Studi Karakteristik Gelombang Model Tsunami Longsoran Bola Pejal Dengan Bantuan Sensor Ultrasonik dan Arduino pada Variasi Sudut Kemiringan Lereng

Iqbal Adi Putra, Yudhiakto Pramudya

Abstract

Abstract: The tsunami event that occurred in the eruption of Mount Anak Krakatau occurred due to a landslide that interacted with the waters. Landslides occur when there is a change in stable slope conditions to become unstable, instability occurs because the driving force on the slope is greater than the holding force. This research is an experimental simulation of a tsunami caused by a landslide using a solid ball moving on an inclined plane with a variation of the slope of 23.80 and 29.60. This research was conducted in the laboratory to determine changes in water level due to avalanches of solid ball material. Retrieval of data using the help of Arduino Uno along with ultrasonic sensors where the data is analyzed using Microsoft Excel. From the research results at an angle of 23.80, the change in water level on sensor 1 is 0.08 cm, sensor 2 is 0.3 cm, sensor 3 is 0.08 cm with a solid ball speed in water of 1.24 cm/s. Meanwhile, at an angle of 29.60, the change in water level on sensor 1 is 0.08 cm, sensor 2 is 0.08 cm, sensor 3 is 0.75 cm with a solid ball speed in water of 1.74 cm/s.‎

Abstrak: Peristiwa tsunami yang terjadi pada letusan gunung anak Krakatau terjadi akibat adanya tanah longsor yang berinteraksi dengan perairan. Tanah longsor terjadi apabila terjadinya perubahan kondisi lereng yang stabil berubah menjadi tidak stabil, ketidakstabilan terjadi karena faktor gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahannya. Penelitian ini merupakan eksperimen simulasi tsunami akibat tanah longsor dengan menggunakan bola pejal yang bergerak pada bidang miring dengan variasi kemiringan 23,80 dan 29,60. Penelitian ini dilakukan di laboratorium untuk menentukan perubahan ketinggian air akibat longsoran material bola pejal. Pengambilan data menggunakan bantuan Arduino uno beserta sensor ultrasonik yang dimana data tersebut di analisis menggunakan Microsoft excel. Dari hasil penelitian pada sudut 23,80 diperolehlah perubahan ketinggian air pada sensor 1 sebesar 0,08 cm, sensor 2 sebesar 0,3 cm, sensor 3 sebesar 0,08 cm dengan kecepatan bola pejal dalam air sebesar 1,24 cm/s. Sedangkan pada sudut 29,60 diperolehlah perubahan ketinggian air pada sensor 1 sebesar 0,08 cm, sensor 2 sebesar 0,08 cm, sensor 3 sebesar 0,75 cm dengan kecepatan bola pejal dalam air sebesar 1,74 cm/s

Keywords

bola pejal; arduino uno; sensor ultrasonik; bidang miring

Full Text:

PDF

References

Ilyas, T. (2011). Tanah Longsor (Landslide). Universitas Indonesia.

Natawidjaja, D. H. (2009). Longsor Bawah Laut Bisa Memicu Tsunami. http://lipi.go.id/berita/longsor-bawah-laut-bisa-memicu-tsunami/3469

Dondin, F., Lebrun, J., Kelfoun, K., Randrianasolo, A. (2012). Sector collapse at Kick'em Jenny submarine volcano (Lesser Antilles): numerical simulation and landslide behaviour. Bulletin of Volcanology. 74. 595-607.

Heidarzadeh, M., Ishibe, T., Sandanbata, O., Muhari, A., Wijanarto, A.B. (2020). Numerical Modeling of the subaerial landslide source of the 22 December 2018 Anak Krakatoa volcanic tsunami, Indonesia. Ocean Engineering 195 (106733).

Reza Ariefka. (2019). Studi Numerik Gerak Silinder pada Bidang Miring Dalam Air Dengan Menggunakan SCILAB. Universitas Ahmad Dahlan.

Robertha, D., Noel, A., Pramudya, Y., & Sukarelawan, M. I. (2022). Gerak Silinder pada Bidang Miring dalam Air dengan Variasi Ketinggian Air. 5(1), 37–42.

Heller, V., Spinneken, J. (2013). Improved landslide-tsunami prediction: Effects of block model parameters and slide model. Journal of Geophysical Research: Oceans. 188. 1489-1507

Refbacks

  • There are currently no refbacks.