Identifikasi strategi peningkatan kualitas permukiman kumuh berdasarkan indikator pencetusnya (Studi kasus: Desa Sosok, Tayan)
Abstract
Desa Sosok memberikan pengaruh kuat dalam pembentukan citra kawasan di Kota Tayan dengan perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Namun, keberadaan permukiman kumuh seluas 14,7 ha memerlukan penanganan untuk mencegah perburukkan citra kawasan. Kajian ini bertujuan menghasilkan strategi peningkatan kualitas permukiman di kawasan kumuh Desa Sosok berdasarkan indikator pencetus yang didasarkan pada aspek-aspek kualitas lingkungan permukiman. Analisis skoring digunakan untuk melihat tipologi kekumuhan, dilanjutkan dengan analisis deskriptif kualitatif untuk merumuskan strategi peningkatan kualitas. Temuan menunjukkan tipologi kekumuhan Desa Sosok tergolong ringan dengan status lahan legal dan prioritas tinggi. Dengan demikian, strategi peningkatan kualitas lingkungan kumuh dapat menerapkan konsep pemugaran dengan memprioritaskan indikator yang berpengaruh kuat yang menjadi pemicu. Adapun indikator kekumuhan yang berpengaruh kuat dalam menciptakan kekumuhan Desa Sosok adalah drainase, limbah dan persampahan. Maka, prioritas penanganan kumuh diutamakan untuk mengatasi masalah tersebut, dan disesuaikan dengan permasalahan pada setiap indikator kumuh.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1]Koterisa J, Mononimbar WJ, Lahamendu V. Identifikasi Tingkat Kekumuhan Kawasan Bantaran Sungai Ampera Kelurahan Kaibus Kabupaten Sorong Selatan. Spasial 2018;5:276–84.
[2]Arief AS, Redin H, Amelia V. Tingkat Kekumuhan dan Pola Penanganan Kawasan Permukiman Murjani Bawah di Kota Palangka Raya. Journal of Environment and Management 2021;2:71–81. https://doi.org/10.37304/jem.v2i1.2661.
[3]Mutaqin Z, Persada C, Suroso E. Prioritas Penentuan Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh yang Berkelanjutan. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan 2019;16:65. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v16i2.65-75.
[4]Pratama IA. Pemetaan Tingkat Resiko Kekumuhan di Lingkungan Juring Leneng Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Sangkareang Mataram 2015;1:27–32.
[5]Ervianto WI, Felasari S. Pengelolaan Permukiman Kumuh Berkelanjutan di Perkotaan. Jurnal Spektran 2019;7:178–86.
[6]Dwiputri M, Hamdani N, Alam BP. Analisis Tingkat Kekumuhan Pada Lokasi Permukiman Di Perkotaan. Jurnal Arsitektur (LAKAR) 2020;3:80–7.
[7]Tangkudung TH, Tilaar S, Sela RLE. Studi Penentuan Tingkat Kekumuhan dan Skala Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. SPASIAL 2021;8:468–77.
[8]Kementerian PUPR. Kementerian PUPR Tingkatkan Kualitas 6.872 Hektar Permukiman Kumuh di Indonesia 2023.
[9]Wihadanto A, Barus B, Achsani NA, Bratakusumah DS. Analisis Karakteristik dan Penilaian Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman ‘Kampung Braga’-Kota Bandung. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan) 2017;1:132–44.
[10]Oxtora R. Percepat Penuntasan Kawasan Kumuh, Kalbar-Kementerian PUPR kolaborasi. Antara 2019.
[11]Bappeda. Penetapan Lokasi Kumuh di Kabupaten Sanggau 2022.
[12]Sagung Alit W. AA, Jihan JC. Tingkat Kekumuhan dan Analisis Spasial Permukiman Kumuh Perkotaan (Studi Kasus : Surabaya Timur). Waktu: Jurnal Teknik UNIPA 2018;16:47–55. https://doi.org/10.36456/waktu.v16i02.1667.
[13]Wulan NDN, Widodo AP. Strategi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Di Jawa Timur. Jurnal Administrasi Politik Dan Sosial 2020;1:84–98. https://doi.org/10.46730/japs.v1i2.24.
[14]Wiarni S, Mononimbar W, Supardjo S. Analisis Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman di Kecamatan Kotamobagu Timur. Spasial 2018;5:61–70.
[15]Pratiwi SA, Pratiwi NN, Puryanti V. Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Di Parit Nenas Kelurahan Siantan Hulu. JeLAST: Jurnal Teknik Kelautan, PWK, Sipil, Dan Tambang 2018;5.
[16]Sari DP, Alhamdani MR. Arahan Penataan Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan Keraton Pakunegara Tayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. TATALOKA 2020;22:586–604. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.4.586-604.
[17]Crysta EA, Budisusanto Y. Analisis Tingkat Kekumuhan dan Pola Penanganannya Pada Lokasi Permukiman (Studi Kasus: Kelurahan Keputih, Surabaya). Geoid 2018;13:109. https://doi.org/10.12962/j24423998.v13i2.3681.
[18]Kementrian PUPR. Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, MPU Dan PRRI 1 2018.
[19]Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D . 26th ed. Bandung: Alfabeta; 2017.
[20]Sekatia A. Kajian Permukiman Kumuh dan Nelayan Tambak Lorok Semarang Studi Kasus Partisipasi Masyarakat. Modul 2015;15:57–66.
[21]Nurhidayati E, Safriadi N, Dzulqarnain F. Penilaian Tingkat Kekumuhan Kawasan Permukiman di Tepian Air Kota Singkawang. UNIPLAN: Journal of Urban and Regional Planning 2021;2:29. https://doi.org/10.26418/uniplan.v2i1.45895.
[22]Setiawan LA, Astuti W, Rini EF. Tingkat Kualitas Permukiman (Studi Kasus: Permukiman Sekitar Tambang Galian C Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo). Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2017;12:1. https://doi.org/10.20961/region.v12i1.15922.
[23]Kusuma RP, Rahmawati D. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik ITS 2020;8. https://doi.org/10.12962/j23373539.v8i2.46525.
[24]Aguspriyanti CD, Nimita F, Deviana D. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan di Permukiman Pesisir Kampung Tua Tanjung Riau. Journal of Architectural Design and Development 2020;1:176. https://doi.org/10.37253/jad.v1i2.1501.
[25]Taji AB. Identifikasi Spasial Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta. Syntax Idea 2021;3:2038. https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i9.1459.
[26]Karisoh SD, Tondobala L, Syafriny R. Pengaruh Kekumuhan terhadap Kualitas Hidup Masyarakat di Perkampungan Kota Manado. SPASIAL 2020;7:62–9.
Refbacks
- There are currently no refbacks.