Kajian ritel modern berdasarkan analisis space syntax di Kota Semarang

Rizky Adriyanto, Istijabatul Aliyah, Galing Yudana

Abstract

Ritel modern di Kota Semarang berkembang pesat, sehingga penentuan lokasinya perlu diperhatikan agar dapat memberikan pelayanan yang efisien. Dalam menentukan lokasi ritel modern yang baik, faktor aksesibilitas menjadi penting agar dapat mudah terjangkau oleh pengunjung. Analisis space syntax merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis aksesibilitas melalui 3 variabel utama yaitu konektivitas, integrasi, dan intelligibility. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan ritel modern di Kota Semarang berdasarkan analisis space syntax dan overlay menggunakan sistem informasi geografis. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar ritel modern di Kota Semarang sudah berlokasi pada area dengan tingkat aksesibilitas tinggi yang ditunjukkan dengan berlokasi pada area dengan nilai konektivitas dan integrasi yang tinggi. Secara umum, lokasi ritel modern di Kota Semarang sudah sesuai berdasarkan dari hasil analisis space syntax.

Full Text:

PDF

References

[1] Pertiwi MI, Yulianto E, Sunarti. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Konsumen Baker’s King Donuts & Coffee di MX Mall Malang). J Adm Bisnis 2016;37:179–86.

[2] Tarigan R. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara; 2006.

[3] Ma’aruf H. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2005.

[4] Utomo TJ. Persaingan Bisnis Ritel : Tradisional vs Modern (The Competition of Retail Business : Traditional vs Modern). Fokus Ekon 2011;6:122–33.

[5] Tjiptono F, Chandra G. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2008.

[6] Levy M, Weitz B. Retailing Management. 7th Editio. New York: McGraw Hill Education; 2009.

[7] Setyawarman A. Pola Sebaran Dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Retail Modern (Studi Kasus Kota Surakarta). Universitas Diponegoro, 2009.

[8] Siregar JP. Modul 01 Space Syntax: Metodologi Dasar Space Syntax dalam Analisis Konfigurasi Ruang. Malang: Universitas Brawijaya; 2014.

[9] Hillier B. Using DepthMap for Urban Analysis: A Simple Guide on What to Do Once You Have an Analysable Map in The System 2007.

[10] Dalton RC, Hölscher C, Turner A. Understanding Space: The Nascent Synthesis of Cognition and The Syntax of Spatial Morphologies. Environ Plan B Plan Des 2012;39:7–11. https://doi.org/10.1068/b3901ge.

[11] Bafna S. Space Syntax: A Brief Introduction to Its Logic and Analytical Techniques. Environ Behav 2003;35:17–29. https://doi.org/10.1177/0013916502238863.

[12] Alalouch C, Al-Hajri S, Naser A, Al Hinai A. The Impact of Space Syntax Spatial Attributes on Urban Land Use in Muscat: Implications for Urban Sustainability. Sustain Cities Soc 2019;46:101417. https://doi.org/10.1016/j.scs.2019.01.002.

[13] Adisasmita R. Pembangunan Kota Optimum, Efisien, dan Mandiri. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2010.

[14] Prananda RR, Prananningtyas P. Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang No.1 tahun 2014 tentang Penataan Toko Modern Terhadap Iklim Persaingan Usaha yang Sehat antara Toko Modern dan Pasar Tradisional di Kota Semarang. Law Reform 2017;13:114. https://doi.org/10.14710/lr.v13i1.15955.

[15] Budiasto bakti buwono. Masih Ada Kuota untuk 91 Minimarket. TribunJatengCom 2014. https://jateng.tribunnews.com/2014/04/01/masih-ada-kuota-untuk-91-minimarket (accessed June 9, 2022).

[16] Irwanto D. Siap-Siap, Minimarket Ilegal di Kota Semarang Akan Segera Disegel! Ber Semarang 2017. https://www.beritasemarang.net/siap-siap-minimarket-ilegal-di-kota-semarang-akan-segera-disegel/3558/ (accessed July 24, 2022).

[17] Ahmed B, Hasan R, Ahmad S. A Case Study of The Morphological Change of Four Wards of Dhaka City Over The Last 60 Years. Bangladesh University, 2008.

[18] Holanda F De. Urban Fissures. J Sp Syntax 2017;7:141–64.

[19] Ahmed B, Hasan R, Maniruzzaman KM. Urban Morphological Change Analysis of Dhaka City, Bangladesh, Using Space Syntax. ISPRS Int J Geo-Information 2014;3:1412–44. https://doi.org/10.3390/ijgi3041412.

[20] Sekaran U. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat; 2006.

[21] Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

[22] Swastha B, Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty; 2008.

[23] Hillier B, Hanson J. The Social Logic of Space. Cambridge: Cambridge University Press; 1984. https://doi.org/10.1017/CBO9780511597237.

[24] Demetriou S. (Re)configuring Crusoe’s Habitation: an application of space syntax theory to Robinson Crusoe. J Sp Syntax 2017;7:179–92.

[25] Utami CW. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat; 2006.

[26] Sunarto. Manajemen Ritel. Yogyakarta: Amus; 2007.

[27] Berhie GK, Haq S. Land Use and Transport Mode Choices: Space Syntax Analysis of American Cities. Enq ARCC J Archit Res 2017;14:1–22. https://doi.org/10.17831/enq:arcc.v14i1.429.

[28] Bond R. Retail in Detail. 4th Editio. California: Entrepreneur Press; 2008.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.