PEMANFAATAN DATA SATELIT HIMAWARI-8 SERTA DATA CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN BULANAN DALAM ANALISIS KEJADIAN BANJIR KOTA PADANG, 9 SEPTEMBER 2017 DAN 26 SEPTEMBER 2018
Abstract
Abstract: Flood events on Wednesday, September 26, 2018, in several sub-districts in the city of Padang showed different conditions with the Indonesian region in general which were in normal to drier conditions. One year earlier, precisely on September 9, 2017, there were floods in almost all areas of the city of Padang. This study aims to determine the atmospheric conditions during flood events from the climatological and meteorological side. The data used are monthly rainfall and a monthly number of Rainy Days (HH) from 1981-2018 from the Minangkabau Meteorological Station, as well as Himawari-8 Weather Satellite data. Satellite data is processed using Satellite Animation and Interactive Diagnosis (SATAID) software to obtain cloud cover analysis, cloud growth activities, and atmospheric lability levels. September 2017 and September 2018 are in the nature of normal rain with a percentage of 101% and 88%. The increase in the amount of rainfall in August 2017 to September 2017 is not significant at 27 mm compared to August 2018 to September 2018 which is significant at 148 mm. The number of rainy days in September 2017 and 2018 were 24 and 23 respectively, which showed that almost every day there was rain in those months. The meteorological analysis shows that there is convective cloud growth activity in the Padang area which is characterized by an unstable level of atmospheric stability which has the potential for moderate to heavy rainfall.
Abstrak: Kejadian banjir pada Rabu, 26 September 2018 di beberapa kecamatan di Kota Padang menunjukkan kondisi yang berlainan dengan wilayah Indonesia pada umumnya yang berada dalam kondisi normal hingga lebih kering. Satu tahun sebelumnya, tepatnya pada 9 September 2017 juga terjadi banjir hampir di seluruh wilayah Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi atmosfer pada saat kejadian banjir dari sisi klimatologis dan meteorologisnya. Data yang digunakan adalah curah hujan bulanan dan jumlah Hari Hujan (HH) bulanan dari tahun 1981-2018 dari Stasiun Meteorologi Minangkabau, serta data Satelit Cuaca Himawari-8. Data satelit diolah menggunakan piranti lunak Satellite Animation and Interactive Diagnosis (SATAID) untuk mendapatkan analisis tutupan awan, aktivitas pertumbuhan awannya, dan tingkat labilitas atmosfer. September 2017 dan September 2018 berada pada sifat hujan normal dengan presentase 101% dan 88%. Peningkatan jumlah curah hujan bulan Agustus 2017 ke September 2017 tidak signifikan yaitu sebesar 27 mm dibandingkan Agustus 2018 ke September 2018 yang signifikan yaitu sebesar 148 mm. Jumlah hari hujan di bulan September 2017 dan 2018 berturut-turut sebesar 24 dan 23 yang menunjukkan bahwa hampir setiap hari terjadi hujan di bulan-bulan tersebut. Analisis secara meteorologis menunjukkan bahwa terdapat aktivitas pertumbuhan awan konvektif di daerah Padang yang ditandai dengan tingkat stabilitas atmosfer yang labil sehingga berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aldrian, Edvin dan R. Dwi Susanto. (2003). Identification of Three Dominant Rainfall Regions within Indonesia and their Relationship to Sea Surface Temperature. International Journal of Climatology, 23: 1435–1452, doi: 10.1002/joc.950.
Budiarti, M., Muslim, M., dan Ilhamsyah, Y. 2012. Studi Indeks Stabilitas Udara Terhadap Prediksi Kejadian Badai Guntur (Badai guntur) di Wilayah Stasiun Meteorologi Cengkareng - Banten. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 13 No. 2.
Davidson NE. 1984. Short-term fluctuations in the Australian monsoon during winter Monex. Monthly Weather Review 112: 1697–1708.
Fadholi, A. Pengolahan Data Citra Satelit MTSAT Menggunakan Aplikasi Sataid (Sattelite Animations And Interactive Diagnosis). Jurnal Informatika dan Komputasi STMIK Indonesia Jakarta. Vol.7 No.1.
Kotaro BESSHO, Kenji DATE, Masahiro HAYASHI, Akio IKEDA. 2016. Journal of the Meteorological Society of Japan. Ser. II. “An Introduction to Himawari-8/9— Japan’s New-Generation Geostationary Meteorological Satellites”. J-Stage
Tjasyono, Bayong. (2012). Meteorologi Indonesia I: Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer. Penerbit BMKG.
Wyrtki K. 1956. The rainfall over the Indonesian waters. Verhandelingen, 49. Kementrian Perhubungan Lembaga Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.