Pengaruh jejaring industri lurik terhadap pengembangan Desa Wisata Tenun Tradisional Tlingsing, Klaten

Nasa Rosa Yudhasesa, Istijabatul Aliyah, Galing Yudana

Abstract

Pola jejaring industri lurik tradisional merupakan suatu pola yang terbentuk berdasarkan aktivitas industri lurik tradisional yang dihubungkan dengan sistem transportasi, yang meliputi aktivitas pengadaan bahan baku, proses produksi hingga pemasaran. Aktivitas industri lurik tradisional berpengaruh terhadap keberlanjutan proses produksi tenun lurik tradisional di Desa Tlingsing. Desa Tlingsing pada tahun 2011 telah ditetapkan sebagai Desa Wisata tenun Tradisional sehingga pola jejaring yang terbentuk berdasarkan aktivitas industri juga akan berdampak dengan pengembangan Desa Wisata Tlingsing. Jumlah pengrajin lurik dan pengunjung desa wisata Tlingsing dari tahun 2011-2017 mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola jejaring industri lurik tradisional terhadap pengembangan desa wisata Tlingsing. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis skoring dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh pola jejaring industri lurik tradisional terhadap pengembangan desa wisata Tlingsing. Berdasarkan analisis regresi linier berganda didapatkan hasil tingkat pengaruh pola jejaring industri lurik tradisional terhadap pengembangan desa wisata Tlingsing dari pengaruh lemah – kuat yaitu (1) rumah makan, (2) dekat dengan jalan raya dan fasilitas transportasi, (3) toko cinderamata, (4) pusat informasi, (5) atraksi yang unik, (6) moda transportasi, (7) rambu jalan, (8) akomodasi, (9) ATM, dan (10) adanya masyarakat atau organisasi pengelola desa wisata.

Keywords

pola jejaring, aktivitas industri, pengembangan desa wisata, industri kreatif, pengaruh

Full Text:

PDF

References

Data Industri Kecil dan Sentra Tahun 2008 Kabupaten Klaten. 2008. Klaten : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Klaten

Santoso E B, Umilia E dan Aulia B U 2012 Diktat Analisis Lokasi dan Keruangan (RP09-1209) (Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Diakses dari https://www.academia.edu/25097490/DIKTAT_ANALISIS_LOKASI_DAN_KERUANGAN_RP09-1209_ITS_Surabaya

Bintarto R dan Hadisumarno S 1991 Metode Analisis Geografi (Jakarta: LP3ES)

Baroto T 2002 Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Jakarta: Ghalia Indonesia)

Ahyari A 2003 Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi (Yogyakarta: BPFE UGM)

Kholmi M 2003 Akuntansi Biaya (Yogyakarta: BPFE)

Hoover dan Giarratani 2007) Economics of Location. Terjemahan oleh Nugroho dan Dahuri (Jakarta: Lembaga Penerbit UI Jakarta)

Tamin O Z 2000 Perencanaan dan Permodelan Transportasi (Bandung: ITB)

Zulkarnaen R R dan Setiawan R P 2013 Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang Jurnal Teknik Pomits 2 pp 1-6 Diakses dari https://docplayer.info/30137973-Kriteria-lokasi-industri-pengolahan-pisang-di-kabupaten-lumajang.html

Sjafrizal 2008) Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi (Padang: Baduose Media)

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 18

Kotler P dan Keller 2007 Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi Kedua belas (Jakarta: PT. Indeks)

Yoeti O A 1990 Pengantar Ilmu Pariwisata (Bandung: Penerbit Angkasa Bandung)

Pokdarwis Tlingsing 2019 Komunikasi Personal

Baron F 1969 Thinking Creatively (Mishawaka: Better Word Books)

Munandar U 1999 Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta)

Merdekawati A Z H, Soedwiwahjono dan Putri R A 2016 Kesesuaian Sentra Industri Batik Masaran Kabupaten Sragen Sebagai Sentra Industri Kreatif Kerajinan. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif 7 pp 59-71 DOI: 10.20961/region.v7i2.11574

Kotler dan Keller 2009 Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga)

Tarigan R 2005 Perencanaan Pembangunan Wilayah (Jakarta: Bumi Aksara Jakarta)

Sutanta 2010 Faktor-Faktor Penyebab Tidak Berkembangnya Kawasan Industri Nguter Kabupaten Sukoharjo Thesis Diakses dari http://eprints.undip.ac.id/24068/

Dirdjojuwono R W 2014 Kawasan Industri Indonesia: Sebuah Konsep Perencanaan dan Aplikasinya (Bogor: Biografika)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 19 Tahun 2011 tentang Kriteria Perlengkapan Jalan

SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di perkotaan

Antara M dan Arida I N S 2015 Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal (Bali: Universitas Udayana) Diakses dari https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/8d500ce0c134ec57aff5162cef879448.pdf

Abdulhaji S dan Yusuf I S H 2016 Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, dan Fasilitas Terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar di Kota Ternate Jurnal Penelitian Humano 7 2 pp 134-48 DOI: 10.33387/hjp.v7i2.317

Puspasari N 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Partisipasi Karyawan Terhadap Kesiapan Karyawan Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis (UKM Klaster Ekonomi Kreatif) Thesis Diakses dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88746

UNIDO 2007 Creative Industries and Micro & Small Scale Enterprise Development Diakses dari https://www.unido.org/sites/default/files/2009-03/69264_creative_industries_0.pdf pada 11-07-2020

Suparwoko I M P 2017 Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Penggerak Industri Pariwisata Conference: Simposium Nasional Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/273122669_Pengembangan_Ekonomi_Kreatif_Sebagai_Penggerak_Industri_Pariwisata_Kabupaten_Purworejo_Jawa_Tengah

Diana P, Suwena I K dan Wijaya N M S 2017 Peran dan Pengembangan Industri Kreatif Dalam Mendukung Pariwisata di Desa Mas dan Desa Peliatan, Ubud Jurnal Analisis Pariwisata 17 2 pp 84-92 Diakses dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/jap/article/view/36485

Refbacks

  • There are currently no refbacks.