Analisis Distribusi Dosis pada Terapi Proton untuk Karsinoma Nasofaring Menggunakan Perangkat Lunak MCNP6

Asma Fadhila Khoirunnisa, Suharyana Suharyana, Riyatun Riyatun

Abstract

Abstract:. Proton characteristics in simulation of proton therapy in nasopharyngeal carcinoma were performed using MCNP6 software simulation. The nasopharyngeal carcinoma cell was modelled as a sphere with a diameter 1,56 cm. The proton beam energy used was 103 – 109 MeV fired at the carcinoma cell from two different directions, right and left. From the simulation result, the equivalent dose of cancer cells was (0,247 ± 0,002) Sv with a dose distribution in the facial skeleton, soft tissue, skin, skull, spine, and brain. The results were still within the safe limits of Organ At Risk (OAR). With the current used of 10 nA, the total duration of three treatment time for therapy was (8,10 ± 0,01) minutes.

Abstrak: Karakteristik proton untuk simulasi terapi proton pada karsinoma nasofaring dilakukan dengan simulasi perangkat lunak MCNP6. Sel karsinoma nasofaring dimodelkan berbentuk bola dengan diameter 1,56 cm. Energi berkas proton yang digunakan adalah 103 – 109 MeV ditembakkan pada sel kanker dari dua arah yang berberda, yaitu kanan dan kiri. Dari hasil simulasi diperoleh dosis ekuivalen pada sel kanker sebesar (0,247 ± 0,002) Sv dengan distribusi dosis pada sel sehat yaitu kerangka wajah, jaringan lunak, kulit, tengkorak, tulang belakang dan otak yang hasilnya masih dalam batas aman Organ At Risk (OAR). Dengan arus yang digunakan sebesar 10 nA diperoleh lama waktu tiga kali penyinaran untuk terapi adalah sebesar (8,10 ± 0,01) menit.

Keywords

Terapi proton; MCNP6; karsinoma nasofaring; lama waktu terapi

Full Text:

PDF

References

Ardenfors, O., Dasu, A., Kopeć, M., & Gudowska, I. (2017, June). Modelling of a proton spot scanning system using MCNP6. In Journal of Physics: Conference Series. IOP Publishing (p. 12025).

Fitriatuzzakiyyah, N., Sinuraya, R. K., & Puspitasari, I. M. (2017). Terapi Kanker dengan Radiasi: Konsep Dasar Radioterapi dan Perkembangannya di Indonesia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 6(4), 311-320.

Kisnanto, T., Darlina, D., & Raharjo, T. (2018). Pengaruh Radiasi Pengion Terhadap Kerusakan DNA pada Sel Limfosit Pekerja Medis dengan Menggunakan Uji Komet. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 14(2), 125-131.

Newhauser, W. D., & Zhang, R. (2015). The physics of proton therapy. Physics in Medicine & Biology, 60(8), R155.

Rickinson, A. B., & Lo, K. W. (2019). Nasopharyngeal carcinoma: A history. In Nasopharyngeal Carcinoma (pp. 1-16). Academic Press.

Roezin, A., & Adham, M. (2012). Karsinoma Nasofaring. Dalam : Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J., Restuti, R. D., editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher, edisi ketujuh. Jakarta : Balai Penerbit FK-UI, 158-163.

Santoso, B. S., Surarso, B., Kentjono, W. A., & Kepala, B. (2009). Radioterapi Pada Karsinoma Nasofaring. THT KL, 2(3), 134-141.

Setyawan, A., & Djakaria, H. M. (2014). Efek dasar radiasi pada jaringan. Radioterapi & Onkologi Indonesia, 5(1).

Sulistya, E. (2016). Penentuan Dosis Optimum pada Radioterapi Proton dengan Menggunakan Program SRIM (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Wihantoro, Haryadi, A., & Han, W. (2020). Estimasi dosis serap sel kanker nasofaring dan lidah dari perlakukan radioterapi konvensional cobalt-60 berbasis MCNPX. Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika, 3(2), 171-175.

Zarifi, S., Ahangari, H. T., Jia, S. B., Tajik-Mansoury, M. A., Najafzadeh, M., & Firouzjaei, M. P. (2020). Bragg peak characteristics of proton beams within therapeutic energy range and the comparison of stopping power using the GATE Monte Carlo simulation and the NIST data. Journal of Radiotherapy in Practice, 19(2),173-181.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.