Strategi Pengembangan Smart Mobility berbasis Transportasi Publik di Kota Yogyakarta (Studi Kasus: Transjogja)

Stefanus Kaledi, Dewanti Dewanti, Yori Herwangi

Abstract

Kota sebagai sebuah kawasan konsentrasi kegiatan, pelayanan, dan pemerintahan telah mengalami perkembangan yang sangat tinggi pada jumlah penduduk dan kendaraan bermotor. Kota Yogyakarta sebagai salah satu Kota di Indonesia merupakan sebuah kota dengan potensi pariwisata, budaya dan pendidikan. Adanya potensi tersebut di satu sisi dapat memberikan dampak positif bagi Kota Yogyakarta tetapi disisi lain juga memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari adanya potensi tersebut adalah perkembangan kendaraan bermotor yang pesat yang terjadi akibat urbanisasi penduduk yang tinggi dengan tujuan mencari kerja dan mencari pendidikan. Berdasarkan data, Setiap tahun terjadi pertumbuhan kendaraan di Kota Yogyakarta yang tercatat pada tahun 2016 jumlah kendaraan roda 2 sebesar 71.566 sedangkan jumlah kendaraan roda 4 sebesar 12.746. Namun pada tahun 2017 jumlah kendaraan meningkat drastis yang mana kendaraan roda 2 berjumlah 222.915 unit sedangkan roda 4 berjumlah 56.647 unit. Adanya Transjogja sebagai alat transportasi publik di Kota Yogyakarta belum mampu mengatasi masalah yang ada. Oleh sebab itu untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah Kota Yogyakarta memprioritaskan pengembangan kota melalui tiga isu penting salah satunya adalah pengembangan smart mobility berbasis transportasi publik. Smart mobility merupakan sebuah konsep turunan dari smart city yang bertujuan untuk menyediakan pelayanan transportasi yang cepat, aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat kota. Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi pengembangan smart mobility berbasis transportasi publik di Kota Yogyakarta (Transjogja). Metode yang digunakan adalah duduktif kualitatif, menggunakan pendekatan wawancara ahli dan observasi lapangan dengan metode analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini ditemukan beberapa strategi pengembangan yaitu strategi peningkatan jumlah armada bus sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, strategi penyediaan fasilitas pelayanan informasi pada transportasi publik sehingga real time, strategi penyediaan feder agar pelayanan bus dapat menjangkau daerah-daerah yang tidak terlayani oleh transportasi publik serta kemudahan transaksi bagi pengguna (card).

Keywords: Kota Yogyakarta, Smart Mobility, Transjogja

Keywords

Smart Mobility

Full Text:

PDF

References

Benevolo, et al. 2016. Smart Mobility in Smart City: Action Taxonomy, ICT Intensity and Public Benefits. Springer International Publishing Switzerland. Diakses dari https://www.springer.com/9783319237831

Cohen, Boyd. 2011. Basic Smart city Indicators: Smart city Wheel.

Giffinger, et al. 2007. Smart cities Ranking of European medium-sized cities. Centre of Regional Science, Vienna, Austria: Centre of Regional Science (SRF), Vienna University of Technology.

Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Nurmandi, Achmad. 2014. Manajemen Perkotaan: Kota Cerdas (Smart City). Yogyakarta: Jusuf Kalla School of Government Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.

Pratiwi, Alfariani. 2015. “Tingkat Kesiapan Kota Surakarta Terhadap Dimensi Mobilitas Cerdas (Smart Mobility) Sebagai Bagian Dari Konsep Kota Cerdas (Smart City)”. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Nasution, R. Teknik Sampling. 2003. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan.Metodologi Penelitian Kualitatif. 2013. Bandung: Alfabeta.

REFERENSI LAIN

Dinas Perhubungan. 2017. Laporan Operasional Trans Jogja Bulan Desember. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Tim PSPPR. 2016. Road Map Kota Yogyakarta Menuju Smart City. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Refbacks

  • There are currently no refbacks.