Kekuatan elemen pembentuk citra Kawasan Pasar Gede dan Kampung Pecinan di Kota Surakarta berdasarkan persepsi responden
Abstract
Keunikan dan karakter yang dimiliki ruang kota berkontribusi dalam pembentukan citra yang memperkuat identitas wajah kota, sehingga mampu menjadi daya tarik kota. Kawasan Pasar Gede dan Kampung Pecinan adalah ruang berkarakter yang menjadi bagian penting sejarah perkembangan ekonomi kota dan menempati wilayah strategis pusat Kota Surakarta. Kawasan ini terjaga keberlangsungannya, terlihat jelas dari adanya Pasar Gede yang menjadi magnet kegiatan komersial, deretan ruko khas Cina, Klenteng, serta festival Grebeg Sudiro, menjadi bagian-bagian yang mampu membentuk citra terhadap kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen pembentuk citra Kawasan Pasar Gede dan Kampung Pecinan dan tingkatan kekuatannya yang paling kuat memberikan kesan berdasarkan persepsi responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis komponen pembentuk citra kawasan, deskriptif kuantitatif berdasarkan frekuensi untuk menganalisis elemen pembentuk citra kawasan, dan analisis skoring untuk menganalisis kekuatan elemen pembentuk citra kawasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kawasan memiliki komponen pembentuk legibility serta imageability; (2) elemen pembentuk citra kawasan paling kuat memberikan kesan yaitu path (Jl. Urip Sumoharjo), edge (Sungai Pepe), district (perdagangan jasa), node (Persimpangan tugu jam), dan landmark (Pasar Gede); (3) elemen pembentuk citra di kawasan jika diurutkan dari yang paling kuat memberikan kesan yaitu node, district, landmark, edge, dan path.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam I. Permukiman, Mengembalikan Identitas Kota Pusaka. Bul Ciptakarya 2015.
[2] Qomarun, Prayitno B. Morfologi Kota Solo (Tahun 1500-2000). Dimens - J Archit Built Environ 2007;35:80–7. https://doi.org/10.9744/dimensi.35.1.80-87.
[3] DPU Kota Surakarta. Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) Kota Surakarta Tahun 2015-2035 2015.
[4] Pemkot Surakarta. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Surakarta Tahun 2010–2015 2010.
[5] Adrisijanti I. Arkeologi Perkotaan Mataram Islam. Yogyakarta: Penerbit Jendela; 2000.
[6] Suratman D. Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia; 2000.
[7] Djunaedi A. Bahan Kuliah Perancangan Kota I. Universitas Gadjah Mada, 2000.
[8] Handinoto. Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa Pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2010.
[9] Aliyah I. Eksistensi Pasar Gede sebagai Komponen Struktur Kota di Surakarta. Surakarta: UNS Press; 2017.
[10] Sajid R. Babad Sala. Surakarta: Rekso Pustoko Istana Mangkunegaran; 1984.
[11] Lynch K. The Image of the City. Cambridge Massachusetts: The MIT Press; 1960.
[12] Budiman ITR, Rondonuwu DM, Tungka AE. Analisis Elemen-Elemen Pembentuk Citra Kota di Kawasan Perkotaan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. J Spasial 2018;5:190–9. https://doi.org/10.35793/sp.v5i2.20791.
[13] Purwanto E, Darmawan E. Memahami Citra Kota Berdasarkan Kognisi Spasial Pengamat (Studi Kasus: Pusat Kota Semarang). Tata Loka 2013;15:248–61. https://doi.org/10.14710/tataloka.15.4.248-261.
[14] Pettricia HA, Wardhani DK, Antariksa. Elemen Pembentuk Citra Kawasan Bersejarah di Pusat Kota Malang. J RUAS 2014;12:10–23. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2014.012.01.2.
[15] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2014.
[16] Zahnd M. Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Penerbit Andi; 1999.
[17] Walikota Surakarta. SK Walikota Surakarta Nomor 646/1-R/1/2013 tentang Perubahan Atas Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 646/116/1/1997 tentang Penetapan Bangunan-Bangunan dan Kawasan Kuno Bersejarah di Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang Dilind 2013.
Refbacks
- There are currently no refbacks.