Prediksi perubahan penggunaan lahan kawasan perbatasan Kabupaten Tuban − Kabupaten Bojonegoro menggunakan GIS
Abstract
Karakteristik penataan ruang berkaitan dengan tata guna lahan, perubahan lahan, dan perkembangan lahan. Faktor perubahan suatu penggunaan lahan adalah faktor ekonomi dan sosial yang dapat menunjukkan ketimpangan. Pembangunan nasional di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi ketimpangan wilayah masih terjadi terutama pada kawasan perbatasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan di kawasan perbatasan Kabupaten Tuban-Kabupaten Bojonegoro tahun 2010 dan 2018 serta memprediksi penggunaan lahan di tahun 2038. Dalam menganalisis perubahan penggunaan lahan menggunakan software GIS dengan tools overlay, sedangkan untuk prediksi perubahan penggunaan lahan menggunakan metode cellular automata pada software LanduseSIM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan pada tahun 2010 dan 2018 didominasi oleh berkembangnya lahan pertanian dari 63% menjadi 78% dan lahan permukiman dari 13% menjadi 14%. Di sisi lain, terdapat konversi lahan dari kawasan hutan produksi ataupun tegalan atau ladang menjadi lahan pertanian serta permukiman. Hasil prediksi perubahan lahan pada tahun 2038 menunjukkan bahwa tutupan lahan yang berkembang adalah permukiman serta industri dan pergudangan. Hal ini dapat dijadikan arahan perencanaan untuk lebih memfokuskan pembangunan perencanaan untuk mengantisipasi perkembangan dan terjadinya ketimpangan wilayah di kawasan perbatasan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Indonesia PR. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 2009.
[2] Adhiatma R, Widiatmaka, Iskandar Lubis. Perubahan penggunaan/ tutupan lahan dan prediksi perubahan penggunaan/ tutupan lahan di Kabupaten Lampung Selatan. J Pengelolaan Sumberd Alam Dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag 2020;10:234–46. https://doi.org/10.29244/jpsl.10.2.234-246.
[3] Munibah K, Sitorus SRP, Rustiadi E, Hardjomidjojo H, Gandasasmita K. Model Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus DAS Cindanau, Provinsi Banten). Institut Pertanian Bogor, 2008.
[4] Kamusoko C, Aniya M, Adi B, Manjoro M. Rural Sustainability Under Threat in Zimbabwe-Simulation of Future Land Use/Cover Changes in the Bindura District Based on the Markov-Cellular Automata Model. Appl Geogr 2009;29:435–47. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2008.10.002.
[5] Budianta A. Pengembangan Wilayah Perbatasan Sebagai Upaya Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia. J SMARTek 2010;8:72–82.
[6] As-syakur AR, Suarna IW, Adnyana IWS, Rusna IW, Laksmiwati IAA, Diara IW. Studi Perubahan Penggunaan Lahan di DAS Badung. J Bumi Lestari 2010;10:200–7.
[7] Pratomoatmojo NA. LanduseSim Sebagai Aplikasi Pemodelan dan Simulasi Spasial Perubahan Penggunaan Lahan. Semin Nas CITIES 2014:69–79.
[8] Perindustrian K. Peraturan Mentri Perindustrian No. 35/M-IND/PER/3/2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri 2010:1–69.
[9] Timoticin Kwanda. Pengembangan Kawasan Industri di Indonesia. Dimens (Jurnal Tek Arsitektur) 2000;28:54–61.
[10] Rahadyan GA. Skenario Pengembangan Lahan Permukiman Pasca Terbangunnya Interchange Jalan TOL Mojokerto-Kertosono di Kawasan Perkotaan Bandar Kedungmulyo Kabupaten Jombang. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2015.
Refbacks
- There are currently no refbacks.