Analisis tingkat walkability index jalur pedestrian di kawasan Pasar Sungai Durian, Kecamatan Sintang

Nur Alamil Islami, Agustiah Wulandari, Nana Novita Pratiwi

Abstract

Kawasan Pasar Sungai Durian merupakan pusat perdagangan dan jasa di Kabupaten Sintang. Seiring dengan perkembangan zaman dan bertambahnya penduduk, kawasan ini menjadi salah satu kawasan kumuh di Kecamatan Sintang. Kekumuhan ini disebabkan karena peningkatan penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan kawasan. Oleh karena itu, dibangunlah jalur pedestrian di Kawasan Pasar dengan tujuan untuk mengatasi kondisi kekumuhan. Namun dalam penggunaannya terdapat ketidaksesuaian penggunaan jalur pedestrian oleh pengguna. Motor serta barang dagangan yang diletakkan di atas jalur merupakan pemandangan yang akan terlihat jika berkunjung ke kawasan tersebut. Ketidaksesuaian penggunaan jalur pedestrian yang dapat mengganggu pejalan kaki dalam menggunakan jalur menimbulkan pertanyaan, seberapa ramah jalur pedestrian ini dapat dilalui oleh pejalan kaki dengan berjalan kaki. Penelitian ini menggunakan analisis walkability index yang bertujuan untuk mengetahui seberapa ramah jalur pedestrian dapat dilalui dengan berjalan kaki. Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan skor sebesar 74,8 yang berarti bahwa pada jalur pedestrian ini sebagian besar kegiatan dapat dilakukan dengan berjalan kaki. Skor tersebut ditunjang dengan fakta di lapangan berupa telah tersedianya jalur pejalan kaki yang sudah terintegrasi dengan jalur pemandu bagi kelompok penyandang cacat. Selain itu, jalur pedestrian juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung serta kantong parkir, tempat duduk, tempat sampah, food stall hingga lampu penerangan. Meskipun masih terdapat konflik serta kendala di jalur pedestrian yang sebagian besar disebabkan oleh pengguna, namun hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan jalur pedestrian.

Keywords

Jalur Pedestrian; Kawasan Pasar Sungai Durian; Walkability Index

Full Text:

PDF

References

[1]Rimang SA. Saka Tiga Festival, Simbol Persatuan Beragam Budaya di Sintang. GenPICo 2022.

[2]Dianutami A, Pratiwi NN, Yuniarti E. Analisis Kesiapan Lokasi Kabupaten Sintang sebagai Calon Ibu Kota Provinsi Kapuas Raya. JeLAST: Jurnal Teknik Kelautan, PWK, Sipil, Dan Tambang 2023;10.

[3]Fitriadi A, Pratiwi NN, Puryanti V. Faktor yang Mempengaruhi Kekumuhan Kelurahan Tambelan Sampit, Kota Pontianak. JeLAST: Jurnal Teknik Kelautan, PWK, Sipil, Dan Tambang 2020;7.

[4]Ramadhanti AF, Wulandari A, Pratiwi NN. Arahan Pengembangan Jalur Pedestrian di Koridor Jalan Jenderal Ahmad Yani Berdasarkan Walkability Index. JeLAST: Jurnal Teknik Kelautan, PWK, Sipil, Dan Tambang 2022;9.

[5]Christiana NE. Pengembangan Jalur Pejalan Kaki dengan Konsep Walkable City Koridor Dukuh Atas Jakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna. Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2017.

[6]Nugroho RA, Rusnabilah A. Nilai Index Walkability Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota Samarinda. REKSABUMI 2022;1:1–16.

[7]Frazila RB, Zukhruf F, Jihanny J, Nawassa K. Developing Walkability Index from Walker and Non-Walker Perception. Proceeding of The Eastern Asia Society for Transportation Studies, 2017.

[8]Frazila RB, Zukhruf F, Nawassa K, Jihanny J. Performance Evaluation of Pedestrian Facilities from Pedestrian an Vehicular User Perspectives. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies 2017;12:1252–65. https://doi.org/10.11175/easts.12.1252.

[9]Zelazo PR. The Development of Walking. J Mot Behav 1983;15:99–137. https://doi.org/10.1080/00222895.1983.10735292.

[10]Tanan N, Wibowo SS, Tinumbia N. Pengukuran Walkability Index pada Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan. Jurnal Jalan-Jembatan 2017;34:115–27.

[11]Irafany SA, Wunas S, Trisutomo S, Akil A, Arifin M, Rasyid AbdR. Walkability Index Based on Pedestrian Needs in the Losari Beach area of Makassar City. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology 2020;14:7936–47. https://doi.org/10.37506/ijfmt.v14i4.12899.

[12]Wibowo SS, Tanan N, Tinumbia N. Walkability Measures for City Area in Indonesia (Case Study of Bandung). Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies 2015;11:1507–21. https://doi.org/10.11175/easts.11.1507.

[13]Muhammad Mulyadi A, Verani Rouly Sihombing A, Hendrawan H, Vitriana A, Nugroho A. Walkability and Importance Assessment of Pedestrian Facilities on Central Business District in Capital City of Indonesia. Transp Res Interdiscip Perspect 2022;16:100695. https://doi.org/10.1016/j.trip.2022.100695.

[14]Fabian H, Gota S, Mejia A, Leather J, Center AC. Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities: State and Issues. Asian Development Bank, Manila, Philippines 2010:17–25.

[15]Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman. Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) 2021.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.