Identifikasi Bias dalam Pemetaaan Konvensional pada Skala Lingkungan: Studi kasus Kelurahan Sewu dan Purwodiningratan

Rufia Andisetyana Putri, Paramita Rahayu

Abstract

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis bertujuan untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Perencanaan tata ruang membutuhkan data yang akurat agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kondisi faktual;. Data-data pada lingkup kota akan selalu membutuhkan dukungan dari lingkup data yang ada di bawahnya. Kelurahan sebagai birokrasi level terbawah di sebuah kota, menjadi ujung tombak keakuratan dan ketepatan data baik data fisik maupun non fisik. Informasi spatial yang akurat pada Skala perencanaan lingkungan sangat penting. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah bias data spasial eksisting dengan sistem pemetaan kovensional pada skala lingkungan. Hal ini disebabkan oleh proses pembaharuan data untuk pemetaan tersebut belum dilakukan secara berkala. Kesulitan pembaharuan data tersebut disebabkan antara lain karena sistem basis data peta kelurahan saat ini masih belum berbasis data digital, tapi kovensional.  Basis data digital, selain memberikan kedetailan informasi berdasarkan pada persil bangunan, sehingga tingkat keakuratan lebih tinggi, juga akan membuka kesempatan bagi partisipasi masyarakat dalam proses pembaharuan peta tersebut.

 

Keywords: Pemetaan; pertumbuhan perkotaan, perencanaan skala lingkungan, partisipasi, SIG.

Keywords

Pemetaan, pertumbuhan perkotaan, perencanaan skala lingkungan, partisipasi, SIG.

Full Text:

PDF

References

Barton, Dorothy I. 1995. Wellspring of Knowledge: Building and Sustaining the Source of Innovation. Harvard Business School Press: Boston

Basupi, L.V, Quinn, C.H, Dougil A.J. 2017. Using participatory mapping and a participatory geographic information system in pastoral land use investigation: Impacts of rangeland policy in Botswana. Land se Policy 64: 363-73.

Brown, G, Sanders, S, Reed, P. 2018. Using public participatory mapping to inform general land use planning and zoning. Landscpae ad urban Planning, 177: 64-74

Charter, Denny dan Irma Agtrisari. 2003. Desain dan Aplikasi GIS. PT Elex Media Komputindo: Jakarta

Kar, R; Obi Reddy, G.P; Kumar, N; Singh, S.K (2018). Monitoring spatio-temporal dynamics of urban and peri-urban landscape using remote sensing and GIS – A case study from Central India. The Egyptian Journal of Remote Sensing nd Space Science. 21: 150-172. Xxx-xxx

Puntodewo, Atie, Sonya Dewi dan Jusupta Tarigan. 2003. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. CIFOR: Jakarta

Rogers, Everett. 1983. Diffusion of Innovation. The Free Press: New York

Rohrbach,B, Laube, P, and Weibel, R. 2018. Comparing multi-criteria evaluation and participatory mapping to projecting land use. Landscpae and Urban Planning 176:38-50.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Insan Cendekia: Surabaya.

Shaw, Reshmi and Das, Arijit. 2018. Identifying peri-urban growth in small and medium towns using GIS and remote sensing technique: A case study of English Bazar Urban Agglomeration, West Bengal, India. The Egyptian Journal of Remote Sensing nd Space Science. 21: 150-172.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.