Kesesuaian sepuluh destinasi wisata terhadap konsep Community-based Tourism di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar

Aulia Basundhari Widyaningsih, Istijabatul Aliyah, Rufia Andisetyana Putri

Abstract

Kecamatan Ngargoyoso merupakan kecamatan yang dicanangkan menjadi wisata dengan Konsep Community Based Tourism. Potensi wisata yang dikembangkan antara lain pelestarian budaya lokal, makanan khas setempat, sumber mata air yang melimpah, serta pelibatan masyarakat dalam berbagai bentuk. Namun, terdapat beberapa atraksi yang ditengarai merusak lingkungan lokal seperti wisata di tengah kebun teh dan pembangunan goa di ujung tebing. Peberdaan tersebut memunculkan kebutuhan penelitian yang bertujuan menganalisis kesesuaian pengembangan destinasi wisata terhadap Konsep Community Based Tourism di Kecamatan Ngargoyoso. Dengan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 15 sub komponen dari total 23 komponen yang tidak sesuai dengan pengembangan destinasi wisata terhadap Konsep Community Based Tourism.

Keywords

Pariwisata Berbasis Masyarakat; Kesesuaian

Full Text:

PDF

References

[1] Suyitno. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius; 2001.

[2] Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 2009.

[3] Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Potensi Pariwisata. KaranganyarkabGoId 2010.

[4] Rafiq A. Ketimbang Membangun Hotel, Karanganyar Pilih Kembangkan Homestay. TravelTempoCo 2017.

[5] Pemerintah Derah Kabupaten Karanganyar. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Karanganyar Tahun 2016-2026 2016.

[6] Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar. Komunikasi Personal 2019.

[7] Garrod B. Local Participation in the Planning and Management of Ecotourism: A Revised Model Approach. J Ecotourism 2003;2:33–53. https://doi.org/10.1080/14724040308668132.

[8] Ånstrand M. Community-based tourism and socio-culture aspects relating to tourism. Södertörns Univ 2006.

[9] Rahayu S, Dewi U, Fitriana KN. Pengembangan Community Based Tourism Sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. J Penelit Hum 2016;21:1–13.

[10] Syarifuddin. The Implementation of Community Based Tourism Concept In the Management of Natural Tourism in Kampoeng Karts Rammang-Rammang Maros Regency. UNM Geogr J 2018;2:74–83. https://doi.org/10.26858/ugj.v2i1.7232.

[11] Syafi’i M, Suwandono D. Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Ruang 2015;1:51–60.

[12] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta; 2010.

[13] Hendryadi S. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Menejemen Dan Ekonomi Islam Edisi Pertama. Jakarta: Kencana; 2015.

[14] Adikampana IM. Pariwisata Berbasis Masyarakat. Denpasar: Cakra Press; 2017.

[15] Badan Standardisasi Nasional. SNI 3242:2008 Pengelolaan Sampah di Permukiman 2008.

[16] Menteri Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP) 2006.

[17] Demartoto A. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Surakarta: Sebelas Maret University Press; 2009.

[18] Ranjabar J. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia; 2006.

[19] Nurhidayati SE. Community Based Tourism (CBT) sebagai Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. J Masyarakat, Kebudayaan, Dan Polit Univ Airlangga 2007;Th. XX:191–202.

[20] Firmansyah RA, Hariyanto, Indrayati A. Dinamika Sistem Kota-Kota Dan Pemilihan Alternatif Pusat Pertumbuhan Baru di Kota Semarang. Geo Image 2016;5:46–51. https://doi.org/10.15294/geoimage.v5i2.13561.

[21] Suansri P. Community Based Tourism Handbook. Thailand: Responsible Ecological Social Tour; 2003.

[22] Suganda AD. Konsep Wisata Berbasis Masyarakat. I-Economic 2018;4:29–41.

[23] Nurhadi FDC, Mardiyono, Rengu SP. Strategi Pengembangan Pariwisata Oleh Pemerintah Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah. Adm Publik 2014;2:325–31.

[24] Palimbunga IP. Keterlibatan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata di Desa Wisata Tabalansu, Papua. J Master Pariwisata 2018;05:193–210. https://doi.org/10.24843/jumpa.2018.v05.i01.p10.

[25] Purnamasari AM. Pengembangan Masyarakat Untuk Pariwisata di Kampung Wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan. J Perenc Wil Dan Kota 2011;22:49–64. https://doi.org/10.5614/jpwk.2011.22.1.4.

[26] Syahid AR. Ecotourism, Pariwisata Berwawasan Lingkungan. StudipariwisataCom 2016.

[27] Yaman AR, Mohd A. Community-based Ecotourism: A New Proposition for Sustainable Developement and Environmental Conservation in Malaysia. J Appl Sci 2004;4:583–9.

[28] A’inun F, Krisnani H, Darwis RS. Pengembangan Desa Wisata Melalui Konsep Community Based Tourism. Pros KS Ris PKM 2015;2:341–6. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13581.

[29] Waldron D, Godfrey J, Williams PW. Implementing a Vision for a Resort Community. Tour. Sustain. Mt. Dev., Berne: Mountain Agenda and Centre for Development and Environment, Institute of Geography University of Berne.; 1999.

[30] Hummel J. The Rise and Fall of Tourism for Poverty Reduction within SNV Netherlands Development Organisation. Wageningen: 2015. https://doi.org/10.54055/ejtr.v14i.252.

[31] Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Hutan dan Konservasi Alam Nomor: P.02/IV-SET/2012 tentang Pembangunan Sarana Pariwisata Alam di Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam 2012.

[32] Hidayati N, Pragita TE, Prastiwi B. Panduan Penerapan SNI 8013:2014 Pengelolaan Pariwisata Alam. DKI Jakarta: Badan Standardisasi Nasional; 2014.

[33] Febrianto E. Pemberdayaan Karangtaruna Dalam Mengembangkan Desa Wisata Kampung Karet di Desa Puntukrejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar 2018.

[34] Damanik J, Weber HF. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset; 2006.

[35] Spillane J. Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius; 1994.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.