ANALISIS KONDISI ATMOSFER TERKAIT KEJADIAN BANJIRMENGGUNAKAN DATA RADIOSONDE DAN CITRA SATELIT HIMAWARI-8 (STUDI KASUS : SUNGAILIAT, KABUPATEN BANGKA TANGGAL 12 FEBRUARI 2018)

Wasfi Qordowi

Abstract

Abstract: On February 12, 2017, there was a phenomenon of heavy rain in the Sungailiat area, Bangka Regency which is located at coordinates 1 ° 52'43.14 " S and 106 ° 6'57.29" E. Rain occurs from early morning at around 20.00 UTC or 3:00 WIB with a peak of heavy rain starting at 22.00 UTC or 05.00 WIB. The phenomenon of heavy rain caused several areas to be submerged by flooding, especially in the Sungailiat Inpres Market area, In front of the Bangka Regent office, and the fishing village. This research was conducted to measure environmental conditions when they occur. Analysis of this data uses Radiosonde air observation data on the Pangkal Pinang Meteorological Station which was processed with RAOB (The Universal RAwinsonde OBservation Program) software, and Himawari-8 Weather satellite image data processed with SATAID software then analyzed descriptively. The results show that the rain phenomenon that occurred on February 12, 2017, by the results of Himawari-8 satellite image analysis is at -75oC in the 22.00 to 23.00 UTC range and the above air index analysis is KI 27.5, LI - 4, 6, SI-0.3, TT 45.4 and SWEAT 205.4 is used when events are very unstable which affects the growth of convective clouds and produces bad weather.

Abstrak: Pada tanggal 12 Februari 2017, telah terjadi fenomena hujan lebat di wilayah Sungailiat, Kabupaten Bangka yang terletak pada koordinat  1°52'43.14" LS dan  106°6'57.29" BT. Hujan terjadi sejak dini hari sekitar pukul 20.00 UTC atau pukul 03.00 WIB dengan puncak hujan lebatnya terjadi mulai pukul pukul 22.00 UTC atau pukul 05.00 WIB. Fenomena hujan lebat tersebut menyebabkan beberapa wilayah di sungailiat terendam oleh banjir terutama didaerah Pasar Inpres Sungailiat, depan kantor Bupati Bangka, dan kampung nelayan. Penelitian ini dilakukan untuk meninjau kondisi fisis atmosfer saat kejadian secara analisis faktor cuaca lokal untuk mengetahui penyebab dari fenomena tersebut. Analisis dari kejadian ini menggunakan data pengamatan Radiosonde udara atas Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang yang diolah dengan software RAOB (The Universal Rawinsonde Observation Program), dan data citra satelit cuaca Himawari-8 yang diolah dengan software SATAID kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil identifikasi menunjukan bahwa fenomena hujan lebat yang terjadi pada tanggal 12 Februari 2017 dipengaruhi oleh suhu puncak awan dari hasil analisa citra satelit himawari-8 berada di angka -75oC pada rentang jam 22.00 sampai 23.00 UTC dan analisa indeks udara atas yaitu KI 27.5, LI -4.6, SI -0.3, TT 45.4 dan SWEAT 205.4 mengindikasikan bahwa udara atas pada saat kejadian sangat labil yang memicu pertumbuhan awan-awan konvektif dan berpotensi menghasilkan cuaca buruk.

Keywords

Himawari-8; Radiosonde; banjir

Full Text:

PDF

References

Kadarsah, A. Sasmito, E. E. Syahputra, T. A. Nuraini, dan E. Aldrian, (2015). Kajian Curah Hujan Tinggi 9-10 Februari 2015 di DKI Jakarta. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG.

Fadholi, A. (2015). Kajian Meteorologi Terkait Hujan Lebat di Pulau Bangka Tanggal 28-29 Desember 2013. Megasains.Vol 6. No 2.

Sub Bidang Informasi Meteorologi (BMKG). (2013). Buku Paket Pelatihan Kualifikasi Cuaca Penerbangan Pelatihan.

Zakir, A., Khotimah, M. K., Sulistya, W. (2009). Perspektif Operasional Cuaca Tropis. Jakarta: Puslitbang BMKG.

Widiatmoko, H.,dan Siswadi. (2005). Metode Analisis dan Peramalan Cuaca Jangka Pendek Mempergunakan Diagram

Aerologi Skew T, Log P. Jakarta: Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMKG.

Zakir, A. Sulistya, W. Khotimah, M. K. (2010). Perspektif Operasional Cuaca Tropis. Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jakarta: BMKG.

Winarso, P A. (2009). Analisa Cuaca II. Jakarta: Akademi Meteorologi dan Geofisika.

Zakir, A. (2010). Modul Diklat Meteorologi Publik. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG.

Maulani, Q. 2014. Kajian Meteorologi Terkait Hujan Lebat Menggunakan Satelit TRMM, Satelit MT-SAT, dan Data Reanalisis. Skripsi Program Sarjana Terapan Meteorologi. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.

Prakoso, A., Kristianto, A. 2015. Kajian Gangguan Cuaca Pada Kejadian Hujan Lebat di Batam (Studi Kasus Tanggal 19 Desember 2014). Skripsi Program Sarjana Terapan Meteorologi. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.