Kajian Quasi Linear Convective System Di Bengkulu Pada Tanggal 10 November 2017 Menggunakan Wrf-Arw

Amalia Khoirunnisa, Rizky Umul Nisa Fadillah, Marselinus Muaya, Fitria Puspita Sari

Abstract

Abstract: The Quasi Linear Convective System (QLCS) is a meso-scale convective weather system that has the potential to bring heavy rains and destructive strong winds. One of the Quasi Linear Convective Systems (QLCS) that have occurred in Indonesia is the QLCS that was formed in Bengkulu on November 10, 2017. QLCS can be identified using weather radar observations through maximum reflectivity imagery that forms long lines. WRF-ARW (Weather Research and Forecasting - Advanced Research) weather modeling is able to simulate meso-scale atmospheric conditions. This study aims to examine the phenomenon of QLCS using identification of weather radar observations and the results of WRF-ARW modeling. The results showed a QLCS with a length of 82 km, began to form at 09:30 UTC and reached its peak at 10.50 UTC with a maximum reflectivity of 63 dBz. Atmospheric dynamics conditions in the form of wind / streamline patterns, vertical velocity, relative humidity, Convective Available Potential Energy (CAPE) and cloud fraction from WRF-ARW model outputs show a suitable pattern and support the occurrence of convective systems around the scene. Wind patterns at the time of the event indicate a convergence region. Meanwhile the vertical velocity value reaches a peak of 0.8 Pa / s before QLCS starts entering the mature phase. The relative humidity is 95% - 100% and the CAPE value reaches 1000 J / Kg to 1500 J / Kg. Cloud fraction in the layer near the surface reaches 1%. Verification results with observational data show that rainfall parameters produce smaller errors compared to the results of verification reflectivity values. This shows that the WRF-ARW model is still inaccurate in modeling reflectivity data.

Abstrak: Quasi Linear Convective System (QLCS) merupakan sistem cuaca konvektif skala meso yang berpotensi membawa hujan lebat dan angin kencang yang sifatnya merusak. Salah satu Quasi Linear Convective System (QLCS) yang pernah terjadi di Indonesia adalah QLCS yang terbentuk di Bengkulu pada tanggal 10 November 2017. QLCS dapat diidentifikasi menggunakan pengamatan radar cuaca melalui citra reflectivity maksimum yang membentuk garis memanjang. Pemodelan cuaca WRF-ARW (Weather Research and Forecasting Advanced Research) mampu mensimulasikan kondisi atmosfer skala meso. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena QLCS dengan menggunakan identifikasi pengamatan radar cuaca dan hasil permodelan WRF-ARW. Hasil penelitian menunjukkan QLCS dengan panjang 82 km, mulai terbentuk pada pukul 09.30 UTC dan mencapai puncaknya pada pukul 10.50 UTC dengan reflectivity maksimum 63 dBz. Kondisi dinamika atmosfer yang berupa pola angin/streamline, vertical velocity, kelembapan relatif, Convective Available Potential Energy (CAPE) dan cloud fraction hasil keluaran model WRF-ARW menunjukan pola yang sesuai dan mendukung terjadinya sistem konvektif di sekitar lokasi kejadian. Pola angin pada waktu kejadian menunjukan adanya daerah konvergensi. Sementara itu nilai vertical velocity mencapai puncaknya 0.8 Pa/s pada saat sebelum QLCS mulai memasuki fase matang. Kelembaban relatif sebesar 95% - 100% dan nilai CAPE mencapai 1000 J/Kg hingga 1500 J/Kg. Cloud fraction di lapisan dekat permukaan mencapai 1 %. Hasil verifikasi dengan data observasi menunjukan parameter curah hujan menghasilkan error yang lebih kecil dibandingkan dengan error hasil verifikasi nilai reflectivity. Hal tersebut menunjukan bahwa model WRF-ARW masih kurang akurat dalam memodelkan data reflectivity.

Keywords

QLCS, WRF-ARW, Dinamika Atmosfer, Radar Cuaca, Bengkulu

Full Text:

PDF

References

Astuti, F. N., S, M. A. R., Kesaulya, E. C., & N, I. R. (2019). Identifikasi Karakteristik Quasi Linear Convective System Di Kawasan Bengkulu Pada Oktober Sampai Desember 2017 Berbasis Citra Radar Cuaca. Prosiding Seminar Nasional Geotik 2019, 196–205.

Lombardo, K. A., & Colle, B. A. (2010). The Spatial And Temporal Distribution Of Organized Convective Structures Over The Northeast And Their Ambient Conditions. Monthly Weather Review, 138(12), 4456–4474.

Orlanski, I. (1975). A Rational Subdivision Of Scales For Atmospheric Processes. Bulletin Of The American Meteorological Society, 56(5), 527–530.

Skamarock, W. C. (2008). A Description Of The Advances Research WRF Version 3. National Center For Atmospheric Research Boulder, Colorado, USA.

Tjasyono, B. Dan Harijono, S. W. B. (2013). Atmosfer Ekuatorial. Pusat Penelitian Dan Pengembangan, Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, Jakarta.

Wardoyo, E. (2015). Radar Meteorologi, Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

http://rda.ucar.edu diakses pada tanggal 1 Juli 2019

https://www.nssl.noaa.gov/education/svrwx101/thunderstorms/types/ diakses pada tanggal 9 Juli 2019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.