Peranan Microscope Smartphone sebagai media pembelajaran Fisika berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep Optik

Maria Dewati, Yoga Budi Bhakti, Irnin Agustina Dwi Astuti

Abstract

Abstract: STEM-based learning can help students to use technology and compile an experiment that can prove a postulate or concept. The purpose of this study was to determine the role of Smartphone Microscopes as STEM-based physics learning media to improve understanding of optical concepts. The method used in this study is a quasi-experimental method with a Post-Test Only Control Group Design research design, which involved 84 Physic Education students as research samples. Determination of the sample using a cluster Random sampling technique. The research instrument used was an observation sheet and an optical concept understanding test sheet. The data analysis technique used is .the Paired Sample T-test. The results showed that 1) smartphone microscope is one of the most effective learning media in STEM learning, and 2) The understanding of student intelligence concepts increases through STEM learning.

Abstrak: Pembelajaran berbasis STEM dapat membantu peserta didik untuk menggunakan teknologi dan merangkai sebuah percobaan yang dapat membuktikan sebuah hukum atau konsep sains. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan Microscope Smartphone sebagai media pembelajaran Fisika dalam implementasi pembelajaran berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep optik.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi-eksperimen dengan desain penelitian The Pretest Posttest Only Control Group Design, yang melibatkan 84 mahasiswa Pendidikan Fisika sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster rundom sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes pemahaman konsep optik. Teknik analisis data yang digunakan Paired Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) microscope smartphone merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam pembelajaran STEM, dan 2) Pemahaman konsep optik mahasiswa meningkatkan melalui pembelajaran STEM

Keywords

Microscopes Smartphone, STEM, pemahaman konsep

Full Text:

PDF

References

Afriana, J., Permanasari, A., & Fitriani, A. (2016). Penerapan project based learning terintegrasi STEM untuk meningkatkan literasi sains siswa ditinjau dari gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(2), 202-212.

Anggraini, F. I., & Huzaifah, S. (2017, October). Implementasi STEM dalam pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama. In Seminar Nasional Pendidikan IPA (Vol. 1, No. 1, pp. 722-731).

Evans, L. (2012). GCSE results 2012: exam breakdown by subject, gender and area. Retrieved September 4, 2019, from https://www.theguardian.com/news/datablog/2012/aug/23/gcse-results-2012-exam-breakdown

Fan, S.C.C., & Ritz, J.M. (2019). International Views of STEM Education. Tersedia http://www.iteea.org/Conference/PATT/PATT28/Fan%20Ritz.pdf Diakses: 9 September 2019 (18:43)

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American journal of Physics, 66(1), 64-74.

Ismail, I., Permanasari, A., & Setiawan, W. (2016). Efektivitas virtual lab berbasis STEM dalam meningkatkan literasi sains siswa dengan perbedaan gender. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2(2), 190-201.

Jones, R, B. (2008). Science, technology, engineering, and math. Retrived from http://www.learning.com

Hasan, S., Bagayoko, D., & Kelley, E. L. (1999). Misconceptions and the certainty of response index (CRI). Physics education, 34(5), 294.

Lemke, C. (2003). enGauge 21st Century Skills: Digital Literacies for a Digital Age. Neperville, IL: North Central Regional Education Lab.

Mayasari, T., Kadorahman, A., & Rusdiana, D. (2014). Pengaruh pembelajaran terintegrasi science, technology, engineering, and mathemathics (STEM) pada hasil belajar peserta didik: Studi meta analisis, Prosiding Semnas Pensa VI “Peran Literasi Sains” (p.371-377). Surabaya: UNESA.

National Research Council. (2010). Framework for science education. Washington, DC: National Academy Press.

Oligiv, C., (2000). Effectiveness of different course component in driving gains in conceptual understanding, Cambridge, Internal report, Department of Physics at MIT [on-line] URL : http://torrseal.mit.edu/effedtech/

Republika. (2015). Indonesia Perlu Masukkan Aspek STEM dalam Pendidikan. Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/03/08/nkvou7-indonesia-perlu-masukkanaspek-stem-dalam-pendidikan

Rustaman, N. Y., et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia

Stohlmann, M., Moore, T. J., & Roehrig, G. H. (2012). Considerations for teaching integrated STEM education. Journal of Pre-College Engineering Education Research Journal of Pre-College Engineering Education ResearchJ-PEER) Journal of Pre-College Engineering Education Research, 2(2), 1–28. http://doi.org/10.5703/1288284314653

Sulaeman, A. ., Indrawati, & Noeraida. (2017). Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelompok Kompetensi B. Jakarta: Kemdikbud.

Sulistiyowati, S., Abdurrahman, A., & Jalmo, T. (2018). The Effect of STEM-Based Worksheet on Students’ Science Literacy. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 3(1), 89-96.

Suwarma, I. R., Astuti, P., & Endah, E. N. (2015). Baloon Powered Car sebagai Media Pembelajaran IPA Berbasis STEM (Science, Thechnology, Engineering, and Mathematics). Proceed Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015.

Utami, I. S., Septiyanto, R. F., Wibowo, F. C., & Suryana, A. (2017). Pengembangan STEM-A (Science, Technology, Engineering, Mathematic and Animation) Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 67-73.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.