Persepsi Pelaku Industri terhadap Program Pengembangan Sentra Industri Jamu di Desa Nguter Kabupaten Sukoharjo
Abstract
Desa Nguter telah ditetapkan sebagai sentra industri jamu sekaligus kampung jamu di Kabupaten Sukoharjo. Sentra industri jamu Nguter mulai terlihat geliat ekonomi yang meningkat pasca ditetapkan menjadi kampung jamu oleh pemerintah pusat di tahun 2012 dan dibarengi dengan program turunan yang diberikan oleh berbagai pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, perguruan tinggi dan swasta. Dengan program tersebut aktivitas industri jamu menjadi meningkat baik dari segi volume penjualan, penyerapan tenaga kerja, pemasaran, produksi, modal, dan unit usaha. Pembahasan pada penelitian ini tentang pengaruh program pengembangan sentra industri terhadap peningkatan aktivitas industri dan perkembangan sentra industri di wilayah penelitian. Di dalamnya terdapat komponen meliputi perkembangan aktivitas dan karakteristik keruangan sentra industri, program-program pengembangan sentra industri berdasarkan persepsi masyarakat. Penelitian ini menggunakan data primer berupa observasi lapangan dan kuesioner; serta data sekunder. metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, studi kasus, dan skoring.Perkembangan sentra industri yang ditinjau dari aktivitas industri yang ada didalamnya di wilayah penelitian mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sementara itu wilayah penelitian mendapatkan bantuan program terkait pengembangan sentra industri baik dari pemerintah dan pihak lain secara berkesinambungan dan rutin pada setiap tahunnya. Lebih lanjut, menurut persepsi masyarakat mendapatkan hasil yakni rata-rata secara umum masyarakat/pelaku usaha jamu mendapatkan manfaat dari setiap program yang ada. Berdasarkan perihal tersebut, maka program-program pengembangan sentra industri jamu di Desa Nguter memiliki pengaruh positif terhadap aktivitas industri jamu.
Kata Kunci: Pengaruh; Perkembangan Sentra Industri; Aktivitas Industri; Program Persepsi Masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggoro AD. 2009. Pengaruh Modal Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Bantuan Sosial terhadap Ketahanan Usaha. [Skripsi]: Universitas Sebelas Maret
Anggraini R. 2016. Peranan Modal Sosial dalam Keberhasilan Usaha Industri Penjualan dan Pengrajin Kerajinan Kulit. [Skripsi]: Institut Pertanian Bogor
Glasson, Jhon. 1977. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan Paul Sitohang. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.
Gore. 1984. Kebijakan Tata Ruang. Jakarta.
Munajat A. 2007. Hubungan Perilaku Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha. [Skripsi]: Universitas Pendidikan Indonesia
Nurgandini P. 2014. Peranan Modal Sosial dalam Industri Kecil Tas di Desa Bojong Rangkas Kecamatan Ciapea Bogor. [Skripsi]: Institut Pertanian Bogor
Nurmandito G. 2011. Studi Sentra Industri Kerajinan Kulit di Desa Selosari Kecamatan Magetan. [Skripsi]: Universitas Sebelas Maret
Riyadi dan Bratakusumah. D.S., 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sabrina FA. 2012. Analisis Keberadaan Usaha Industri Tape Singkong untuk Meningkatkan Pendapatan Total Keluarga di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang [Skripsi]: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Setiawan. 2004. Peranan Industri Rumah Tangga Batik terhadap Pendapatan Keluarga di Kelurahan Kliwon, Sragen. [Skripsi]: Universitas Pembangunan Negeri Yogyakarta
Setiawati, F. A., Djemari Mardapi, & Saifuddin Azwar. (2013). Penskalaan Teori Klasik Instrumen Multiple Intelligences Tipe Thurstone dan Likert. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Tahun 17, No.2, 2013.
Winarno, B. 2005. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo
Refbacks
- There are currently no refbacks.