Kesesuaian koridor sumbu filosofis Kota Yogyakarta bagian utara terhadap komponen fisik urban tourism

Farhan Rizki, Rizon Pamardhi-Utomo, Murtanti Jani Rahayu

Abstract

Kota Yogyakarta termasuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional menjadikannya salah satu destinasi utama di Indonesia dengan beragam produk wisata salah satunya adanya aktivitas urban tourism pada ruang perkotaan. Fenomena urban tourism terlihat di koridor Jalan Margoutomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margomulyo yang keberadaannya yang memiliki karakter kuat sebagai koridor wisata serta sumbu filosofis bagian utara Kota Yogyakarta. Koridor ini memiliki perbedaan pada aktivitas pariwisatanya yang cenderung pasif pada Jalan Margoutomo apabila disandingkan dengan koridor Jalan Malioboro dan Jalan Margamulyo yang terlihat ramai oleh wisatawan. Signifikansi perkembangan urban tourism di Kota Yogyakarta berimplikasi pada urgensi pemenuhan komponen fisik wisata yang adaptif di lingkungan perkotaan. Artikel ini berusaha mengetahui kesesuaian koridor perkotaan Kota Yogyakarta bagian utara terhadap komponen fisik urban tourism. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang diaplikasikan pada tiga variabel, yaitu keberadaan daya tarik urban tourism, keterjangkauan fasilitas pendukung, dan ketersediaan aksesibilitas penunjang urban tourism. Berdasarkan hasil skoring kesesuaian menggunakan metode pembobotan variabel weighted product menunjukan bahwa koridor perkotaan Kota Yogyakarta bagian utara menghasilkan presentase 89, 33% pada Jalan Margoutomo, 100 % pada Jalan Malioboro, dan 86 % pada Jalan Margomulyo. Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukan bahwa ketiga koridor mempunyai kesesuaian yang sangat tinggi dalam perannya sebagai destinasi urban tourism.

Full Text:

PDF

References

[1] Aditya ES. Pengaruh Keberadaan Pusat Perbelanjaan Terhadap Perubahan Pemanfaatan Lahan Dan Aktivitas Ruang Terbuka Publik Di Sekitarnya (Studi Kasus: Dhoho Plaza, Kota Kediri). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, 2013.

[2] UNWTO. Global Report on City Tourism. Madrid: AM Reports; 2012.

[3] Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025 2011.

[4] Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 108/KEP/2017 Tentang Penetapan Ruas Jalan Sepanjang Sumbu Filosofis Sebagai Struktur Cagar Budaya. Pemerintah Daerah Yogyakarta 2017.

[5] Ferreira J, Estevao C. Regional Competitiveness of a Tourism Cluster: A Conceptual Model Proposal. Encontros Científicos–Tourism & Management Studies 2009:31–51. https://www.researchgate.net/publication/239824929_Regional_Competitiveness_of_Tourism_Cluster_A_Conceptual_Model_Proposal

[6] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan 2009.

[7] Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2017.

[8] Sastrawati I, Asano J. The Implication of Land Use Change on the Site Shape of Urban Tourism Amenities Case Study : Makassar Old District. Urban and Regional Planning Review 2021;8:123–46. https://doi.org/10.14398/urpr.8.123.

[9] Ruetsche J. Urban Tourism: What Attracts Visitors to Cities. Lets Talk Business 2006;2. https://fyi.extension.wisc.edu/downtowneconomics/files/2012/08/urban-tourism.pdf

[10] Boivin M, Tanguay GA. Analysis of the Determinants of Urban Tourism Attractiveness: The Case of Québec City and Bordeaux. Journal of Destination Marketing & Management 2019;11:67–79. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2018.11.002.

[11] Edwards D, Griffin T, Hayllar B. Urban Tourism Research: Developing an Agenda. Ann Tour Res 2008;35:1032–52. https://doi.org/10.1016/j.annals.2008.09.002.

[12] Utama I, Rai GB. Pengembangan Wisata Kota Sebagai Pariwisata Masa Depan Indonesia. Jurnal Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika Dan Humaniora Universitas Dhyana Pura Badung-Bali 2013.

[13] Hayllar B, Griffin T. The Precinct Experience: A Phenomenological Approach. Tour Manag 2005;26:517–28. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2004.03.011.

[14] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya 2010.

[15] Šušić V, Đorđević D. The place and role of events in the tourist development of the Southwest Serbia cluster. Facta Universitatis-Series: Economics and Organization 2011;8:69–81. http://facta.junis.ni.ac.rs/eao/eao201101/eao201101-06.pdf

[16] Kusuma A, Arisyi DG, Tjahjono T. Persepsi Pejalan Kaki di Akhir Perjalanan Harian. Jurnal Transportasi 2017;17. https://doi.org/10.26593/jtrans.v17i3.2867.%25p

[17] Badan Standardisasi Nasional. SNI 03-1733-2004 Tata cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan 2004.

[18] Valls J-F, Sureda J, Valls-Tuñon G. Attractiveness Analysis of European Tourist Cities. Journal of Travel & Tourism Marketing 2014;31:178–94. https://doi.org/10.1080/10548408.2014.873310.

[19] Prasetyo ED. Studi Keterkaitan Antar Obyek Wisata Dalam Rangka Pembentukan Cluster Wisata di Wilayah Pengembangan Pariwisata (WPP) A Kabupaten Magelang. Thesis. Universitas Diponegoro, 2004.

[20] Pradharma BF, Alnindya DT, Pourine BAM, Ekomadyo AS, Susanto V. Street Experience Jalan Braga : Memahami Pemenuhan Kebutuhan Pejalan Kaki melalui Media Google Street View. Jurnal Arsitektur ZONASI 2021;4:46–61. https://doi.org/10.17509/jaz.v4i1.29920.

[21] Rivandi P, Putri RA, Rahayu MJ. Komponen Interaksi Fisik Pada Kampung Wisata Sosromenduran Yogyakarta. Desa-Kota 2022;4:53. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v4i1.53680.53-66.

[22] Delamartha AH. Tingkat Kesiapan Aksesibilitas Wisata Dalam Mengintegrasikan Obyek Wisata di Kabupaten Karanganyar Bagian Timur. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, 2021.

[23] Bachri N. Statistika Dasar Untuk Bisnis: Teori, Pendekatan dan Contoh Kasusnya. CV Jejak (Jejak Publisher); 2019.

[24] Adiansyah MH, Ahsan M, Endy Budianto A. Implementasi Metode Weighted Product Sebagai Sistem Rekomendasi Wisata Dan Kuliner Favorit Di Malang. RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi 2020;2:147–53. https://doi.org/10.21067/jtst.v2i1.4243.

[25] Dwyer L, Kim C. Destination Competitiveness: Determinants and Indicators. Current Issues in Tourism 2003;6:369–414. https://doi.org/10.1080/13683500308667962.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.