Kesiapan Atraksi dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Koridor Slamet Riyadi, Kota Surakarta
Abstract
Menurut Kementerian Pariwisata (2017) pengembangan pariwisata di Indonesia bertumpu pada potensi budaya dengan porsi 60%. Hal ini direspon oleh Kota Surakarta dengan adanya RPJMD Kota Surakarta tahun 2016 – 2021 yang memiliki visi menjadikan Surakarta sebagai kota budaya. Pengembangan pariwisata budaya memiliki komponen yaitu atraksi dan fasilitas pariwisata budaya, kelembagaan dan masyarakat dengan memperhatikan ketuntasan rencana pengembangan, ketersediaan dan kecukupan. Penelitian ini memfokuskan terhadap komponen atraksi pariwisata budaya karena sangat berpengaruh dalam menarik wisatawan. Koridor Slamet Riyadi, Kota Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan jawa sehingga memiliki atraksi yang berbentuk bangunan sejarah dan seni budaya. Studi yang dilakukan mengenai kesiapan atraksi dalam pengembangan pariwisata budaya dengan menggunakan data primer berupa penyebaran kuesioner untuk dapat mengetahui persepsi atau kepuasan wisatawan dan observasi lapangan di Koridor Slamet Riyadi. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder dengan melakukan studi dokumen terkait rencana pengembangan. Teknik analisis yang digunakan adalah skoring dengan pendekatan skala likert yang memiliki tiga kategori yaitu siap, agak siap dan belum siap. Berdasarkan analisis skoring dapat disimpulkan kesiapan atraksi dalam pengembangan pariwisata budaya di Koridor Slamet Riyadi, Kota Surakarta masuk ke dalam kategori siap. Hasil menunjukkan sudah terdapat rencana pengembangan atraksi, tersedia atraksi pariwisata budaya sehingga mampu dikunjungi dan dinikmati wisatawan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu masih terdapat rencana yang belum terealisasi dan beragam jenis pilihan kesenian daerah dirasa masih kurang memenuhi kebutuhan wisatawan.
Kata Kunci: Kesiapan; atraksi; Komponen Pengembangan; Pariwisata Budaya
Full Text:
PDFReferences
Aprilia, Telsya. 2016. Jurnal Atraksi Wisata Budaya dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Desa Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Riau. Unri Jurnal
Argyo,dkk. 2014. Habitus Pengembangan Pariwisata. Surakarta: UPT. Penerbitan dan Percetakan UNS
Businessdictionary.com. “Readiness Definition”.
http://www.businessdictionary.com/definition/readiness.html. Diakses 25/05/2018
Eka Fitriani. “Wisata Budaya Lebih Pikat Wisatawan Datang ke Kota Solo”. diakses 06/05/2018
I Made Asdhiana. “Solo Menggenjot Sektor Pariwisata” diakses 24/05/2018
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Lisa Viranda, “Potensi Budaya Penyumbang Terbesar Sektor Pariwisata “
diakses 06/05/2018
Nafila,Oktaniza. 2013. Jurnal Peran Komunitas Kreatif dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Situs Megalitikum Gunung Padang hal 67. Bandung : ITB
jurnal
Novita Rifaul Kirom, Sudarmiatin, I Wayan Jaman Adi Putra. 2016. Faktor-Faktor
Penentu Daya Tarik Wisata Budaya dan Pengaruhnya terhadap Wisatawan.
Semarang : Jurnal Universitas Negeri Malang
Nurdiyansah. 2014. Peluang dan Tantangan Pariwisata Indonesia. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Orbasli, A. 2008. Architectural Conservation. Oxford, UK: Blackwell Publishing.
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surakarta Tahun 2016-2021
PP No.50/2011 tentang Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional
Praharyaning, Lintang. 2016. Tugas Akhir Kesiapan Jayengan kampoeng permata sebagai destinasi wisata kreatif Kota Surakarta. Surakarta : UNS library
Soekadijo. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama
Sudjana, 2000. Metode Statistik. Bandung : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sunaryo, Bambang, 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Wiratama, Doddy. 2016. Kajian Strategi Pemasaran Bis Tingkat Werkudara sebagai Daya Tarik Wisata Kota Solo. Yogyakarta : ETD UGM
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Penerbit Angkasa
Refbacks
- There are currently no refbacks.