Mitigasi bencana banjir melalui normalisasi Daerah Aliran Sungai Beringin dan pemanfaatan flood early warning system di Kelurahan Mangkang Wetan

Lien W Lestari, N. Dhea Madinah Al Qibtiyah, Indra Cahya Nugraha, Mariyatul Qibtiyah, Salmaa Shafira

Abstract

Mitigasi bencana merupakan upaya meminimalkan korban jiwa dan harta benda mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan hingga pengurangan kerentanan. Normalisasi sungai dan Flood Early Warning System (FEWS) adalah bentuk mitigasi bencana struktural dan nonstruktural yang dilakukan dalam menghadapi bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan penyebab banjir dan menganalisis bentuk mitigasi bencana banjir yang dilakukan di Kelurahan Mangkang Wetan berupa normalisasi sungai dan FEWS. Metode yang digunakan adalah analisis komparatif penanganan banjir di wilayah yang sudah melakukan praktik baik dengan kemungkinan aplikasinya di Kelurahan Mangkang Wetan untuk memberikan rekomendasi dalam peningkatan mitigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang tinggal di kawasan sangat rawan bencana, namun perangkat keras FEWS yang dapat memperkuat mitigasi justru kurang terawat. Di samping itu sudah terlihat upaya tata kelola kolaboratif dari pemerintah, NGO, dunia usaha, dan masyarakat Kelurahan Mangkang Wetan.

Keywords

flood mitigation; resilience; social capital

Full Text:

PDF

References

[1] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2007.

[2] Dzulkarnain A, Suryani E, Aprillya MR. Analysis of Flood Identification and Mitigation for Disaster Preparedness: A System Thinking Approach. Procedia Comput Sci 2019;161:927–34. https://doi.org/10.1016/j.procs.2019.11.201.

[3] Shreve CM, Kelman I. Does Mitigation Save? Reviewing Cost-Benefit Analyses of Disaster Risk Reduction. International Journal of Disaster Risk Reduction 2014;10:213–35. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2014.08.004.

[4] Yoon DK, Kang JE, Brody SD. A Measurement of Community Disaster Resilience in Korea. Journal of Environmental Planning and Management 2015;59:436–60. https://doi.org/10.1080/09640568.2015.1016142.

[5] Norris FH, Stevens SP, Pfefferbaum B, Wyche KF, Pfefferbaum RL. Community Resilience as a Metaphor, Theory, Set of Capacities, and Strategy for Disaster Readiness. Am J Community Psychol 2008;41:127–50. https://doi.org/10.1007/s10464-007-9156-6.

[6] Coppola DP. Introduction to International Disaster Management. Oxford: Elsevier; 2006.

[7] Wahyuningtyas N, Malang UN, Dewi K. Disaster Mitigation on Cultural Tourism in Lombok, Indonesia. GeoJournal of Tourism and Geosites 2019;27:1227–35. https://doi.org/10.30892/gtg.27409-428.

[8] Jannah W, Itratip. Analisa Penyebab Banjir dan Normalisasi Sungai Unus Kota Mataram. Jurnal Ilmiah Mandala Education 2017;3:242–9.

[9] University Corporation for Atmospheric Research, National Oceanic and Atmospheric Administration. Flash Flood Early Warning System Reference Guide. Boulder: University Corporation for Atmospheric Research; 2010.

[10] Suhandini P. Banjir Bandang di DAS Garang Jawa Tengah (Penyebab dan Implikasi). Disertasi. Universitas Gadjah Mada, 2012.

[11] Worowirasmi TS, Waluyo ME, Rachmawati Y, Hidayati IY. The Community – Based Flood Disaster Risk Reduction (CBDRR) in Beringin Watershed in Semarang City. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan 2015;3:131–50. https://doi.org/10.14710/jwl.3.2.131-150.

[12] Pemerintah Kota Semarang. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang Rencana Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031 2021.

