Praktik baik penanganan permukiman kumuh: Partisipasi masyarakat pada program KOTAKU di Kelurahan Tamansari, Bandung

Sonia Dwi Katresna, Nabilla Dina Adharina

Abstract

Perkembangan Kota Bandung tidak luput dari permukiman kumuh sebagai dampak negatif urbanisasi yang terjadi. Kelurahan Tamansari merupakan salah satu kelurahan dengan kawasan kumuh yang mampu mewujudkan praktik baik dalam implementasi program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan praktik baik pada Program KOTAKU di Kelurahan Tamansari. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran dengan memakai desain penelitian exploratory sequential yang diawali dengan analisis kualitatif dengan coding dan dilanjutkan dengan analisis kuantitatif dengan skoring. Analisis terhadap data yang diambil dengan wawancara dan kuesioner menunjukkan  bahwa praktik baik Program Kotaku di Kelurahan Tamansari dapat terwujud akibat partisipasi masyarakat yang tinggi terutama pada tahap pemeliharaan. Meskipun begitu, dominasi peran pemerintah masih terlihat pada tahap perencanaan terutama yang berkaitan dengan inovasi atau terobosan.

Keywords

Permukiman kumuh; Praktik Baik; Program KOTAKU; Tingkat Partisipasi Masyarakat

Full Text:

PDF

References

[1]Eneh OC. Abuja Slums: Development, Causes, Waste-Related Health Challenges, Government Response and Way-Forward. Environ Dev Sustain 2021;23:9379–96. https://doi.org/10.1007/s10668-020-01030-3.

[2]Rahaman MA, Kalam A, Al-Mamun Md. Unplanned Urbanization and Health Risks of Dhaka City in Bangladesh: Uncovering The Associations Between Urban Environment and Public Health. Front Public Health 2023;11. https://doi.org/10.3389/fpubh.2023.1269362.

[3]Idoko CO, Ezeodili WO. Urbanization and Housing Development in Enugu State Nigeria. University of Nigeria Journal of Political Economy 2021;11.

[4]Pratomo J, Kuffer M, Martinez J, Kohli D. Coupling Uncertainties with Accuracy Assessment in Object-Based Slum Detections, Case Study: Jakarta, Indonesia. Remote Sens (Basel) 2017;9:1164. https://doi.org/10.3390/rs9111164.

[5]Surya B, Salim A, Hernita H, Suriani S, Abubakar H, Saleh H. Handling Slum Settlement Based on Community Participation and Socio–Cultural Change: Perspective of Sustainable Development of Makassar City, Indonesia 2021.

[6]Zubaidah S, Widianingsih I, Rusli B, Saefullah AD. Policy Network on the Kotaku Program in the Global South: Findings from Palembang, Indonesia. Sustainability 2023;15:4784. https://doi.org/10.3390/su15064784.

[7]Sari ACP, Suman A, Kaluge D. Implementation Analysis of Participative Development in National Slum Upgrading Program [Kotaku]. IJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development) 2018;2:17–35.

[8]Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pengertian Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) 2019.

[9]Adhistya AA. Kondisi Wilayah Permukiman Kumuh di Kota Bandung Memprihatinkan. Kompasiana 2021.

[10]Sulaiman AL. Proses Kolaborasi Penanganan Permukiman Kumuh Melalui Program Kota Tanpa Kumuh di Kota Bandung (Studi Kasus di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan). Majalah Media Perencana 2021;2:1–23.

[11]Alhamidi R. DPKP Ungkap Penyebab Munculnya Kawasan Kumuh di Kota Bandung. DetikJabar 2022.

[12]Kotaku.po.co.id. Praktik Baik Program Kotaku, Apakah Itu? 2022.

[13]Arnstein SR. A Ladder of Citizen Participation. J Am Inst Plann 1969;35:216–24. https://doi.org/10.1080/01944366908977225.

[14]Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Petunjuk Pelaksanaan Program Kotaku Tingkat Kelurahan/Desa 2018.

[15]Creswell JW, Creswell JD. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publications; 2017.

[16]Straus A, Corbin J. Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques 1990.

[17]Bandung Multisite. Galeri Foto Kelurahan Tamansari n.d.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.