Perubahan penggunaan lahan dan dan pola spasial tutupan lahan di sekitar Kawasan Industri Purwosuman, Sragen

Sirojul Muslim, Rizon Pamardhi Utomo, Chrisna Trie Hadi Permana

Abstract

Kawasan Industri Purwosuman merupakan kawasan industri yang terus berkembang setiap tahunnya. Pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin tingginya permintaan lahan untuk aktivitas industri dan pendukungnya. Hal ini berdampak pada terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun dan berubahnya pola tutupan lahan yang membuat kawasan semakin menyatu antar cluster-cluster permukiman yang membentuk pola menerus menyerupai pola gurita. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan dan pola tutupan lahan di sekitar Kawasan Industri Purwosuman. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan campuran penguatan dengan basis penelitian kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis spasial overlay dengan data dan informasi diperoleh dari hasil observasi lapangan dan data dari instansi pemerintahan tentang penggunaan lahan dan intensitas pemanfaatan lahan pada tahun 2012 dan tahun 2020. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa telah terjadi perubahan penggunaan lahan dan pola tutupan lahan di sekitar Kawasan Industri Purwosuman. Alih fungsi lahan terjadi dari lahan pertanian dan RTH menjadi lahan industri, permukiman, dan perdagangan. Adapun pola yang berkembang pada mulanya berbentuk rantai menjadi pola yang berbentuk seperti gurita dan menerus di sepanjang jalur transportasi.

Keywords

Analisis Spasial; Kawasan Industri; Perubahan Penggunaan Lahan; Pola Spasial

Full Text:

PDF

References

[1] Szirmai A. Industrialisation As An Engine of Growth in Developing Countries, 1950-2005. Struct Chang Econ Dyn 2012;23:406–20. https://doi.org/10.1016/j.strueco.2011.01.005.

[2] Damayanti R. Pertumbuhan Fisik Kota karena Pengaruh Industrialisasi, Studi Kasus Kota Ahmedabad-India. Semin. Nas. Ris. Arsit. dan Perenc. 1, Yogyakarta: 2010.

[3] Gandi R, Agusta I. Pengaruh Industrialisasi Pedesaan Terhadap Taraf Hidup Masyarakat di RW 01 dan RW 09 Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor, 2011.

[4] Purwanto. Perubahan Pola Pencaharian Nafkah Masyarakat Petani di Sekitar Kawasan Industri (Kasus di Desa Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur). Institut Pertanian Bogor, 2003.

[5] Lu Q, Liang F, Bi X, Duffy R, Zhao Z. Effects of Urbanization and Industrialization on Agricultural Land Use in Shandong Peninsula of China. Ecol Indic 2011;11:1710–4. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2011.04.026.

[6] Aprildahani BR, Hutama STEW, Permana CTH. Enhancing Farmer’s Well Being Through the Agriculture Land Provisions in West Nusa Tenggara. GeoEco 2021;7:188–202. https://doi.org/10.20961/ge.v7i2.45324.

[7] Stellmacher T. Socio-ecological Change in Rural Ethiopia: Understanding Local Dynamics in Environmental Planning and Natural Resource Management. New York: Peter Lang; 2015. https://doi.org/10.3726/978-3-653-04288-7.

[8] Prabowo N. Konstruksi Hukum Penyelesaian Hunian di Bantaran Sungai Bengawan Solo. Universitas Sebelas Maret, 2016.

[9] Sutriono, Wibowo R. Konsep, Teori, dan Landasan Analisis Wilayah. Malang: Bayumedia; 2004.

[10] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2017.

[11] Abdullah. Pengaruh Perkembangan Industri terhadap Pola Pemanfaatan Lahan di Wilayah Kecamatan Bergas. Universitas Diponegoro, 2010.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.