[13] Nurromansyah AN, Setyono JS. Perubahan Kesiapsiagaan Masyarakat DAS Beringin Kota Semarang dalam Menghadapi Ancaman Banjir Bandang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan 2014;2:231–44. https://doi.org/10.14710/jwl.2.3.231-244.

[14] Mandala IS, Koesyanto H. Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Kejadian Bencana Banjir Bandang Das Beringin Kota Semarang. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition 2021;1:608–17.

[15] Hutapea E. Di Semarang, Banjir Bandang hingga 1 Meter Terjadi di Mangkang Wetan. KompasCom 2017. https://regional.kompas.com/read/2017/11/22/21275461/di-semarang-banjir-bandang-hingga-1-meter-terjadi-di-mangkang-wetan?page=all (accessed January 12, 2024).

[16] Abidin HZ, Andreas H, Gumilar I, Sidiq TP, Fukuda Y. Land Subsidence in Coastal City of Semarang (Indonesia): Characteristics, Impacts and Causes. Geomatics, Natural Hazards and Risk 2013;4:226–40. https://doi.org/10.1080/19475705.2012.692336.

[17] Latief H, Putri MR, Hanifah F, Afifah IN, Fadli M, Ismoyo DO. Coastal Hazard Assessment in Northern Part of Jakarta. Procedia Eng 2018;212:1279–86. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2018.01.165.

[18] Agus A. Progres Normalisasi Sungai Beringin Sudah 60 Persen. Radar Semarang 2022. https://radarsemarang.jawapos.com/Semarang/721395238/progres-normalisasi-sungai-beringin-sudah-60-persen (diakses pada 12 Januari, 2024).

[19] Antoni A. Normalisasi Kali Beringin Semarang Ditarget Selesai 2022, Telan Rp230 Miliar. INewsId 2021. https://jateng.inews.id/berita/normalisasi-kali-beringin-semarang-ditarget-selesai-2022-telan-rp230-miliar/all (diakses pada 12 January, 2024).

[20] Victoria L. Community Based Approaches to Disaster Mitigation. Regional Workshop on Best Practices in Disaster Mitigation: Lessons Learned from the Asian Urban Disaster Mitigation Program and Other Initiatives, Bali: Asian Disaster Preparedness Center; 2002.

[21] Satterthwaite D. Editorial: Why is Community Action Needed for Disaster Risk Reduction and Climate Change Adaptation? Environ Urban 2011;23:339–49. https://doi.org/10.1177/0956247811420009.

[22] Amabile A, de Carvalho Faria Lima Lopes B, Pozzato A, Benes V, Tarantino A. An Assessment of ERT as a Method to Monitor Water Content Regime in Flood Embankments: The Case Study of The Adige River Embankment. Physics and Chemistry of the Earth 2020;120. https://doi.org/10.1016/j.pce.2020.102930.

[23] Perera D, Agnihotri J, Seidou O, Djalante R. Identifying Societal Challenges in Flood Early Warning Systems. International Journal of Disaster Risk Reduction 2020;51:101794. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2020.101794.

[24] Norzistya AD, Handayani W. Modal Sosial dalam Ketahanan Komunitas terhadap Bencana Banjir di Kelurahan Kemijen dan Krobokan, Kota Semarang. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2020;15:206–24. https://doi.org/10.20961/region.v15i2.29694.

[25] Pramitha AAS, Utomo RP, Miladan N. Efektivitas Infrastruktur Perkotaan dalam Penanganan Risiko Banjir di Kota Surakarta. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2020;15:1–15. https://doi.org/10.20961/region.v15i1.23258.

[26] Aisha M, Miladan N, Utomo RP. Kajian Kerentanan Bencana pada Kawasan Berisiko Banjir DAS Pepe Hilir, Surakarta. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2019;14:205–19.

[27] Susandi A, Tamamadin M, Pratama A, Faisal I, Wijaya AR, Pratama AF, et al. Development of Hydro-Meteorological Hazard Early Warning System in Indonesia. Journal of Engineering and Technological Sciences 2018;50:461–78. https://doi.org/10.5614/j.eng.technol.sci.2018.50.4.2.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.