Preferensi pemilihan perumahan formal pada Desa Singopuran, Kabupaten Sukoharjo

Selyna Aisya Berlianty, Hakimatul Mukaromah, Kusumastuti Kusumastuti

Abstract

Kota Surakarta memiliki mobilitas dan aktivitas yang tinggi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang menimbulkan pergerakan kepada wilayah yang berbatasan dengan Kota Surakarta. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu wilayah urban fringe dari Kota Surakarta akibat aktivitas dengan intensitas tinggi dan berdampak kepada wilayah Desa Singopuran. Perkembangan aktivitas juga menjadikan berkembangnya para penduduk yang menjadikan pertumbuhan dan kebutuhan tempat tinggal terus meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi pemilihan perumahan formal pada Desa Singopuran. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan penggunaan teknik analisis data yaitu analisis faktor dan analisis deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah perumahan formal Desa Singopuran merupakan perumahan dengan kategori perumahan menengah. Faktor yang terbentuk terhadap preferensi para penduduk yaitu Faktor yang telah terbentuk antara lain  faktor aksesibilitas fisik, legalitas, dan penghasilan;  faktor harga bangunan dan sarana pendukung; faktor prasarana pendukung;  faktor lingkungan kawasan perumahan; faktor desain bangunan dan lingkungan sosial; dan faktor karakteristik bangunan.

Keywords

Preferensi bermukim; Perumahan Formal; Desa Singopuran; Urban Fringe; Pemilihan Perumahan

Full Text:

PDF

References

[1]Alvionida V, Haryani. Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Kota Padang dalam Pemilihan Perumahan. Executive Summary Tugas Akhir Wisudawan PWK Ke 77 2022;1.

[2]Rachman HF. Kajian Pola Spasial Pertumbuhan Kawasan Perumahan Dan Permukiman Di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Tesis. Universitas Diponegoro, 2010.

[3]Maryati IS. Pemilihan Lokasi Perumahan Berdasarkan Preferensi Masyarakat Kota Bulukumba (Studi Kasus : Perumahan Fuad Arafah 2, Griya Adisanjaya, Tiara Permai 3 dan Puri Asri Estate). Urban And Regional Studies of Journal 2018;1.

[4]Giyarsih SR. Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area) Kasus Pinggiran Kota Yogyakarta. Journal of Regional and City Planning 2017;12:40–5.

[5]Ratni N, Purnamasari WD, Sasongko W. Preferensi Bermukim Penghuni Perumahan Formal di Kawasan Urban Fringe Kota Mataram. Planning for Urban Region and Environment Journal (PURE) 2020;9:171–80.

[6]Agustin IW, Kubota H. Strategi yang Tepat untuk Mengantisipasi Perkembangan Fringe-Settlements Di Kawasan Rural-Urban Fringe Berdasarkan Model Kombinasi. Tataloka 2012;14:249–58.

[7]Kurnianingsih NA, Rudiarto I. Analisis Transformasi Wilayah Peri-Urban pada Aspek Fisik dan Sosial Ekonomi (Kecamatan Kartasura). Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota 2014;10:265–77. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i3.7784.

[8]Pranadji T. Pengembangan Daerah Penyangga Sebagai Upaya Pengendalian Arus Urbanisasi. Analisis Kebijakan Pertanian 2006;4:328–42. https://doi.org/10.21082/akp.v4n4.2006.328-342.

[9]Jati VIM, Christanto J. Kajian Perkembangan Permukiman Wilayah Peri Urban Di Sebagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2001-2007. Jurnal Bumi Indonesia 2012;1.

[10]Mutaqin Z. Perkembangan Permukiman Dan Pusat Pelayanan Berdasarkan Ketersediaan Fasilitas Sosial Ekonomi Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 Dan Tahun 2019. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2022.

[11]Blaang CD. Perumahan dan pemukiman sebagai kebutuhan dasar. Yayasan Obor Indonesia; 1986.

[12]Purbosari A, Hendarto M. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Bertempat Tinggal Di Kota Bekasi Bagi Penduduk Migran Berpenghasilan Rendah yang Bekerja Di Kota Jakarta. Diponegoro Journal of Economics 2012;1:215–28.

[13]Ariansyah HAP. Preferensi Pemilihan Tempat Tinggal Pada Perumahan Formal Di Kelurahan Tunggulwulung. Skripsi. Universitas Brawijaya, 2015.

[14]Tersiana A, Adamson H. Metode Penelitian Dengan Pendekatan Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia; 2022.

[15]Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2013.

[16]Primaningtyas M. Pengaruh Aksesibilitas, Atribut Fisik, Kesehatan Lingkungan, dan Fasilitas Publik Terhadap Kepuasan Bermukim (Studi Kasus Pada PT. Armada Hada Graha Magelang). Jurnal Sains Dan Pemasaran Indonesia 2012;11:283–300.

[17]Fauziyah UH. Preferensi Bermukim Penghuni Perumahan Formal Pusat Dan Pinggiran Kota Malang Berdasarkan Tingkat Pendapatan. Skripsi. Universitas Brawijaya, 2016.

[18]Adam MR, Setiono S, Sugiyarto S. Preferensi Masyarakat dalam Memilih Perumahan dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) Di Kabupaten Karanganyar. Matriks Teknik Sipil 2020;8. https://doi.org/10.20961/mateksi.v8i2.44019.

[19]Puspita IY, Kurniati AC, Sujarto D. Identifikasi Preferensi Bermukim Masyarakat Di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY). Matra 2020;1:1–11.

[20]Xie Q. Research Design and Methods. In: Xie Q, editor. English Language Training in the Workplace: Case Studies of Corporate Programs in China, Cham: Springer International Publishing; 2016, p. 99–116. https://doi.org/10.1007/978-3-319-30157-0_5.

[21]Putra BZ, Rahayu S. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Perumahan dan Tipe Rumah Di Perumahan Bukit Emerald. Teknik PWK 2015;4:681–91.

[22]Maslow AH. Motivation and Personality. Harper and Row; 1970.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.