Pengaruh sistem zonasi sekolah terhadap pemanfaatan fasilitas pendukung di sekitar SMAN 1 dan SMAN 2 Surakarta
Abstract
Sistem zonasi sekolah memiliki tujuan antara lain menghapuskan
eksklusivitas dan diskriminasi antar sekolah serta mengurangi pergerakan siswa
seiring mengecilnya jarak sekolah dengan tempat tinggal. Perubahan sebaran tempat
tinggal siswa dapat mempengaruhi tingkat pemanfaatan fasilitas pendukung
pendidikan yang berada di sekitar sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap apakah sistem zonasi sekolah berpengaruh terhadap pemanfaatan
fasilitas pendukung pendidikan oleh siswa SMA Negeri 1 dan 2 Surakarta dengan
menggunakan analisis non-parametrik Uji Kruskal Wallis. Pada sistem zonasi ini
terdapat variabel independen (X) yaitu jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah.
Pemanfaatan fasilitas pendukung merupakan variabel dependen yang terdiri dari
fasilitas indekos (Y1), fasilitas transportasi umum (Y2), fasilitas ruang terbuka, taman,
lapangan olahraga (Y3), serta fasilitas perdagangan dan jasa (Y4). Data pemanfaatan
fasilitas pendukung di sekitar sekolah diperoleh dari kuesioner dengan 95 siswa
sebagai responden. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa sistem zonasi
sekolah yang memperhatikan jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah
berpengaruh terhadap pemanfaatan fasilitas indekos (Y1) dan fasilitas perdagangan
dan jasa (Y4).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Sujatmiko A. Implementasi Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 tentang Kebijakan Sistem Zonasi di SMP Se-Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, 2019.
[2] Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Provinsi Jawa Tengah 2017.
[3] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain Yang Sederajat 2017.
[4] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomr 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Dan Sekolah Menengah Kejuruan 2018.
[5] Perdana NS. Implementasi PPDB Zonasi dalam Upaya Pemerataan Akses dan Mutu Pendidikan. J Pendidik Glas 2019;3. https://doi.org/10.32529/glasser.v3i1.186.
[6] Carmody DW. Boarding Houses, Owners and Tenants: The Demise of An Old Form of Working-Class Housing. Australian Catholic University, 2008. https://doi.org/10.4226/66/5a95dcd0c67dd.
[7] Calder A, Greenstein R. Universities as Developers. L Lines 2001:2–4.
[8] Gallion AB, Eisner S. Pengantar Perancangan Kota: Desain dan Perencanaan Kota. 5th ed. Jakarta: Erlangga; 1994.
[9] Hasanuddin NL. Konsep Penerapan Prinsip-Prinsip Neighborhood Unit dalam Menunjang Interaksi Sosial pada Lingkungan Perumahan Nasional (Studi Kasus: Perumnas Bumi Tamalanrea Permai, Makassar). Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2016.
[10] Tae DT. Pengaruh Keberadaan Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang Terhadap Ekonomi di Kawasan Sekitarnya (Studi Kasus: Universitas Negeri, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri dan Politeknik Negeri). Institut Teknologi Nasional, 2019.
[11] Indaryono. Analisis Perkembangan Daerah Pemukiman di Kecamatan Balik Bukit Tahun 2005-214. J Penelit Geogr 2015;3.
[12] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2013.
[13] Salam H, Haryani, Aditia E. Kajian Jangkauan Pelayanan dan Kebutuhan Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Kumpul J Tugas Akhir Prodi PWK Wisuda Ke-65 2016;1.
[14] Notoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
[15] Prayogo IPH, Malik A, Sembel A. Evaluasi Ketersediaan Prasarana dan Sarana Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Teori Neighborhood Unit (Studi Kasus: Kecamatan Wenang). Spasial 2015;1:35–44.
[16] Satria D, Hermon D, Ahyuni. Evaluasi Sebaran Lokasi Fasilitas Pendidikan terhadap Tempat Tinggal Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama/SMP dan Sekolah Menengah Atas/SMA di Kota Solok. J Pendidik Geogr 2013;1.
[17] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA 2007.
[18] Badan Standardisasi Nasional. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan 2004.
Refbacks
- There are currently no refbacks.