Dampak kepariwisataan terhadap perubahan pola urbanisasi di Indonesia

Alfred Rodriques Januar Nabal, Komara Djaja

Abstract

Indonesia memasuki era perkotaan, ditandai oleh dominannya proporsi penduduk yang tinggal di kota. Urbanisasi memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi dan kelayakan hidup orang Indonesia. Namun, urbanisasi juga menciptakan kesenjangan pembangunan antar-wilayah serta munculnya masalah kemiskinan dan kekumuhan. Di tengah paradoks urbanisasi ini, kepariwisataan muncul sebagai penggerak utama pembangunan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak kepariwisataan terhadap perubahan pola urbanisasi di Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan model deskriptif-analitik. Pengumpulan data dan informasi melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan pergeseran paradigma, strategi pengembangan, dan pola pengelolaan pariwisata di Indonesia mengubah corak urbanisasi dalam dua pola. Pertama, munculnya pola urbanisasi yang mengubah desa menjadi daerah yang memiliki ciri perkotaan karena pengembangan pariwisata perdesaan. Kedua, berkembangnya kota-kota kecil, sedang, dan kota-kota (daerah urban) baru karena tren wisata kota. Kedua pola ini menciptakan urbanisasi yang proporsional dan berkontribusi dalam agenda pemerataan pembangunan di Indonesia.

Keywords

Kepariwisataan; Kesenjangan dan Ketimpangan; Pariwisata Perdesaan; Urbanisasi; Wisata Kota

Full Text:

PDF

References

[1] Bolt J, Inklaar R, Jong H de, Zanden JL van. Rebasing ‘Maddison’: New Income Comparisons And The Shape of Long-Run Economic Development. 2018.

[2] Roberts M, Sander FG, Tiwari S. Time to ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential. Washington: World Bank Group; 2019. https://doi.org/10.1596/9781464813894.

[3] Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2019. Badan Pus Stat 2020:12.

[4] Malau W. Dampak Urbanisasi Terhadap Pemukiman Kumuh (Slum Area) di Daerah Perkotaan. JUPIIS J Pendidik Ilmu-Ilmu Sos 2013;5:39–47. https://doi.org/10.24114/jupiis.v5i2.1113.g872.

[5] Ardika IG. Kepariwisataan Berkelanjutan: Rintis Jalan Lewat Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2018.

[6] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta; 2019.

[7] Keban Y. Urbanisasi-Konsep, Teori, dan Kebijakan 1995.

[8] Harahap FR. Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di Indonesia. J Soc 2013;1:35–45. https://doi.org/10.33019/society.v1i1.40.

[9] Damsar, Indrayani. Pengantar Sosiologi Perkotaan. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama; 2017.

[10] Wheatley P. Nagara and Commandery: Origins of The Southeast Asian Urban Tradition. Chicago: University of Chicago; 1983.

[11] Kuswartojo T. Kaca Benggala: Perkembangan Habitat Manusia di Indonesia. Bandung: Ukara Lawang Buwana; 2019.

[12] Statistik BP. Jakarta Dalam Angka 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta; 2018.

[13] Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI; 2019.

[14] Thaib HS. Strategi Pengembangan Kepariwisataan Indonesia 2019.

[15] Law CM. Urban Tourism and its Contribution to Economic Resurgence. Urban Stud 1992;29:599–618. https://doi.org/10.1080/00420989220080581.

[16] Mullins P. Class Relations and Tourism Urbanization: The Regeneration of the Petite Bourgeoisie and the Emergence of a New Urban Form. Int J Urban Reg Res 1994;18:591–608. https://doi.org/10.1111/j.1468-2427.1994.tb00288.x.

[17] Qian J, Feng D, Zhu H. Tourism-Driven Urbanization in China’s Small Town Development: A Case Study of Zhapo Town, 1986-2003. Habitat Int 2012;36:152–60. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2011.06.012.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.