Kawasan Alun-Alun Timur Pati sebagai lokasi relokasi pedagang kaki lima
Abstract
Keberadaan pedagang kaki lima sebagai sub-sektor informal terlihat dominan pada kawasan perkotaan di Indonesia. Lokasi yang strategis menjadi faktor utama yang sangat diperhatikan oleh pedagang kaki lima dalam menjalankan usahanya. Pada umumnya, pemerintah daerah mengambil langkah pengelolaan untuk mengatur lokasi pedagang kaki lima. Seperti yang terjadi di Kabupaten Pati, pemerintah daerah setempat telah menentukan Kawasan Alun-Alun Timur Pati sebagai lokasi khusus bagi para pedagang kaki lima. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian Kawasan Alun-Alun Timur Pati sebagai lokasi pedagang kaki lima. Variabel penelitian yang digunakan yaitu kestrategisan lokasi, ketersediaan fasilitas pendukung, keberadaan aktivitas utama, serta kebijakan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan melalui tiga tahap, yaitu skoring komponen kesesuaian, pembobotan variabel dengan teknik weighted product, dan analisis kesesuaian. Hasil penilaian kesesuaian sebesar 73,71% menunjukkan bahwa Kawasan Alun-Alun Timur Pati telah sesuai sebagai lokasi pedagang kaki lima.
Full Text:
PDFReferences
[1] Perdana EAL, Rahayu P, Hardiana A. Karakteristik Pedagang Kaki Lima dan Preferensinya terhadap Lokasi Kawasan Solo Techno Park. Reg J Pembang Wil Dan Perenc Partisipatif 2020;15:172–88. https://doi.org/10.20961/region.v15i2.24440.
[2] Rachbini DJ, Hamid A. Ekonomi Informal Perkotaan: Gejala Evolusi Gelombang Kedua. Jakarta: LP3S; 1994.
[3] Sidiq FH. PKL Pati Keluhkan Tempat Relokasi. Pos Jateng 2019. https://www.posjateng.id/warta/pkl-pati-keluhkan-tempat-relokasi-b1XeB9bwL (accessed July 15, 2023).
[4] Noble AG, McGee TG, Yeung YM. Hawkers in Southeast Asian Cities: Planning for the Bazaar Economy. vol. 69. Ottawa: Ottawa International Development Research Center; 1979. https://doi.org/10.2307/214894.
[5] Rahayu MJ. Stabilisasi Pedagang Kaki Lima di Ruang Publik Kota Surakarta: Strategi Informalitas Perkotaan Yang Berkeadilan. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis; 2020.
[6] Demas KLAM, Dewanti AN. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh dalam Pemilihan Lokasi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasar Pagi, Kota Samarinda. Ruang 2021;7:96–104. https://doi.org/10.14710/ruang.7.2.96-104.
[7] Widjajanti R. Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Pecinan , Semarang. Ruang 2015;1:61–70.
[8] Sianturi FA, Rengkung MM, Lakat RSM. Analisis Sebaran Sektor Informal di Kota Manado. Spasial 2019;6:159–68.
[9] Sastrawan IW. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Usaha Pedagang Kaki Lima di Pantai Penimbangan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng. J Pendidik Ekon Undiksha 2015;5.
[10] Setyaningrum W, Pandelaki EE, Suprapti A. Karakteristik Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pusat Kota Pekalongan. Sinektika J Arsit 2021;18:160–8.
[11] Winoto A, Budiani SR. Kajian Karakteristik dan Faktor Pemilihan Lokasi Pedagang Kaki Lima di Kota Yogyakarta. J Bumi Indones 2017;6.
[12] Novelia AS, Sardjito. Kriteria Penentuan Lokasi Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Preferensi Pedagangnya di Kawasan Perkotaan Sidoarjo. J Tek ITS 2015;4:C28–32.
[13] Hariyani T. Pedagang Kaki Lima sebagai Alternatif Kesempatan Kerja bagi Kaum Perempuan di Pedesaan. Ekuivalensi 2019;5.
[14] Taufik M. Kajian Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Publik Kawasan Simpang Lima Pati. J Pembang Wil Kota 2012;8:138–45. https://doi.org/10.14710/pwk.v8i2.17621.
[15] Prasetya MA, Fauziah L. Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. J Kebijak Dan Manaj Publik 2012;4:135–50. https://doi.org/10.21070/jkmp.v4i2.691.
[16] Puspitasari DE. Penataan Pedagang Kaki Lima Kuliner untuk Mewujudkan Fungsi Tata Ruang Kota di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Mimb Huk - Fak Huk Univ Gadjah Mada 2010;22:588–606.
Refbacks
- There are currently no refbacks.