Permodelan kerawanan tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar

Muhammad Arief Hartono, Rizon Pamardhi Utomo, Nur Miladan

Abstract

Kecamatan Ngargoyoso merupakan kecamatan dengan jumlah peristiwa kejadian tanah longsor terbanyak di Kabupaten Karanganyar. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karanganyar 2011-2031, terdapat peta kerawanan tanah longsor yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penanganan kejadian bencana tanah longsor. Namun, peta kerawanan yang terdapat dalam RTRW terlihat mengelompok dan tidak menunjukkan kenampakan fisik alam yang beragam. Ketelitian peta tersebut kurang baik sebagai dasar mitigasi pra-bencana tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso. Penelitian ini bertujuan untuk membangun permodelan kerawanan bencana tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Peneliti menggunakan permodelan  yang dibangun menggunakan teknik overlay dari enam variabel, yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, struktur batuan, lokasi patahan, curah hujan, dan tutupan vegetasi. Hasil dari permodelan ini membagi kerawanan menjadi tiga kategori, yakni kerawanan rendah, sedang dan tinggi. Kategori kerawanan rendah hanya mencakup 54,87 hektar, kerawanan sedang mendominasi dengan luasan 4236,62 hektar, dan kerawanan tinggi mencakup 1657,54 hektar. Kerawanan tinggi tersebar di bagian timur Kecamatan Ngargoyoso, sedangkan lokasi yang memiliki tingkat kerawanan sedang dan rendah tersebar di seluruh desa di Kecamatan Ngargoyoso. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peta kerawanan dari dokumen RTRW dengan peta hasil dari permodelan. Lokasi kerawanan pada peta kerawanan RTRW terlihat mengelompok, sedangkan peta hasil permodelan memperlihatkan bahwa lokasi tingkat kerawanan tanah longsor tersebar dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Oleh karena itu, hasil dari permodelan dapat dianggap lebih detail dan mendekati realita.

Full Text:

PDF

References

[1] Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 2007.

[2] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Gempa Bumi. BMKG Denpasar 2017.

[3] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Data Informasi Bencana Indonesia 2022.

[4] Paimin, Sukresno, Pramono IB. Teknik Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor. Balikpapan: Tropenbos International Indonesia Programme; 2009.

[5] Faizana F, Nugraha A, Yuwono B. Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Kota Semarang. J Geod Undip 2015;4:223–34.

[6] Nursa’ban M. Identifikasi Kerentanan dan Sebaran Longsor Lahan sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo. J Geogr 2010;10.

[7] Freski YR, Pramumijoyo S, Harijoko A. Studi Morfologi Puncak Gunung Api Lawu Muda: Pendekatan Prediksi Kronologi Erupsi di Masa Depan. Yogyakarta: 2017.

[8] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. RBI: Resiko Bencana Indonesia. 2016.

[9] Robert KJ. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2010.

[10] Noor D. Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta: DeePublish; 2014.

[11] Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Infografis Laporan Kejadian Bencana Kabupaten Karanganyar 2019.

[12] Jumadi, Priyono. Pemodelan Spatial Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Pengelolaan Wilayah yang Terintegrasi dengan Kebijakan Pemerintah. Semin Nas Penginderaan Jauh Dan Sist Inf Geogr 2010:19–30.

[13] Prahasta E. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika; 2002.

[14] Puturuhu F. Mitigasi Bencana dan Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2015.

[15] Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2032 2013.

[16] Ritohardoyo S, Sadali I. Kesesuaian Keberadaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terhadap Tata Ruang Wilayah di Kota Yogyakarta. Tata Loka 2017;19:291–305. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.4.291-305.

[17] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana 2012.

[18] Ramli S. Manajemen Kebakaran. Jakarta: Dian Rakyat; 2010.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.