org/10.2991/assehr.k.211122.116.Refbacks
- There are currently no refbacks.