Kebertahanan fisik Kampung Beting sebagai kawasan permukiman waterfront heritage
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[1] Budhisantoso S, Bale D, Suprapti, Suhardi. Analisis Pola Pemukiman di Lingkungan Perairan di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional; 1994.
[2] Sabini FW. Kementerian PUPR Tata 11 Kampung Nelayan. Koran Jakarta 2019.
[3] Cumming GS, Barnes G, Perz S, Schmink M, Sieving KE, Southworth J, et al. An Exploratory Framework for The Empirical Measurement of Resilience. Ecosystems 2005;8:975–87. https://doi.org/10.1007/s10021-005-0129-z.
[4] Puastika AR, Yuliastuti N. Kebertahanan Permukiman Sebagai Potensi Keberlanjutan di Kelurahan Purwosari Semarang. J Tek PWK 2012;1:21–8.
[5] Longstaff PH, Armstrong NJ, Perrin K, Parker WM, Hidek MA. Building Resilient Communities: A Preliminary Framework for Assessment. Homel Secur Aff 2010;6:1–23.
[6] Sari IK. Perubahan Karakter Arsitektur Permukiman Kampung Beting Kota Pontianak Kalimantan Barat. J Arsit Langkau Betang 2014;1:62–75. https://doi.org/10.26418/lantang.v1i1.18809.
[7] Khaliesh H, Widiastuti I, Budi BS. Karakteristik Permukiman Tepi Sungai Kampung Beting di Pontianak: dari Rumah Lanting ke Rumah Tiang. Pros. Temu Ilm. IPBLBI 2012, 2012, p. 69–72.
[8] Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung: Alfabeta; 2014.
[9] Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers; 2010.
[10] Tangkuman DJ, Tondobala L. Arsitektur Tepi Air. Media Matrasain 2011;8:40–54.
[11] Khaliesh H, Widiastuti I, Budi BS. Karakteristik Permukiman Tepian Sungai Kampung Beting di Pontianak. Temu Ilm. IPLBI, Bandung: Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia; 2012, p. 69–72.
Refbacks
- There are currently no refbacks.