Penilaian kualitas dengan walkability index pada jalur pejalan kaki (studi kasus: koridor komersial Jalan Yos Sudarso, Kota Surakarta)
Abstract
Jalur pejalan kaki yang memberikan rasa kenyamanan dan keamanan bagi para pejalan kaki di perkotaan menjadi suatu hal penting yang harus disediakan untuk meningkatkan efektifitas pergerakan masyarakat perkotaan, khususnya pada kawasan komersial. Di sepanjang Jalan Yos Sudarso di Kota Surakarta, penggunaan lahan mayoritas merupakan perdagangan dan jasa berpola linear mengikuti jalan menjadikan terbentuknya koridor komersial. Adanya jalur pejalan kaki seharusnya dapat mengoptimalkan mobilitas para pengunjung yang berkegiatan di koridor tersebut. Namun, dengan beragam permasalahan pada jalur pejalan kaki, kenyamanan dan keamanan para pejalan kaki dapat berkurang. Penelitian ini mengukur kualitas jalur pejalan kaki dengan sembilan variabel yang dimodifikasi dari Global Walkability Index oleh Walkability Survey in Asian Cities. Variabel tersebut adalah (1) konflik jalur pejalan kaki dengan moda transportasi lain, (2) ketersediaan jalur pejalan kaki, (3) ketersediaan penyeberangan, (4) keamanan penyeberangan, (5) perilaku pengendara, (6) amenitas, (7) infrastruktur ramah disabilitas, (8) hambatan, dan (9) keamanan terhadap kejahatan. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan secara langsung. Analisis dilakukan dalam tiga segmen berdasarkan karakteristik masing-masing. Temuan walkability index sebesar 30,5 masuk dalam kategori not walkable. Hal tersebut menggambarkan bahwa jalur pejalan kaki di koridor komersial Jalan Yos Sudarso di Kota Surakarta belum sesuai dengan perwujudan konsep urban walkability.
Full Text:
PDFReferences
[1] Setyowati MD. Pemanfaatan Pedestrian Ways di Koridor Komersial di Koridor Jalan Pemuda Kota Magelang. Jurnal RUAS: Review of Urbanism and Architectural Studies 2017;15:13–22. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2017.015.01.2.
[2] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2014 Tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan 2014.
[3] Southworth M. Designing the Walkable City. Journal of Development and Urban Planning 2005;131:246–57. https://doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9488(2005)131:4(246).
[4] Sari SP. Walkability di Koridor Komersial (Tingkat kenyamanan Jalan Sudirman, Jalan Dr. Satrio dan Jalan Casablanca). Skripsi. Universitas Trisakti, 2019.
[5] Winayanti L, Rachma A. Walkability and Pedestrian Facilities in Indonesian Cities (Kenyamanan Berjalan Kaki dan Fasilitas Pejalan Kaki di Kota-kota Indonesia). In: Saleh I, editor. Kota Untuk Semua: Prosiding Penyelenggaraan Seminar Nasional Dalam Rangka Hari Habitat Dunia 2013, Jakarta: Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum; 2013, p. 64–5.
[6] Shirvani H. The Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinhold; 1985.
[7] Ardianto E. Efektivitas Jalur Pedestrian Koridor Perdagangan dan Jasa di Kota Surakarta (Studi Kasus: Koridor Perdagangan dan Jasa Jalan Dr. Rajiman, Jalan Komodor Yos Sudarso dan Jalan Gatot Subroto). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, 2013.
[8] Christiana NE. Pengembangan Jalur Pejalan Kaki dengan Konsep Walkable City Koridor Dukuh Atas Jakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017.
[9] Ronny K. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM; 2007.
[10] Pemerintah Kota Surakarta. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031 2012.
[11] Gota S, Fabian HG, Mejia AA, Punte SS. Walkability Surveys in Asian Cities. Manila, Philippines: 2011.
[12] Tanan N, Wibowo SS, Tinumbia N. Pengukuran Walkability Index pada Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan (Walkability Index Measurement on Road Links in Urban Area). Jurnal Jalan-Jembatan 2017;34:115–27.
[13] NZ Transport Agency. Pedestrian Planning and Design Guide. Wellington, New Zealand: NZ Transport Agency; 2009.
[14] Speck J. Walkable City: How Downtown Can Save America, One Step at a Time. New York: Farrar, Straus and Giroux; 2012.
[15] Minhas P, Poddar A. Walkability Index by Global Walkability Index Method. International Research Journal of Engineering and Technology 2017;4:2957–63.
[16] Krambeck HV. The Global Walkability Index. Theses. Massachusetts Institute of Technology, 2006.
[17] Leather J, Fabian H, Gota S, Mejia A. Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities State and Issues. 2011.
Refbacks
- There are currently no refbacks.