Pengukuran Kecerahan Langit Malam dan Polusi Cahaya di Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Abstract: The astronomical phenomenon that occurs at a certain time and duration becomes objects for study and research. However, not every location provides the astronomical phenomenon visibility that observers want. To achieve the best data, the best observer position is also needed. During the author’s experience pursuing astronomical phenomena around North Sumatra, only a few places provide good visibility. This is related to the night sky brightness level and light pollution of the location. The night sky brightness is a variable that needed to be included to determine the location used for astronomical observation points so the observers could get the best results. The measurement was taken using a photometer named Sky Quality Meter in several locations around North Sumatra to find the best sky brightness data value reading. From the measurements, the maximum reading results for the East coast of North Sumatra is 19.39 MPSAS, for mid-North Sumatra 20.92 MPSAS, and for the West coast was 21.87 MPSAS. The location with the best night sky brightness quality and the lowest light pollution is the West coast of North Sumatra.
Abstrak: Fenomena astronomi yang terjadi pada waktu dan durasi tertentu menjadi salah satu objek kajian dan penelitian. Namun, tidak semua lokasi memberikan keterlihatan fenomena astronomi seperti yang diinginkan pengamat. Untuk mendapatkan data dengan kualitas terbaik, diperlukan pula lokasi pengamat terbaik. Dalam perjalanan penulis mengejar fenomena astronomi di sekitar Sumatera Utara, hanya beberapa tempat saja yang memberikan hasil keterlihatan dengan baik. Hal ini terkait dengan tingkat kecerahan langit malam dan tingkat polusi cahaya di lokasi tersebut. Kecerahan langit malam merupakan salah satu variabel yang perlu dimasukkan dalam penentuan lokasi pengamatan astronomi agar pengamat bisa mendapatkan hasil terbaik. Pengukuran yang dilakukan menggunakan sebuah fotometer yaitu Sky Quality Meter di beberapa lokasi untuk mendapatkan data kecerahan langit malam di sekitar Sumatera Utara. Dari pengukuran yang dilakukan, didapatkan hasil maksimal untuk pesisir timur Sumatera Utara adalah 19,39 MPSAS, pertengahan Sumatera Utara adalah 20,92 MPSAS, dan untuk pesisir Barat adalah 21,87 MPSAS. Maka lokasi dengan kualitas kecerahan langit malam terbaik dan polusi cahaya paling rendah berada sekitar pesisir Barat Sumatera Utara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bortle, J. E. (2001). Introducing the Bortle Dark-Sky Scale. Sky & Telescope, February, 126–130. https://www.nps.gov/subjects/nightskies/upload/BortleDarkSkyScale-2.pdf
Butar-Butar, A. J. R., Putra, S. P., Hidayat, M., & Putraga, H. (2022). The feasibility study of Barus city as the new astrotourism destination from astronomical and meteorological aspect. Journal of Physics: Conference Series, 2214(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/2214/1/012026
Cinzano, P. (2005). Night sky photometry with sky quality meter. In ISTIL Internal Report (Issue September). https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.504.1325&rep=rep1&type=pdf
Herdiwijaya, D. (2017). WAKTU SUBUH : Tinjauan Pengamatan Astronomi. Jurnal Tarjih, 14(1), 51–64. https://jurnal.tarjih.or.id/index.php/tarjih/article/view/14.104
Kanianska, R., Škvareninová, J., & Kaniansky, S. (2020). Landscape potential and light pollution as key factors for astrotourism development: A case study of a slovak upland region. Land, 9(10), 1–16. https://doi.org/10.3390/land9100374
Kunjaya, C., Melany, Sukmaraga, A. A., & Arsono, T. (2019). Possibility of astronomical phenomena to be used to support tourism industry. Journal of Physics: Conference Series, 1231(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1231/1/012025
Putraga, H., Rakhmadi, A. J., Hidayat, M., & Firdaus, M. D. (2022). Penentuan Waktu Malam Menggunakan Sky Quality Meter Dengan Pendekatan Moving Average. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi Dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 8(2), 313. https://doi.org/10.31764/orbita.v8i2.11363
Putraga, H., & Setiawan, H. R. (2018). Stellarium & Google Earth - Simulasi Arah Kiblat dan Waktu Salat. UMSU Press.
Qorib, M., Zailani, Z., Radiman, R., & Rakhmadi, A. J. (2019). Peran dan Kontribusi OIF UMSU dalam Pengenalan Ilmu Falak di Sumatera Utara. Jurnal Pendidikan Islam, 10(2), 133–141. https://doi.org/https://doi.org/10.22236/jpi.v10i2.3735
Raisal, A. Y., Putraga, H., Hidayat, M., & Rakhmadi, A. J. (2021). Pengukuran Kecerahan Langit Arah Zenit di Medan dan Serdang Bedagai Menggunakan Sky Quality Meter. JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan Riset Ilmiah), 5(1), 51–58. https://doi.org/10.30599/jipfri.v5i1.835
Yasrina, A., Affriyenni, Y., Utomo, J., Yogiharti, C. I., Narariya, A. S. F., Fajrin, A., & Factirohmani, A. S. (2021). Upaya Memasyarakatkan Astronomi Melalui Astronomy in Car Free Day (Cfd) Di Kota Malang. Jurnal Widya Laksana, 10(1), 94. https://doi.org/10.23887/jwl.v10i1.30138
Refbacks
- There are currently no refbacks.