Analisis Hydrologic Response Unit pada peningkatan kerawanan banjir pada tahun 2013–2022 di DAS Mikro Triyagan

Ilham Siota, Nur Miladan, Galing Yudana

Abstract

DAS Mikro Triyagan merupakan salah satu Sub DAS Bengawan Solo yang mengalami peningkatan permukiman baru karena penetapan fungsi lahan permukiman dan sawah. Perubahan penggunaan lahan dari lahan terbuka menjadi lahan terbangun menyebabkan berkurangnya daerah resapan air dan peningkatan volume limpasan permukaan sebagai penyebab utama banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kerawanan banjir di DAS Mikro Triyagan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Hydrologic Response Unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan di DAS Mikro Triyagan mempengaruhi kerawanan banjir yang disebabkan oleh limpasan permukaan pada lahan permukiman (terbangun) dengan karakteristik kedap air. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerawanan banjir adalah pembangunan perumahan dan permukiman dengan menyediakan ruang terbuka hijau dengan penerapan teknologi konservasi air biopori untuk menurunkan limpasan permukaan.

Keywords

Banjir; Daerah Aliran Sungai; Kerawanan; Limpasan Permukaan; Perubahan Penggunaan Lahan

Full Text:

PDF

References

[1]Wahyunto M, Abidin Z, Adi Priyono S. Studi Perubahan Lahan di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan DAS Kaligarang, Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah, 2001, p. 39–40.

[2]Seyhan E. Dasar-Dasar Hidrologi. Yogyakarta: Translation Copyright 1990 by Gadjah Mada University Press P.O. Box 14; 1997.

[3]Yunicho Y, Hayat AMF, Adam P. Sosialisasi Penggunaan Lubang Resapan Biopori di Kecamatan Manggala Kota Makassar. Lontara Abdimas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2023;4:55–60. https://doi.org/10.53861/lomas.v4i2.410.

[4]Kurniawan MF, Rayes ML, Agustina C. Analisis Kualitas Tanah pada Lahan Tegalan Berpasir di DAS Mikro Supiturung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan 2021;8:527–37. https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.23.

[5]Asdak C. Hidrologi dan Pengendalian Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2007.

[6]Rahardian A, Buchori I. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Limpasan Permukaan dan Laju Aliran Puncak Sub DAS Gajahwong Hulu Kabupaten Sleman. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota 2016;11:127. https://doi.org/10.14710/pwk.v12i2.12890.

[7]Amirul C, Rahman A. Analisis Limpasan Permukaan (Run Off) pada Daerah Aliran Sungai Jenelata Kabupaten Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar, 2021.

[8]Dian R, Soleh MA. Kajian Dampak Perkembangan Permukiman Berdasarkan Debit Air Limpasan di Kecamatan Medan Johor. Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa-Kota, Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas; 2016.

[9]Nawawi M, Rahadi B. Environmental Run-off Impact Case Study: The Impact of Development and Campus Development of State Islamic University (UIN) Malang. Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences 2011;1:102–9.

[10]Anna AN. Analisis Potensi Limpasan Permukaan (Run Off) Menggunakan Model Cook`S di DAS Penyangga Kota Surakarta untuk Pencegahan Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo. Seminar Nasional Pembangunan Berkelanjutan di DAS Bengawan Solo 2014, 2014, p. 319–25.

[11]Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: ANDI Offset; 2004.

[12]Al Amin MB. Pemodelan Sistem Drainase Perkotaan Menggunakan SWMM. Yogyakarta: Deepublish; 2020.

[13]Ekawaty R, Yonariza Y, Ekaputra EG, Arbain A. Telaahan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan dalam Pengelolaan Kawasan Daerah Aliran Sungai Di Indonesia. Journal of Applied Agricultural Science and Technology 2018;2:30–40. https://doi.org/10.32530/jaast.v2i2.42.

[14]Kirpich ZP. Time of Concentration of Small Agricultural Watersheds. Civil Engineering 1940;10:362.

[15]Anita. Desain Drainase pada Lahan Perkebunan Pabrik Gula Bone. Skripsi. Universitas Hasanuddin, 2023.

[16]Rahman A. Penggunaan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Tingkat Rawan Banjir Di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. EnviroScienteae 2017;13:1–6. https://doi.org/10.20527/es.v13i1.3506.

[17]Nurdin, Fakhri. Analisa Kawasan Rawan Banjir di Kabupaten Kampar Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. EcoNews Advancing the World of Information and Environment 2020;3:5–12.

[18]Chow V Te. Handbook of Applied Hydrology, a Compedium of Water Resources Technology. New York: McGraw-Hill Book Company; 1964.

[19]Ahmad ZA, Nathan Muh, Lias SA. Korelasi Antara Debit Aliran dan Sedimen Melayang (Supended Load) Di Sungai Data’ Kabupaten Pinrang. Jurnal Ecosolum 2019;8:21. https://doi.org/10.20956/ecosolum.v8i1.6894.

[20]Ikhsan M. Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Limpasan Permukaan (Runoff) di Kabupaten Tuban (Studi Kasus DAS Prumpung Klero). Skripsi. Universitas Brawijaya, 2016.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.