Kesesuaian Taman Stadion Joyo Kusumo terhadap konsep taman kota ramah anak pada elemen fisik
Abstract
Elemen fisik taman kota berpengaruh pada kualitas taman kota yang menunjang aktivitas bermain anak dalam mewujudkan taman kota ramah anak. Taman Stadion Joyo Kusumo merupakan taman kota di Kabupaten Pati yang paling berpotensi sebagai taman kota ramah anak karena ketersediaan fasilitas bermain dan fasilitas olahraga yang lebih lengkap dibandingkan taman kota lainnya. Akan tetapi, beberapa fakta menunjukkan kondisi fisik yang belum sesuai untuk pengembangan taman kota ramah anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian Taman Stadion Joyo Kusumo ditinjau dari elemen fisik pada konsep taman kota ramah anak. Variabel penelitian yang digunakan adalah aksesibilitas taman, ketersediaan fasilitas, keamanan dan kenyamanan, serta vegetasi dengan indikator penelitian diperoleh dari literatur dan preliminary survey persepsi anak untuk mengetahui kebutuhan elemen fisik taman dalam memenuhi kebutuhan bermain anak. Penelitian dilakukan secara deduktif dengan tiga teknik analisis yaitu skoring komponen elemen fisik, pembobotan variabel dengan teknik weighted product, dan analisis kesesuaian elemen fisik pada studi kasus Taman Stadion Joyo Kusumo secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian elemen fisik Taman Stadion Joyo Kusumo sebesar 50,05% yang artinya elemen fisik Taman Stadion Joyo Kusumo lebih banyak yang sesuai dengan konsep Taman Kota Ramah Anak sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Krishnamurthy S, Steenhuis C, Reijnders D, Stav T. Child-Friendly Urban Design: Observations on public space from Eindhoven (NL) and Jerusalem (IL). Bernard van Leer Foundation; 2018.
[2] Widyastuti S, Hardiana A, Putri RA. Kesesuaian Taman Kota di Surakarta Berdasarkan Konsep Kota Layak Anak. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2017;12:194–205. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/region.v12i2.14906.
[3] Sekarini A, Persada C, Fitra HA. Persepsi Pengunjung terhadap Taman Kalpataru Bandar Lampung Sebagai Taman Layak Anak. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industri (SINTA), Bandar Lampung: Fakultas Teknik Universitas Lampung; 2020.
[4] Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kabupaten/ Kota Layak Anak: Bahan Advokasi Kebijakan KLA. Jakarta: Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 2016.
[5] Bartlett S. Children’s Rights and the Physical Environment: a Review of Current Knowledge. Save the Children Sweden; 2002.
[6] Lubis ES, Nurhasan. Kesesuaian Taman Kota Jaya Wijaya Sebagai Taman Kota Layak Anak di Surakarta. Prosiding SIAR II: Seminar Ilmiah Arsitektur, Surakarta: Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2021, p. 378–87.
[7] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2014 Tahun 2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan 2014.
[8] Pratomo A, Soedwiwahjono, Miladan N. Kualitas Taman Kota Sebagai Ruang Publik di Kota Surakarta Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna. Desa-Kota 2019;1:84. https://doi.org/10.20961/desa-kota.v1i1.12494.84-95.
[9] Fistianti DN. Pengaruh Permainan Konstruktif Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Sekolah. Tesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
[10] Baskara M. Prinsip Pengendalian Perancangan Taman Bermain Anak di Ruang Publik. Jurnal Lanskap Indonesia 2011;3:27–34.
[11] Kementerian Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan 2008.
[12] Samsudi. Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta. Journal of Rural and Development 2010;1:11–9.
[13] Widiyantoro DI. Renovasi Stadion Joyokusumo Pati. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata, 2019.
[14] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2013.
[15] Maria CR, Pandelaki E, Suprapti A. Prinsip-Prinsip Taman Ramah Anak Berdasarkan Sudut Pandang Pengguna. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2021;16:291–310. https://doi.org/10.20961/region.v16i2.37913.
[16] Wardhani DK. Perancangan Kota dan Lingkungan dalam Perspektif Anak-Anak Sebagai Bagian Strategi Perancangan Kota Ramah Anak. Tuturrupa: Jurnal Desain Komunikasi Visual Dan Media Baru 2020;3:15–21.
[17] Patilima H. Kabupaten Kota Layak Anak. Jurnal Kriminologi Indonesia 2017;13:39–55.
[18] Regita RS, Simangunsong NI, Chalim A. Kajian Peletakan Fungsi Vegetasi Terhadap Kondisi Ruang Terbuka Kampus (Studi Kasus: Indonesia Port Corporation University, Ciawi, Bogor). Jurnal Lanskap Indonesia 2021;13:38–44. https://doi.org/10.29244/jli.v13i2.33327.
[19] Sari RP, Kusumastuti, Putri RA. Kesesuaian Taman Cerdas Sebagai Ruang Publik Skala Pelayanan Kelurahan Terhadap Konsep Kota Layak Anak (KLA). Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif 2017;12:71–82. https://doi.org/10.20961/region.v12i1.12116.
[20] Silalahi U. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama; 2010.
[21] Pradyasari PY. Evaluasi Faktor Keamanan Ruang dan Fasilitas Bermain Anak di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution Kota Bandung. Skripsi. Institut Teknologi Nasional Bandung, 2021.
[22] Geddes I. Urban Playground: How Child-Friendly Planning and Design Can Save Cities. Cities Health 2022;6:469–70. https://doi.org/10.1080/23748834.2021.2004723.
[23] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki. Jakarta: Kementerian Pekerjaan umum Dan Perumahan Rakyat; 2018.
[24] Putri S. Perancangan Fasilitas Taman Kota untuk Lanjut Usia (Lansia) di Kota Surabaya Ditinjau dari Konsep Green Ergonomics dan Age Friendly City. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2016.
[25] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan 2004.
[26] Tim GTK DIKDAS. Pembelajaran 2: Perkembangan dan Belajar Anak Usia Dini. Modul Belajar Mandiri Calon Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bidang Studi TK/PAUD, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 2021.
[27] Tika D Dela. Permainan Bahasa Untuk Stimulasi Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini. Tematik: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini 2021;7:1–7. https://doi.org/10.26858/tematik.v7i1.15355.
[28] Saputri DD. Penilaian Tingkat Efektivitas Fungsi Taman Kota di Kota Surabaya. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2019.
[29] Wahyuningsih S. Manfaat Sebuah Permainan. In: Santosa DA, editor. Permasalahan Psikologi Perkotaan dan Solusinya: Kumpulan Artikel yang Diterbitkan Dalam Rangka 30 tahun Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya; 2012.
[30] Pratiwi W. Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2017;5:106–17.
[31] Rachmawati A. Redesain Taman Alun Kapuas dengan Pendekatan Layak Anak. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur 2015;3:18–36.
[32] Azzaki MR, Suwandono D. Persepsi Masyarakat Terhadap Aktivitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Pancasila, Semarang. Jurnal Ruang 2013;1:231–40.
[33] Frick H, Mulyani TH. Arsitektur Ekologis: Konsep Arsitektur Ekologis di Iklim Tropis, Penghijauan Kota dan Kota Ekologis, Serta Energi Terbarukan. Semarang: Kanisius; 2006.
[34] Pranajaya IK. Kajian Penataan Elemen Street Furniture di Kota Denpasar Menuju Kota Humanis. Seminar Nasional Space #3: Membingkai Multikultur dalam Kearifan Lokal Melalui Perencanaan Wilayah dan Kota, Denpasar: 2017.
[35] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 30/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan 2006.
[36] Hidayat F. Identifikasi Fasilitas dan Aktivitas Masyarakat di RTH Putri Kacamayang Pekanbaru. Skripsi. Institut Teknologi Nasional Bandung, 2020.
[37] Badan Standardisasi Nasional. SNI 03-2399-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Umum MCK 2002.
[38] Asosiasi Toilet Indonesia. Pedoman Standar Toilet Umum Indonesia. Jakarta: Asosiasi Toilet Indonesia; 2021.
[39] Putra SC. Arahan Pengendalian Kegiatan PKL di Kawasan Tunjungan Plaza dan Sekitarnya. Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2015.
[40] Avenzoar A, Sunarti E, Soemardiono B. Penataan Taman Kota yang Efektif sebagai Kawasan Ruang Terbuka Hijau dan Entitas dari Keberadaan Kota Studi Kasus: Taman Kota di Surabaya. 2013.
[41] Ainun PB, Mayun IA, Sugianthara AAG. Identifikasi Hubungan Perilaku Vandalisme dengan Setting Taman Kota Lumintang, Denpasar, Bali. Jurnal Arsitektur Lansekap 2018;4:136–43. https://doi.org/https://doi.org/10.24843/jal.2018.v04.i02.p02.
[42] Rizal RN. Kesesuaian Taman Kota sebagai Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Kota Bandar Lampung 2020. Skripsi. Institut Teknologi Sumatera, 2020.
[43] Rahma PD, Arifianto AK, Taung R. Analisis Tingkat Kepuasan Fasilitas di Alun-Alun Kota Batu pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Plano Buana 2022;2:108–19. https://doi.org/https://doi.org/10.36456/jpb.v2i2.5301.
[44] Yoni D, Mustafidah H. Penerapan Metode WP (Weighted Product) Untuk Pemilihan Mahasiswa Lulusan Terbaik di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto. JUITA: Jurnal Informatika 2016;4:22–7.
[45] Untari GS. Tingkat Kesiapan Kawasan Industri Teras-Mojosongo Kabupaten Boyolali sebagai Kawasan Green Industry. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, 2017.
[46] Ardiansah, Oktapani S. Analisis Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekanbaru. JISPO: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 2019;9:276–96.
[47] Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor 272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir 1996.
[48] Arianti I. Ruang Terbuka Hijau. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Rekayasa 2013:1–7.Refbacks
- There are currently no refbacks.